in

7 Tipe Pekerja Kantoran yang Rawan Dipecat dari Pekerjaan, Kamu Salah Satunya?

Tipe Pekerja Kantoran yang Rawan Dipecat
Source image : coach.nine.com.au

Tipe Pekerja Kantoran yang Rawan Dipecat dari Pekerjaan – Menjadi seorang pekerja atau self employed harus benar-benar professional. Kita dituntut untuk serius agar tidak dipecat dari pekerjaan. Kita harus mengerjakan segala tugas yang telah diberikan dan berperilaku baik di perusahaan.

Bukan hanya karena kinerja yang buruk yang menjadi alasan kita di pecat, hal-hal lain yang berkaitan dengan etika juga salah satu penyebabnya. Kalau attitude kita sudah buruk, maka biasanya kita akan susah untuk mendapat pekerjaan baru.

Kita semua tentu tidak akan mau mengalami pemutusan hubungan kerja, karena itu cukup menyayat hati. Belum lagi jika kita punya tanggungan seperti anak dan istri tercinta, tentu ini cukup membuat pikiran stress.

Permasalahannya, banyak dari kita yang tidak mengetahui bahwa sifat dan perilaku kita rawan dipecat perusahaan. Kalau tidak, jabatan kita tidak naik-naik atau jalan ditempat.

Mungkin kita merasa baik-baik saja, namun ternyata kepribadian kita termasuk tipe pekerja kantoran yang tidak disukai perusahaan.

Baca jugaPemimpin dan Bos Itu Beda Lho ! Ilustrasi Ini yang Membedakan Keduanya

Tipe pekerja kantoran yang rawan dipecat dari pekerjaan

Semoga kamu tidak termasuk salah satunya ya…

1. Tipe Lemot

Tipe Pekerja Kantoran yang Rawan Dipecat
Sumber : ttps://money.howstuffworks.com

Siapa sih yang gak risih dengan pekerja yang satu ini?

Di suruh ini eh yang dilakuin itu. Memang sih belajar itu tak kenal waktu dan tempat, namun kita tidak bisa selamanya belajar tentang tugas dan tanggung jawab pekerjaan.

Seiring berjalannya waktu, kita harus bisa dan membagikan pengetahuan kita kepada orang lain.

Permasalahannya, ada saja pekerja kantoran yang mengidap penyakit ini. Skill dan kompetensinya stuck di situ-situ aja padahal sudah bertahun-tahun kerja di bidang tersebut.

Seperti di kampus saja, mahasiswa abadi yang tidak lulus-lulus bisa saja dikeluarkan karena beberapa alasan. Apalagi pekerja yang lemot dengan dalih “masih belajar”.

Kalau sudah begini, wajar saja jika tipe pekerja kantoran seperti ini suatu hari mereka dipecat dari perusahaan.

Kita memang diwajibkan untuk terus belajar, tapi bukan belajar hal-hal yang sangat basic saja. Kalau sudah bisa, maka tingkat belajarnya jauh lebih dalam lagi tidak mentok di satu titik saja.

Harus ada improvisasi dan inovasi dalam proses pembelajaran tersebut.

2. Tipe Robot

Tipe Pekerja Kantoran yang Rawan Dipecat
Sumber : themuse.com

Kamu tentu sudah tahu bagaimana robot itu bekerja, semua serba disetting. Jika program jalan ke belakang, maka dia akan tetap jalan meski ada lubang dibelakangnya.

Tidak punya inovasi, motivasi, rencana, gagasan apalagi inisiatif.

Pekerja tipe ini umumnya menganggap bahwa bekerja merupakan suatu rutinitas yang biasa seperti kebutuhan akan mandi. Yang mereka pikirkan hanya masuk, mengerjakan tugas, istirahat, selesai terus pulang.

Bahkan ketika meeting, mereka biasanya akan membisu seperti patung. Hanya mendengarkan, tidak bertanya apalagi mengemukakan gagasan. Bicara kalau ditanya, diam kalau disuruh memberikan terobosan-terobosan baru.

3. Tipe Hantu

Tipe pekerja kantoran yang satu ini mirip seperti tipe robot. Namun bedanya, tipe ini seperti tidak mau terlihat di tempat kerja. Mereka jarang ngobrol dan bertegur sapa, kalau lagi break sukanya sendirian.

Kalau sudah begini, siapa yang akan bisa menilai kinerja bersama partner kerja?

Bukannya kerja sama, mereka ini malah ingin sekali untuk pulang dan kembali ke rumah. Wajar saja, suatu saat pekerja tipe hantu bisa dipecat oleh atasannya.

