in

Sambat, Bos Huawei Sebut Bisnisnya Akan Seret di Tahun 2020

bos huawei
WALL STREET

Saat ini, baik China maupun Amerika Serikat telah sepakat untuk melakukan perdamaian perang dagang setelah sebelum-sebelumnya sempat memanas. Meski kedua negara sepakat untuk berdamai, pemboikotan yang sebelumnya terjadi kemungkinan besar masih akan berlaku.

Dan hal yang demikian itu disadari betul oleh Huawei sebagai salah satu perusahaan yang mengalami pemboikotan oleh pemerintah AS. Melihat fakta yang demikian itu, Ren Zhengfei selaku pendiri dan CEO Huawei pun memiliki pandangan tersendiri terkait masa depan bisnis Huawei untuk ke depannya, khususnya di tahun 2020.

Baca juga: Huawei Tetap Yakin Bisa Bertahan Hidup Meski Tanpa AS

Bos Huawei: Bisnis Kami Akan Seret di 2020

Kepada CNN Business, Ren Zhengfei melontarkan pandangannya terkait masa depan bisnis Huawei Technologies. Menurut Zhengfei, perusahaan yang ia pimpin itu akan mengalami kesulitan di tahun 2020 ini.

Alasannya, tak lain dan tak bukan dikarenakan Amerika Serikat. Meski di beberapa kesempatan mengatakan jika mereka bisa hidup tanpa dukungan AS, Zhengfei tidak memungkiri jika sanksi AS masih memiliki dampak yang begitu besar untuk laju bisnis Huawei.

Seperti yang sudah disebutkan, meski China dan Amerika Serikat menyetujui perdamaian perang dagang, sampai saat ini produk-produk dari China masih terus diboikot oleh Negeri Paman Sam. Meski mampu melewati masa-masa sulit itu, tapi dampak pemboikotan tetap berpengaruh pada Huawei.

Baca juga: AS Beri Dispensasi 90 Hari, Huawei Justru Menolak

2020 Huawei Pilih Fokus Jual Teknologi 5G?

Tahun 2019 adalah tahunnya Huawei karena perusahaan tersebut mampu menggebrak pasar ponsel pintar dunia yang kebanyakan didominasi oleh Samsung dan juga Apple. Huawei sendiri di tahun 2019 berhasil menggebrak dengan menempati posisi kedua sebagai merek ponsel yang paling banyak digunakan di dunia setelah Samsung.

Namun seperti yang diungkapkan oleh bos Huawei, langkah raksasa teknologi asal China itu untuk menjalankan roda bisnisnya di tahun 2020 ini nampaknya tidak akan semudah di tahun 2019 mengingat mereka sudah kehilangan partner penting untuk bisnisnya, yaitu Google.

Pihak Huawei sendiri dalam laporannya mengungkapkan jika penjualan produk ponsel mereka berhasil mengalami peningkatan sebanyak 17 persen. Meskipun begitu, peningkatan tersebut masih jauh dari perkiraan awal perusahaan.

Baca juga: Balik Menyerang, Huawei Ancam Boikot Perusahaan AS

Terkait masalah sanksi AS yang menyebabkan Huawei belum bisa berbisnis dengan Google, rencananya raksasa teknologi asal China itu akan lebih memilih fokus untuk menjual jaringan 5G-nya di tahun 2020. Jaringan 5G milik Huawei sendiri cukup diminati oleh beberapa negara, di antaranya negara-negara asal Asia dan juga Eropa.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0