Inilah 5 Vendor Smartphone Paling laris di Indonesia Sampai pertengahan Tahun 2018

Smartphone Paling laris di Indonesia Tahun 2018 – Laju perkembangan dan persaingan vendor smartphone di dunia semakin hari semakin kompetitif. Hal juga ini dipengaruhi juga oleh kebutuhan pengguna pada perangkat yang semakin besar.

Dewasa ini, hampir semua orang membutuhkan smartphone. Baik sebagai keperluan pribadi hingga kepentingan bisnis. Setiap tahunnya, jumlah pengguna smartphone juga semakin bertambah, sehingga memicu para vendor untuk bersaing memproduksi smartphone dengan segala kelebihannya.

Beberapa vendor smartphone populer sudah melekat dihati penggunanya, walupun dengan harga yang relatif mahal. Sebut saja produk iPhone atau Samsung yang pemasarannya laris manis di dunia.

Nah, kira-kira apa vendor Smartphone Paling laris di Indonesia dan paling banyak di minati oleh masyarakat?

5 Vendor Smartphone Paling laris di Indonesia 2018

Dilansir dari Canalys Estimate, inilah 5 vendor smartphone terlaris dan paling banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.

1. Samsung (terjual 2.3 juta unit)

Mungkin sudah tidak asing lagi bila kita melihat produk dari vendor Samsung yang selalu berinovasi dalam produk-produk terbarunya. Beberapa tahun terakhir ini Samsung menjadi pemegang pangsa pasar di Indonesia.

Sampai saat ini, Samsung menjadi vendor smartphone paling laris di Indonesia dengan total penjualan 2.3 juta unit. Yang berarti pertumbuhan daya jual meningkat sebesar 17.2 persen.

Beberapa smartphone Samsung series laris manis dipasarkan, termasuk penjualan melalui beberapa toko online. Sedangkan jenis smartphone Samsung yang paling banyak diminati adalah Samsung Galaxy J7 Pro.

2. Xiaomi (terjual 1.7 juta unit)

Xiaomi berhasil merebut pangsa pasar yang baik tahun ini dengan berbagai strategi promosi dan harga jual yang relatif murah dengan dari beberapa vendor pesaingnya.

Produsen perangkat dari China ini berhasil menjadi vendor Smartphone paling laris di Indonesia kedua setelah Samsung. Dengan total penjualan 1,7 juta unit pada pertengahan tahun 2018 ini, Xiaomi berhasil meraih pangsa pasar sebesar 22,9 persen di negara kita.

Dari masing-masing jenis smartphone yang paling laris di Indonesia, Xiaomi Redmi 4A dengan Rp1.2 juta dan Xiaomi Redmi 4X, Rp1.5 juta paling banyak terjual.

Desain yang elegan dan harga yang murah dengan fitur yang bagus menjadi alasan kenapa ponsel ini banyak diburu sepanjang 2017 lalu.

3. Oppo (terjual 1.5 juta unit)

Vendor smartphone OPPO harus puas dengan peringkat ketiga, sebab tahun ini penjualan OPPO sempat melorot drastis dan hanya mencapai angka pertumbuhan 5.2 persen dengan penjualan 1.5 juta unit.

Sebagai salah satu vendor Smartphone Paling laris di Indonesia, OPPO menawarkan bermacam jenis varian serta model dan fitur smartphone yang tak kalah menarik dari pesaingnya.

Terbukti pada tahun ini, penjualan OPPO F7 di berbagai OPPO Store maupun toko – toko yang menjual produk OPPO mendapat sambutan yang sangat baik oleh konsumen.

4. Vivo (terjual 600 ribu unit)

Meskipun terbilang vendor baru di tanah air, Vivo sangat gencar melakukan promosi yang bisa dikatakan besar-besaran. Seperti Vivo V9 yang diluncurkan di Borobudur beberapa waktu lalu yang menggandeng beberapa artis papan atas seperti Agnez Mo dan Afgan.

Terbukti, di tahun ini Vivo berhasil meningkatkan penjualan sampai 600 ribu unit dengan pertumbuhan daya jual sebesar 16.7 persen.

Vivo menjadi vendor smartphone paling laris di Indonesia pada urutan ke 4 dengan beberapa jenis varian smartphone terbaru dan fitur menawan.

5. Smartfren (terjual 520 ribu unit)

PT Smartfren Telecom Tbk menginformasikan, bahwa penjualan pada tahun ini mengalami penurunan. Meskipun begitu, Smartfren menjadi vendor Smartphone Paling laris di Indonesia dengan harga jual yang kompetitif.

Pada tahun ini, Smartfren berhasil menjual sebanyak 520 ribu unit yang berarti mengalami penurunan daya jual sebanyak 34 persen.

Meskipun begitu, smartfren Andromax series menjadi salah satu Smartphone harga dibawah Satu Jutaan dengan RAM Berkapasitas 2 GB yang paling banyak dicari masyarakat Indonesia di segmentasi pasar entry-level.