in

Apakakah 5 Mitos Ketika Mendaki Gunung di Indonesia Ini Masih Berlaku?

Mitos Ketika Mendaki Gunung – Mendaki gunung merupakan suatu hobi yang sangat mengasyikkan, karena kamu dapat melihat panorama alam yang diciptakan oleh Tuhan. Rata-rata tujuan seseorang mendaki gunung adalah ingin mencari udara segar akibat terlalu jenuh dengan keadaan kota atau pun merasa bosan dengan pekerjaan yang tengah dihadapi.

Gunung dipercaya juga dihuni oleh makhluk halus, sehingga kamu juga harus menjaga sopan santun atau etika ketika mendaki gunung.

Apabila beberapa larangan kamu langgar, dipercaya akan berakibat fatal bagi pendaki. Seperti tersesat dan juga dapat melihat sesuatu yang gaib. Mitos ketika mendaki gunung tersebut berlaku pada beberapa gunung yang terkenal di Indonesia.

Seperti gunung lawu, gunung arjuno, gunung welirang dan gunung semeru. Terdapat beberapa mitos ketika mendaki gunung.

5 Mitos Ketika Mendaki Gunung

Beberapa mitos dibawah ini wajib kamu perhatikan demi keselamatan dalam sebuah pendakian gunung. Beberapa fakta memang sudah terbukti dan hal ini masih berlaku sebagai hukum wajib untuk para pendaki.

Mitos Ketika Mendaki Gunung

5cm movie poster

1. Jangan mendaki gunung dengan anggota yang berjumlah ganjil

Ketika kamu melakukan perjalanan ke suatu gunung, disarankan untuk tidak membawa anggota dengan jumlah ganjil. Karena menurut mitos, apabila tetap berjalan dengan anggota berjumlah ganjil, maka rombongan kamu akan di genapkan oleh penunggu gunung tersebut.

Dengan kata lain, akan ada anggota yang entah tersesat atau pun sengaja disembunyikan oleh penunggu gunung tersebut. Mitos ini pun berlaku pada semua gunung.

2. Jangan menggunakan baju berwarna hijau

Bagi kamu yang ingin mendaki gunung lawu, disarankan agar tidak memakai baju berwarna hijau mencolok, terutama untuk kamu yang mendaki melalui Candi Cetho. Sebab, warna hijau ini identik dengan warna ratu pantai selatan.

Pendaki gunung disarankan untuk memakai baju selain warna hijau, apabila tetap melanggar larangan ini maka dipercaya pendaki tersebut akan mengalami kesialan hingga tersesat saat mendaki gunung lawu.

3. Jangan memetik apapun

Larangan ini sering dilanggar oleh beberapa pendaki. Ya, memetik apapun termasuk bunga merupakan mitos yang jarang disadari oleh para pendaki gunung. Jika kamu memetik bunga tanpa permisi, maka kamu akan berjalan seperti orang linglung atau berjalan di tempat semula selama berkali-kali. Larangan ini pun berlaku untuk semua gunung

4. Dilarang mengumpat, mengeluh, hingga buang kotoran sembarangan

Bagi kamu yang suka berbicara kotor, mengeluh, dan buang kotoran sembarangan, ketika kamu mendaki gunung sebaiknya jaga sopan santun, cara bicara, etika, dan bawalah sampah agar tidak mengotori gunung.

Karena banyak pendaki yang merasakan kejanggalan setelah mereka melanggar pantangan tersebut.

5. Jangan mengusik atau mengganggu binatang apapun

Jangan pernah mengusir atau mengganggu hewan apapun di gunung mana pun. Sebab ada beberapa hewan yang dipercaya dapat menuntun perjalanan ketika kamu mendaki dan juga dipercaya dapat menjaga kamu ketika di perjalanan.

Beberapa hewan seperti anjing hutan yang terdapat pada gunung arjuno dan gunung welirang, burung jalak yang terdapat pada gunung lawu dan hewan hewan lainnya.

Nah itulah 5 mitos ketika mendaki gunung di Indonesia. Gunung merupakan tempat yang harus kita jaga dan juga kita lestarikan agar tidak terjadi kerusakan alam.

Author ninoartikel

Nino Artikel adalah seorang pria yang memiliki hobi membaca dan menulis. Minat serta tekat menjadi blogger profesional sudah dilalui dari tahun 2011. Selain seorang freelancer, sesuai dengan namanya, juga adalah seorang penulis artikel.

Komentar

Tulis Komentar
  1. Wah, kayaknya jaman saya dulu naik gunung, gak pake percaya mitos tsb. Cukup berdoa sblm naik gunung dan whusss… Nanjak gunung tinggi tinggi sekali… 🙂

    • Haha iya, namanya mitos mas. Percaya nggak percaya. Yang penting kita berdoa dan meminta keselamatan pada Tuhan. Seperti jangan buang sampah sembarangan, ini walaupun masuk mitos saat mendaki gunung, tapi ini cukup memberdayakan. 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0