in

Tiru Brian Acton, Elon Musk Juga Suarakan Delete Facebook

FOSSBYTES

Pada Jum’at (07/02/20) lalu, Elon Musk telah membuat cuitan sindiran untuk WhatsApp di akun Twitternya di mana cuitan Musk memperlihatkan emoji lengan robot. Namun untuk emoji lengan robot WhatsApp, Musk membuatnya sedikit berbeda.

Sindiran Musk sendiri tidak datang secara tiba-tiba. Sindiran Musk datang akibat kasus peretasan yang baru saja dialami oleh Jeff Bezos. Seperti yang sudah diketahui bersama, Bezos baru saja mengalami peretasan usai menerima file video melalui akun WhatsApp-nya.

Baca juga: Keamanannya Meragukan, Elon Musk Sindir WhatsApp

Musk Juga Suarakan Hapus Facebook

Usai menyindir WhatsApp, satu hari setelahnya Musk menyuarakan tagar delete Facebook. Sama seperti sindiran kepada WhatsApp yang tidak serta merta ia lontarkan, seruan untuk delete Facebook pun juga ada penyebabnya.

Penyebabnya adalah cuitan dari komedian Sacha Baron Cohen yang mengungkapkan keluh kesahnya atas perilaku monopoli yang dilakukan oleh Facebook. Kemudian di akhir cuitannya, Sacha meminta pemerintah untuk mengontrol media sosial pimpinan Mark Zuckerberg tersebut.

Elon Musk yang mengetahui cuitan Sacha pun kemudian memberikan tanggapannya. Bos Tesla itu membalas dengan tagar delete Facebook dengan tambahan “it’s lame” yang berarti lumpuh. Menurut bos Tesla itu, cara terbaik untuk menghentikan permainan monopoli Facebook adalah dengan menghapusnya sehingga dominasi Facebook akan lumpuh .

Apa yang disampaikan Musk ini juga tidak jauh berbeda dengan Brian Acton yang merupakan pendiri dari WhatsApp. Sejak keluar dari Facebook, Acton memang dikenal dengan seruannya yang berupa delete Facebook.

Baca juga: Tak Tertandingi, Inilah Sosok Penguasa Internet Saat Ini

Saat ini, Facebook memang mendominasi dalam urusan media sosial, khususnya dalam data pribadi para pengguna mengingat ada banyak data–data penting yang dimiliki oleh Facebook yang bisa digunakan untuk kepentingan apa saja.

Ironinya, media sosial seperti Instagram dan aplikasi perpesanan terpopuler WhatsApp juga mereka miliki yang kemudian membuat mereka benar-benar menguasai banyak data para pengguna. Dominasi Facebook ini memang memunculkan kekhawatiran, karena banyaknya data yang mereka miliki rawan untuk disalahgunakan apalagi untuk kepentingan pemilu sebuah negara.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0