in

Efek Sosial Media Ibarat Penyakit Kanker, Apakah Anda Mulai Terkena Gejalanya?

efek sosial media

Efek sosial media sudah seperti penyakit kangker, saat ini pengguna sosial media terus meningkat dari waktu ke waktu. Bahkan yang mengoperasikannya tak hanya dari kalangan dewasa saja, tetapi juga anak-anak.

Kurangnya perhatian orangtua terhadap anak-anaknya adalah penyebab utamanya. Banyak dari mereka memberikan gadget ke anak meskipun usianya belum cukup untuk memanfaatkan fungsi gadget tersebut, termasuk mengakes sosial media.

Semakin majunya teknologi memang memberikan dampak sangat baik bagi kehidupan masyarakat.

Memperoleh informasi begitu mudah didapatkan karena semua orang dapat memberikan aspirasinya melalui sosial media. Tentunya berbagai jenis informasi dengan lancar mereka dapatkan.

Akan tetapi, para pengguna sosial media dibawah umur masih belum bisa membedakan antara sisi positif dan negatif yang ditimbulkan dari media sosial.

Salah satu media sosial yang paling populer saat ini adalah tentunya Facebook, Instagram, twitter dan lain sebagainya.

Banyak diantara mereka yang menggunakan sosial media bukan untuk edukasi, melainkan hanya untuk posting gambar atau video yang mereka anggap bagus untuk ditampilkan di publik demi like yang akan didapatkan.

Saat ini, terutama di Indonesia seringkali didapatkan informasi-informasi yang tidak benar atau sering disebut berita hoax.

Para pelakunya tidak memikirkan hal negatif yang akan ditimbulkan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan mereka dengan sengaja memecah belah masyarakat Indonesia.

Terkadang hanya masalah sepele, karena begitu bencinya terhadap orang-orang tertentu membuat mereka ikut memperkeruh masalah dengan menyebarkan berita hoax.

BacaIni Jalur Terbesar Penyebaran Konten Hoax di Media Sosial 2018

Jika anak-anak atau remaja-remaja yang mendapati informasi seperti itu, pastinya akan lebih cepat mempercayainya.

Bahkan juga dapat mempengaruhi pola pikir, dan merubah tindakan dan etika mereka ketika di sekolah.

Hal ini tidak lepas dari oknum yang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi-informasi yang dapat menyebabkan pertengkaran siswa-siswa di sekolah.

Para remaja masih belum bisa membedakan antara berita palsu, berita asli dan berita opini.

Efek Sosial media, banyak orang kencanduan smartphone

efek sosial media

Dikutip dari inet.detik.com, dampak negatif sosial media lainnya adalah dapat membuat pengguna begitu betah dan enggan untuk menutup sosial medianya.

Hal ini tidak lepas dari berbagai fitur menarik yang disediakan oleh perusahaannya dalam memberikan kenyamanan bagi penggunanya. 

Sosial media adalah pemicu utama seseorang menjadi kecanduan smartphone.

Baca7 Alasan Mengapa Orang Selalu Kecanduan Smartphone

Lalai dengan Pekerjaan

Meskipun terdapat hal positif dari fungsinya, akan tetapi banyak pengguna sosial media justru lalai dengan pekerjaan mereka karena terlalu betahnya menggunakan sosial media.

Penyebab lainnya adalah karena fitur ‘likes’ yang mereka dapatkan dari hasil gambar atau video yang mereka post.

Bahkan yang membuat lama menggunakannya adalah ketika melihat konten yang sangat menarik yang menjadi trending topik pada hari itu. 

Mulai Hilangnya Rasa Kepedulian

Hal ini sangat berbahaya karena rasa kepudilian terhadap sesama teman, keluarga dapat hilang karena sosial media.

Misalnya saja ketika lagi kumpul-kumpul dengan keluarga atau teman, masing-masing dari kita bahkan lebih suka membuka smartphone dan salah satunya adalah sosial media.

Efek sosial media bisa dikatakan sebagai penyakit kanker di zaman ini.

Banyak pengguna sosial media percaya dengan berita hoax yang didapati dan dengan mudahnya mereka menyebarkan berita-berita tersebut tanpa diketahui kebenarannya.

Untuk itu mari kita mulai mengatur penggunaan smarphone dengan cara membatasi waktu membuka sosial media.

BacaFitur untuk Membatasi Waktu untuk Facebook dan Instagram

Selain mengurangi kecanduan terhadap smartphone, hal ini juga dapat mengurangi pengeluaranmu setiap bulannya karena dapat menghemat kuota internet.

Lebih utamakan keluarga dan teman-temanmu dibandingkan dengan sosial mediamu. Karena keluarga dan temanmu adalah tempat saling bertukar fikiran, memberikan masukan yang dapat bermanfaat bagi kita.

Author Taufiq Qurahman

Berbagi pengetahuan melalui sebuah tulisan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0