Corona, Xiaomi Terpaksa Naikkan Harga Perangkatnya

Pandemi Corona yang hampir menyerang seluruh dunia telah menghantam berbagai macam sektor bisnis, dan salah satu sektor yang dihantam adalah bisnis smartphone. Akibat pandemi tersebut, volume pengiriman smartphone menurun di berbagai negara.

Beberapa pabrikan ponsel terkemuka di dunia pun membenarkan bahwasanya bisnis mereka telah mengalami penurunan akibat Corona. Meskipun begitu, beberapa pabrikan ponsel tetap melanjutkan proses produksi walaupun mengalami sedikit kendala.

Xiaomi Naikkan Harga Perangkatnya

Salah satu pabrikan ponsel yang mengalami dampak dari Corona adalah Xiaomi. Akibatnya, pihak Xiaomi pun membuat kebijakan baru di mana mereka akan menaikkan harga jual perangkat agar keberlangsungan bisnis perusahaan tetap terjaga.

Kabar kenaikan harga perangkat Xiaomi ini didapatkan dari Alvin Tse selaku County Director Xiaomi Indonesia seperti yang dikutip dari Telset, (6/4/2020). Alvin mengatakan jika beberapa minggu ini merupakan masa-masa yang sulit, dan tak terkecuali bagi Xiaomi.

“Kami telah berusaha sebaik mungkin untuk menahan kenaikan harga agar lebih banyak orang dapat memperoleh produk luar biasa kami dengan harga yang sebenarnya. Namun sayangnya, dengan kondisi perekonomian yang belum dapat pulih dalam waktu dekat, kami pun harus mengevaluasi kembali harga produk untuk memastikan bisnis kami dapat berjalan secara berkelanjutan,” terang Alvin.

Kenaikan harga sendiri sudah diterapkan oleh pihak Xiaomi pada 2 April 2020 lalu untuk seri Redmi 8 model 4GB/64GB di mana harga yang sebelumnya Rp1,7 juta menjadi Rp1.849.000. Sejauh ini hanya perangkat tersebut yang mengalami kenaikan. Namun untuk perangkat lain, kemungkinan juga akan mengalami kenaikan apabila situasi tidak kunjung membaik.

Meski bisnis smartphone saat ini sedang mengalami keguncangan, Xiaomi adalah salah satu merek smartphone yang banyak digunakan oleh publik dunia. Berdasarkan laporan Counterpoint, Xiaomi berhasil menduduki Top 4 sebagai merek ponsel yang penjualannya paling banyak di dunia pada bulan Februari lalu.

Adapun menurut laporan dari Strategy Analytics, Xiaomi berhasil menduduki posisi Top 3 dengan menjual 6 juta unit smartphone atau hanya berselisih 500.000 unit dari Huawei yang menjual 5,5 juta di bulan Februari lalu.