Baru-baru ini, para ilmuwan menciptakan baterai lithium-ion yang diklaim sebagai baterai ponsel anti terbakar. Sekelompok peneliti ini mengombinasikan bagian perekat silica ke dalam elektrolit sehingga akan meminimalisir ketika terjadi benturan
Biasanya, baterai lithium-ion yang menggunakan sel dengan dua elektroda di dipisahkan menggunakan semacam plastik tipis. Apabila bagian tersebut bersentuhan, maka elektrolit liquid di sel baterai akan mudah terbakar.
Baterai Ponsel Anti Terbakar
Dilangsir dari Business Standard, Jumat (24/8/2018) para ilmuwan ini mengombinasikan bagian perekat silika ke dalam elektrolit, dengan begitu memungkinkan likuid menjadi bentuk padat saat terjadi benturan.
Hal ini akan mengurangi potensi sentuhan pada elektroda yang saat ini di claim menjadi penyebab baterai terbakar. Dengan adanya penelitian ini, maka potensi ponsel meledak atau terbakar dapat diminimalisir.
Baca : 6 Insiden Ponsel Meledak yang Menyita Banyak Perhatian Netizen
Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan baterai ponsel anti terbakar, dengan lithium-ion yang tetap bisa berfungsi. Bahkan pada saat beberapa bagian baterai tersebut rusak akibat panas atau benturan.
Teknologi ini akan sangat berguna untuk menjaga keamanan ponsel dari kemungkinan terjadi ledakan. Bahkan, teknologi ini kedepannya juga akan diterapkan untuk baterai drone.
Baru-baru ini, para ilmuwan Amerika Serikat juga berhasil berinovasi dengan membuat baterai kertas biodegradable. Hasil penelitian ini diklaim mampu mengurangi penumpukan ribuan ton sampah baterai.
Baterai kertas hasil temuan para ilmuwan ini dapat diurai lagi oleh mikroorganisme tanah secara alami sehingga menjadikannya ramah lingkungan.
Desain baterai kertas ini juga diklaim lebih efisie karena terbuat dari campuran kertas dan polimer sintetis. Polimer ini akan membuat baterai “biodegradable”, artinya bisa diurai kembali dengan cepat, terutama dalam air.
Komentar
Loading…