4. Tipe Pemalas

Para pekerja dengan kepribadian ini sejatinya susah diajak kerja sama dan meresahkan partner kerjanya. Disuruh ini bilangnya “nanti“, disuruh menyelesaikan tugas yang lain bilangnya “ogah“.

Semua orang kantor tentu benar-benar risih kalau ada orang yang seperti ini. Biasanya para atasan sering menegur tipe pekerja kantoran ini dan kalau sudah kelewatan barulah diberi pemutusan hubungan kerja.

5. Tipe Pelawak Over

Tipe Pekerja Kantoran yang Rawan Dipecat
Sumber : Huffingtonpost.com

Hampir semua orang di dunia ini mungkin akan senang bila mendengar lelucon. Ini bisa menghibur pikiran yang sedang ruwet karena berbagai masalah.

Begitu pun dengan bekerja, kita biasanya akan membutuhkan lelucon sebagai ajang penghilang penat dan stress. Ada saja di antara kita seseorang yang pintar melawak, jadi suasana kerja terasa lebih hidup dan segar.

Namun kalau kadar bercandanya melewati batas, ini tidak baik juga.

Bukannya kerja dan menyelesaikan tugas, tipe pekerja ini malah bercanda mulu di kantor. Sudah tentu atasan atau rekan kerjanya akan menegur, kalau tidak diindahkan mungkin saja bisa dipecat.

Bercanda dan iseng memang boleh, tapi harus tahu situasi. Kita harus menyelesaikan tugas dengan baik terlebih dahulu baru boleh iseng.

Waktu-waktu bercanda bisa kamu sesuaikan dengan jam kerja, misalnya saat break dan makan siang.

Jangan bergurau saat meeting atau menyelesaikan proyek penting bersama, bisa-bisa tipe pelawak ini malah diberi peringatan oleh si bos.

6. Tipe Pahlawan Kesiangan

Tipe pahlawan kesiangan adalah sebutan yang pas bagi pekerja kantoran yang rela melakukan apa saja demi si atasannya.

Bekerja memang harus nurut dengan atasan, namun fokusnya tidak boleh ke satu titik. Seorang pekerja yang baik tentu harus bekerja untuk dirinya sendiri dan bisa membangun perusahaan yang menjadi tempat kerjanya.

Kalau yang diprioritaskan itu si “atasan”, maka mungkin akan dianggap sebagai penjilat. Mungkin atasan awalnya suka, namun jika kelamaan seperti itu tentu akan risih juga.

Terlihat seperti pahlawan kesiangan yang ingin disegani dan terlihat menonjol. Kalau sudah melampaui batas, atasan juga enggan berdekatan dengan mereka.

7. Tipe Plin-plan

Tipe Pekerja Kantoran yang Rawan Dipecat
Sumber : sydneysentinel.com

Tipe pekerja kantoran yang satu ini biasanya suka plin-plan kalau disuruh memutuskan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dulu bilangnya begini, yang dikerjakan malah begitu.

Misalnya saja, disuruh untuk mencatat dan menganalisa laporan keuangan dia bilangnya “iya“. Namun yang dia kerjakan malah bukan itu, padahal sudah ada orang yang mengerjakannya.

Kalau sudah begini, tugas-tugas yang harusnya sudah selesai malah bisa mulur selesainya selama beberapa hari. Ini tentu mengganggu banyak pihak, terutama dari sisi perusahaan.

Wajar kalau tipe pekerja kantoran yang plin-plan mudah sekali untuk dipecat dari pekerjaannya.

Baca juga :

Nah, itu dia beberapa tipe pekerja kantoran yang rawan dipecat dari perusahaan. Semoga kamu tidak termasuk seperti salah satu pekerja di atas ya, soalnya sangat mengganggu.

Seandainya ada rekan kerja atau sodara yang seperti tipe di atas, coba dinasehati ya. Jangan sampai orang terdekatmu malah jauh dari sisimu karena masalah pemutusan hubungan kerja.

Namun perlu diingat, saat menasehati jangan terlihat seperti menggurui namun lebih menunjukkan rasa peduli.

Misalnya menyampaikan pesan tersirat berupa membagikan postingan ini ke sosial mediamu seperti Twitter, Instagram dan Facebook.

Harapannya, mereka bisa melihat dan memahami bahwa kepribadiannya harus dirubah.

Author Rifa

Seorang blogger asal Sumedang, Jawa Barat. Aktif menulis dan berjualan online.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0