in

Email dan Telepon Pengguna Jadi Target Iklan, Twitter Pun Minta Maaf

twitter iklan
TECHCRUNCH

Saat ini, untuk mengatakan media sosial bersih dari penyalahgunaan data pribadi para penggunanya amat sangat kecil kemungkinannya. Hal yang demikian itu bisa ditemukan dari kasus Facebook yang tahun lalu ketahuan menjual data penggunanya untuk keperluan pemilu Amerika Serikat.

Jika berbicara tentang masalah penyalahgunaan data pribadi para pengguna, media sosial buatan Mark Zuckerberg itu memang paling terdepan. Namun, media sosial yang menyalahgunakan data pribadi para pengguna bukan hanya Facebook. Twitter, baru-baru ini atau yang lebih tepatnya pada Kamis (10/10/2019) juga ketahuan menyalahgunakan data pribadi para penggunanya.

Twitter Langsung Minta Maaf

Pihak Twitter nampaknya amat sangat malu ketika mereka juga ketahuan menggunakan data para penggunanya untuk kepentingan iklan. Dalam laman resminya, pihak Twitter mengatakan jika data yang digunakan untuk tujuan iklan hanya email dan nomor telepon saja.

Seharusnya, email dan nomor telepon yang diberikan para pengguna ke pihak Twitter itu digunakan untuk keamanan akun. Namun dalam laman resminya, mereka mengatakan jika email dan nomor telepon para pengguna telah digunakan untuk mencocokkan iklan yang lebih relevan.

Kami baru-baru ini menemukan bahwa ketika Anda memberikan alamat email atau nomor telepon untuk tujuan keselamatan atau keamanan (misalnya, autentikasi dua faktor) data ini mungkin secara tidak sengaja digunakan untuk tujuan periklanan, khususnya dalam sistem iklan Audiens Khusus dan Audiens Mitra kami.

Tak ingin dicap seperti Facebook yang kondang dengan penyalahgunaan data pengguna, Twitter langsung meminta maaf melalui media sosial mereka dan juga melalui laman resmi. Permintaan maaf dari pihak Twitter ini pun ditanggapi beragam oleh para pengguna.

Sebagian pengguna ada yang menyindir pihak Twitter terpaksa membuat permintaan maaf karena mereka sudah tertangkap basah menggunakan data para penggunanya. Adapun pengguna yang lain sangsi akan alasan Twitter yang tidak sengaja menyalahgunakan data para penggunanya tersebut.

Pengguna Twitter Tak Akan Jadi Target Iklan Lagi

Tak ingin mendapatkan denda seperti Facebook, pihak Twitter pun langsung memperbaiki kesalahan mereka. Di laman resmi, perusahaan yang didirikan Jack Dorsey itu mengatakan jika mereka telah memperbaiki semuanya sejak 17 September 2019.

Dengan melakukan perbaikan tersebut, email dan nomor telepon yang sebelumnya digunakan untuk tujuan iklan sudah kembali lagi ke fungsi awalnya, yaitu untuk keamanan akun para penggunanya. Selain itu, pihak Twitter juga mengatakan jika yang mereka salahgunakan hanya email dan nomor telepon saja, bukan data yang lainnya.

Kami tidak dapat mengatakan dengan pasti berapa banyak orang yang terkena dampak ini, tetapi dalam upaya untuk transparan, kami ingin membuat semua orang sadar. Tidak ada data pribadi yang pernah dibagikan secara eksternal dengan mitra kami atau pihak ketiga lainnya. Pada 17 September, kami telah mengatasi masalah yang memungkinkan ini terjadi dan tidak lagi menggunakan nomor telepon atau alamat email yang dikumpulkan untuk tujuan keselamatan atau keamanan untuk iklan.

Baca juga: Harus Tahu, Begini Cara Facebook Mengumpulkan Data Penggunanya

Permintaan maaf yang dilakukan Twitter ini adalah salah satu upaya mereka untuk menghindari hukuman dari Federal Trade Commission (FTC) atau Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat. Sekedar informasi saja, FTC saat ini menjatuhkan hukuman berupa denda paling berat kepada Facebook.

FTC menjatuhi hukuman kepada perusahaan induk dari WhatsApp dan Instagram itu berupa denda sebesar 5 miliar dolar AS yang kemudian menjadi hukuman terberat yang pernah dijatuhkan FTC dalam sejarah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0