in ,

Jangan ditiru, Sudah Banyak Pebisnis Pemula Gagal Karena Sering Melakukan Kesalahan ini

pebisnis pemula

Kesalahan yang sering dilakukan pebisnis pemula dalam menjalankan sebuah usaha adalah hal yang perlu diperhatikan. Memiliki sebuah bisnis adalah harapan semua orang, baik yang bersifat jasa layanan ataupun penjualan produk jadi. Tujuan dalam membuat bisnis diantaranya adalah membangun relasi dan mencari keuntungan.

Dalam bisnis dikenal sebutan “High Risk, High Return” yang berarti semakin besar resiko, semakin besar keuntungan. Resiko merupakan hal yang tidak akan lepas dalam sebuh bisnis dan merupakan tantangan terbesar seseorang dalam melakukan sebuah usaha. Resiko terkadang dapat menjadi tembok besar yang membuat orang-orang takut dalam memulai bisnis.

Dalam memulai sebuah bisnis, banyak orang melakukan kesalahan yang membuat sebuah usaha menjadi tidak berkembang, bahkan menjadi bangkrut. Kesalahan tersebut terkadang tidak disadari menjadi runtuhnya sebuah sistem bisnis yang sudah dikonsep sejak awal. Berikut beberapa kesalahan yang sering dilakukan para pebisnis baru.

Banyak pebisnis pemula berhenti sebelum mencoba

pebisnis pemula
Trying hard

Kesalahan yang sering dilakukan pebisnis pemula yang pertama adalah ketakutan untuk mencoba. Memulai sebuah bisnis memang hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu untung atau rugi.

Mendapatkan keuntungan dan kerugian menjadi sebuah bahan pertimbangan yang harus ditelaah dengan tepat oleh seseorang yang akan memulai bisnis.

Namun kebanyakan para pebisnis terlalu banyak memikirkan resiko dari pada memikirkan pemecahan untuk mencegah resiko tersebut. Gagal sebelum mencoba menjadikan seseorang tidak akan pernah mendapatkan apapun.

 

Kesalahan yang sering dilakukan pebisnis pemula biasanya terletak pula pada pengendalian resiko yang minim. Manajemen resiko merupakan hal yang sangat penting dalam memulai sebuah bisnis. Untuk itu, perlu disusun sebuah rencana yang matang dalam mengendalikan resiko kerugian.

Kerugian dalam berbisnis terkadang diperlukan untuk mencegah kerugian yang lebih besar. Jika kita melihat pasar yang lebih besar, kita akan menemukan para pebisnis menjual produknya dibawah harga normal.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, seperti masa kadaluarsa yang semakin mendekat, ataupun untuk mencegah datangnya pesaing baru yang menawarkan produk yang lebih murah. Namun, biasanya mereka telah memperhitungkan keuntungan jangka panjang dalam melakukan strategi ini.

Kerugian yang dialami seorang pebisnis, akan ditutupi dengan keuntungan yang sudah didapat ataupun keuntungan dimasa depan. Oleh karena itu, bagi seorang pebisnis diperlukan sebuah analisa yang tepat dalam menentukan bisnis dan pengelolaannya.

Sebuah metode yang sering digunakan untuk mencegah resiko adalah dengan membuat analisis SWOT. Analisis SWOT berisi tentang kekuatan dan kelemahan produk, serta kesempatan dan halangan yang didapati dalam menjual produk tersebut. Dengan menggunakan analisis SWOT, pebisnis akan lebih mudah mengatur strategi penjualan.

Penerapan Analisis SWOT

Sebagai contoh penggunaan analisa SWOT. Seseorang akan membuat sebuah kursus bahasa asing. Salah satu kekuatan dari produk tersebut yaitu besarnya minat perusahaan yang membutuhkan tenaga yang menguasai kemampuan bahasa asing.

Kelemahan dalam meluncurkan produk tersebut yaitu banyaknya pesaing yang memiliki kemampuan atau pengalaman yang lebih besar. Dari dua analisis ini, dapat ditentukan apakah kita mampu menjalankan bisnis ini dengan banyaknya pesaing dalam industri bimbingan belajar.

Setelah itu, kita perlu menentukan seberapa besar kesempatan untuk dapat bertahan di dalam industri bimbel ini dan tantangan apa yang akan dijumpai nantinya. Setelah kita menganalisis hal tersebut, kita perlu menentukan strategi apa yang akan dilakukan dengan kondisi seperti diatas tadi.

Strategi tersebut dapat dijelaskan pada ilustrasi ini. Dengan adanya banyak pesaing, pebisnis perlu memikirkan cara yang tidak dilakukan oleh pesaing. Seperti membuat bimbingan belajar secara OnLine.

Seperti yang kita ketahui bisnis online menjadi alternatif bagi sebuah bisnis dikarenakan akses internet saat ini semakin canggih. Seseorang dapat memulai bisnisnya dengan memberikan tutorial gratis pada website ataupun YouTube.

Pemasangan iklan di Facebook Ads ataupun Google Adword akan menunjang pertumbuhan bisnis. Pengemasan yang menarik akan membantu penjualan produk tersebut, seperti membuat parodi dengan penyelipan iklan produk didalamnya. Hal ini akan membantu untuk bersaing dengan pebisnis besar lainnya.

