in

Aplikasi Tik Tok Jadikan Perusahaannya Startup Paling Berharga di Dunia

Status startup paling berharga di dunia yang sebelumnya dipegang oleh Uber resmi lengser, setelah perusahaan aplikasi Tik Tok merebutnya.

Perusahaan aplikasi Tik Tok, ByteDance resmi melengserkan Uber dari peringkat pertama setelah sukses mendapatkan pendanaan sebesar 3 miliar dolar AS atau setara Rp 45,5 triliun.

Kini, valuasi ByteDance menjadi 78 miliar dolar AS atau unggul 6 miliar dolar AS dari Uber yang saat ini memiliki nilai valuasi sebesar 72 dolar miliar AS.

Baca: Startup Paling Berharga di Dunia, Go-Jek Termasuk?

Berkat Aplikasi Tik Tok

aplikasi tik tok
Gambar: inverse.com

ByteDance tentu harus berterima kasih kepada aplikasi Tik Tok, karena berkat aplikasi tersebut, para investor akhirnya mau menyuntikkan dana ke perusahaan mereka.

Pada Agustus 2018, Tik Tok mengatakan bahwa aplikasinya memiliki 600 juta pengguna aktif bulanan. Dan sekitar 40 persen pengguna aktifnya, kebanyakan berasal dari luar China.

Dan yang harus diingat adalah Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang pengguna aplikasi Tik Tok terbanyak, di mana jumlahnya pada Juli 2018 mencapai 10 juta pengguna aktif.

Berdasarkan data di atas, tentu investor tak akan ragu lagi untuk berinvestasi di ByteDance, selaku perusahaan yang menaungi aplikasi Tik Tok.

Bakal Dapat Pesaing

aplikasi tik tok
Gambar: techcrunch.com

Kesuksesan Tik Tok, ternyata membuat Facebook iri. Media sosial besutan Mark Zuckerberg itu, kabarnya akan segera membuat pesaing Tik Tok yang bernama Lasso.

Untuk saat ini belum diketahui kapan Lasso akan diuji coba dan diluncurkan secara penuh oleh Facebook. Jika Facebook sudah membuat aplikasi pesaing Tik Tok, maka ByteDance harus waspada.

Mengapa demikian?

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, bisa saja aplikasi Lasso akan mengalahkan Tik Tok, mengingat Facebook cukup lihai dalam menyalin fitur-fitur yang ada pada pesaingnya.

Ambil contoh Instagram, media sosial yang saat ini dipimpin Adam Mosseri itu, dulu menyalin Stories pada aplikasinya. Padahal, saat itu Stories merupakan fitur andalan dari Snapchat.

Lantas, apa hasilnya?

Hasilnya, Instagram meraih ketenaran melebihi Sanpchat. Bahkan, saat ini Snapchat kalah jauh dari Instagram dan diprediksi akan bangkrut di tahun 2019.

Kesimpulan

Jum’at (26/10/2018), aplikasi Tik Tok berhasil menduduki posisi ke-8 daftar aplikasi gratis terpopuler di Google Play Store versi Indonesia, sedangkan Facebook menduduk posisi ke-12.

Melihat fakta di atas, sangat wajar sekali apabila Mark Zuckerberg ingin membuat pesaing Tik Tok. Apalagi perusahaan induk mereka, Facebook semakin hari semakin ditinggalkan oleh penggunanya.

Baca: Ada 16 Calon Kota Teknologi Asia, Apakah Kota di Indonesia Termasuk?

Jadi, kita tunggu saja, apakah aplikasi Lasso buatan Facebook dapat mengalahkan Tik Tok atau justru sebaliknya.

Tik Tok sendiri dalam meraih keberhasilan tidak secara instan, karena strategi bisnis mereka yang mengakuisisi Musical.ly adalah kunci utama mengapa mereka mampu mengantarkan ByteDance menjadi startup paling berharga di dunia.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0