Over promotion atau promosi berlebihan

Kesalahan yang sering dilakukan pebisnis pemula biasanya juga terletak pada promosi yang berlebihan. Strategi promosi sebuah produk adalah keharusan yang memang wajib dilakukan secara rutin.

Namun mempromosikan produk bukan berarti kita menggangu kenyamanan orang lain yang membaca atau melihat promosi kita. Kesalahan ini sering terjadi diakibatkan rasa antusiasme dan percaya diri yang berlebihan terhadap produk yang dimiliki.

Kesalahan yang sering dilakukan pebisnis pemula
Sumber gambar Pixabay.com

Orang-orang akan merasa terganggu jika kamu selalu memposting produk pada media promosi gratis seperti facebook ataupun yang lainnya. Bahkan, seseorang akan menutup produk yang kamu promosikan dengan membuat produk kamu tidak terlihat dihalaman media sosialnya. Pentingnya menjaga interval promosi akan menjadikan produk kamu terlihat elegan, bukannya pasaran.

Interval promosi yang baik pada media sosial yaitu sekitar 1 sampai 3 kali dalam sehari. Dengan tampilan produk yang menarik dan tagline yang persuasif, seseorang pasti akan melihat produk yang kamu tawarkan.

Jangan terlalu banyak melakukan taging ataupun broadcast produk yang akan menyebabkan orang tersebut memblokir atau bahkan melaporkan produk kamu pada pihak pengembang media sosial. Be cool, jangan mengebu-gebu mempromosikan produk, tunjukkan bahwa produk kamu berkualitas dan tidak murahan.

Membuat testimoni palsu

Kesalahan yang satu ini adalah kesalahan yang sangat fatal dan mampu menyebabkan bisnis kamu runtuh dalam sekejap. Testimoni memang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepercayaan para konsumen terhadap produk yang kita tawarkan. Tetapi, bukan berarti kita harus menipu konsumen dengan membuat testimoni palsu.

Kesalahan yang sering dilakukan pebisnis baru
Testimoni Produk – Sumber : obatherbal-alami.com

Beberapa bisnis besar runtuh akibat seseorang menuntut pihak perusahaan karena menggunakan namanya untuk promosi produk. Biasanya penggunaan nama-nama artis menjadikan orang-orang lebih tertarik pada produk kita.

Jika produk kamu belum memiliki pembeli, jangan terlalu memaksakan diri untuk membuat testimoni. Ada proses yang memang harus dijalani dalam sebuah bisnis, dan proses tersebut tidak dijalani dengan mudah.

Pengelolaan keuangan yang “terserah”

Kesalahan yang sering dilakukan pebisnis pemula yang paling umum adalah pengelolaan keuangan yang tidak tersistem. Tentu saja bisnis yang kamu jalani adalah sepenuhnya milik kamu. Bukan berarti kamu bisa melakukan sesukanya terhadap pengelolaan keuangan.

Pebisnis baru biasanya akan menghabiskan keuntungan perdana sebagai tanda syukur kepada Tuhan. Padahal, hal ini akan membuat bisnis kamu menjadi terhambat.

Dalam mengelola keuntungan, perlu dilakukan pembagian porsi yang tidak boleh dilewatkan sekalipun. Keuntungan yang didapat tidak boleh dibiarkan mengendap ataupun dihabiskan.

Pembagian porsi yang baik untuk mengelola keuntungan adalah dengan mengambil 10% keuntungan bagi diri sendiri, dan 20% untuk disimpan sebagai kas perusahaan. Terdapat sisa 70% keuntungan yang harus diputar kembali menjadi produk.

Ilustrasi pengelolaannya dapat dilihat sebagai berikut ini

Jika kamu memiliki produk dengan harga modal produk sebesar 100.000, dan kamu berhasil menjual dengan harga 150.000, maka keuntungan yang didapat sebesar 50.000. Keuntungan ini dibagi dalam beberapa porsi, yaitu 5.000 (10%) untuk diri sendiri, 20% (10.000) sebagai kas perusahaan, dan 70% (35.000) dijadikan modal untuk membuat produk.

Dengan melakukan ini, kamu akan tetap merasakan keuntungan dan juga merasa aman dengan adanya kas yang sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai kegiatan lainnya. Dana kas juga dapat dikonversikan ke barang lain yang bersifat liqiud seperti emas. Sehingga mempertahankan nilai uang yang ada pada perusahaan.

Dengan menambah kuantitas produk melalui keuntungan 70%, akan mempertahankan ketersediaan stok produk kamu dipasaran.

Memang masih banyak kesalahan yang sering dilakukan oleh pebisnis pemula. Namun, hal tersebut diatas merupakan kesalahan yang paling umum dilakukan. Semoga dengan pemaparan ini, dapat menjadikan kita lebih teliti dan lebih inovatif dalam melakukan sebuah bisnis.

Gagal dalam berbisnis adalah biasa, namun jika gagal terus menerus di dalam bisnis, berarti kamu perlu melakukan hal-hal yang sudah dipaparkan dalam artikel ini.

Author etrosinaga

I'm Content Writer, SEO Editor, Video Marketing Editor, and Bounty Hunter.
Butuh bantuan? Inbox : [email protected]

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0