in

National Museum of Natural History, Museum Artefak Terbesar di Dunia

Museum Artefak terbesar dan yang paling terkenal di Dunia ditempati oleh National Museum of Natural History (Museum Nasional Sejarah Alam). Didirikan pada tahun 1910 dan dirancang oleh arsitek Hornblower dan Marshall. Museum ini dirancang dengan gaya arsitektur neoklasisme yang dibangun di sebelah utara National Mall di Constitution Avenue sebagai bagian dari rencana pembangunan Washington D.C, Amerika Serikat.

Saat ini museum ini dikelola oleh Lembaga Smithsonian, yaitu lembaga yang memang terkait dengan riset dan pengelolaan museum. Sebagai tenaga peneliti, National Museum of Natural Hiistory merekrut 185 ilmuan sejarah alam. Dengan banyaknya anggota peneliti dalam satu museum ini. menjadikan mereka sebagai kelompok ilmuan dengan anggota terbanyak di dunia untuk bidang penelitian sejarah alam dan budaya.

Pada tahun 2000 lalu, Kenneth E. Behring yang merupakan mantan pemilik National Football League Seattle Seahawks memberikan sumbangan sebanyak 80 juta dollar. Sumbangan ini merupakan sumbangan yang terbesar yang pernah diterima oleh museum. Sebelumnya Behring juga pernah memberikan sumbangan untuk modernisasi museum sejumlah 20 juta dollar.

Museum Artefak Terlengkap di Dunia

National Museum of Natural History dianggap sebagai museum yang memiliki artefak terlengkap di dunia. Bagaimana tidak, mulai dari artefak paling mudah dicari hingga artefak langka yang paling sulit ditemukan di dunia ada di dalamnya. Tidak hanya dikenal lengkap dengan artefaknya, museum ini juga terkenal dengan macam-macam koleksinya yang mewakili berbagai aspek kehidupan. Seperti alam, sejarah, budaya, ataupun ilmu pengetahuan.

Pada tahun 2005 untuk pertama kali National Museum of Natural History mengadakan pameran batu mulia dengan tema “Butterfly of Peace” di Amerika Serikat. Pada pameran ini dibuka arena seluas 454,5 meter yang diisi dengan tanah yang memiliki unsur-unsur penunjang kehidupan.

Inside the main entrance of National History Museum in Washington DC, USA
Ruangan Utama National Museum of Natural History via http://lense.mycharminggirl.com

Museum yang terdiri dari tiga lantai ini memiliki lebih dari 126 juta koleksi mulai dari tanaman, fosil, hewan, mineral, bebatuan, meteor, hingga artefak sejarah seperti sejarah Amerika. Dengan berbagai spesimen ilmiah dan peninggalan budayanya tersebut. museum yang merupakan tempat syuting film Night at the Museum yang diperankan oleh Ben Stiller ini berhasil mendapatkan kunjungan 8 juta wisatawan pada tahun 2013 lalu.

Aula Geologi, Batu Mulia, dan Mineral

Aula Geologi, Batu Mulia, dan Mineral di National Museum of Natural History ini dipergunakan sebagai tempat penyimpanan koleksi mineral dan juga bebatuan mulia nasional. Bebatuan tersebut diantaranya adalah Berlian Hope dan Batu Safir yang disebut dengan Safir Bintang Asia.

Berlian hope di aula ini merupakan yang paling populer dari bebatuan lainnya. Berat berlian ini mencapai 45,52 karat dan banyak orang yang mempercayai bahwa berlian ini membawa sial bagi yang memilikinya. Konon hampir semua orang yang memiliki berlian ini mengalami kesulitan dalam hal keuangan dan dengan terpaksa menjualnya.

Referensi lain : Desa Wae Rebo Flores, Desa di Atas Awan Yang Eksotis

Kemudian Batu Safir yang berada di Museum Artefak ini merupakan Batu Safir terbesar di dunia yang memiliki bobot 330 karat dan berasal dari Srilanka. Selain Berlian Hope dan Batu Safir, ada beberapa bebatuan yang berada di Aula Batuan National Museum of Natural History ini seperti 15 ribu batu mulia, 350 ribu batu mineral, dan juga 300 ribu sampel batuan dan bijih. Yang tak kalah lagi adalah koleksi 35 ribu meteorit yang merupakan terlengkap di dunia.

koleksi
Koleksi di Aula Geologi, Batu Mulia, dan Mineral via https://www.pinterest.com

Koleksi dari Aula Geologi, Batu Mulia, dan Mineral ini berasal dari sumbangan 16 ribu spesimen oleh seorang pendiri Jembatan Brooklyn, yaitu A. Roebling yang berasal dari Washington. Ada pula 9 ribu spesimen dari seoeang pria bernama Frederick A. Canfield dan juga sumbangan 1312 batu mulia dan mineral sebagai koleksi awal dari Dr. Isaac Lea.

Aula Dinosaurus

aula dinosaurus
Sasana Aula Dinosaurus via https://www.si.edu

Di dalam Aula Dinosaurus ini terdapat 570 ribu spesies reptil dari berbagai belahan dunia. Koleksi Nasional amfibia dan reptilia di Aula Dinosaurus ini mengalami pertambahan koleksi menjadi dua kali lipat selama kurang lebih 40 tahun terakir. Yang awalnya hanya 190 ribu spesimen, pada tahun 2008 bertambah menjadi lebih dari 570 spesimen.

Selain itu, di dalam Aula Dinosaurus ini juga terdapat rangka dinosaurus yang telah menjadi fosil. Ada pula model replika dinosaurus yaitu Tyranosaurus Rexyang dan Triceratops yang saling berhadapan. Tyranosaurus Rexyang atau yang biasa disebut juga dengan T-Rex. merupakan salah satu jenis dinosaurus karnivora yang terbesar dan dapat tumbh hingga 12,5 meter. Sedangkan Triceratops adalah jenis dinosaurus yang memiliki tiga tanduk dan berbadan besar. Panjang Triceratops bisa mencapai 9 meter dengan tinggi sekitar 3,8 meter dan berat 6,5 ton.

Aula Mamalia

Museum Artefak terbesar di dunia ini memiliki koleksi vertebrata yang terbanyak di dunia. Bahkan ada pula koleksi dari spesimen abad ke-19 dan awal abad ke-20. Koleksi vertebrata yang pertama kali di aula mamalia ini adalah dari C. Hart Merriam yang merupakan seorang zoologist, entomolog, etnograf di Departemen Agrikultur Amerika Serikat.

Fasilitas Lain dari Museum

Selain aula yang menyimpan bebatuan, fosil dinosaurus, dan juga koleksi vertebrata, ternyata National Museum of Natural History juga memiliki banyak fasilitas lain yang disediakan seperti Kebun Binatang O. Orkin dimana pengunjung dapat melihat dan memegang serangga yang mash hidup. Discovery Room yang merupakan ruang bermain bagi keluarga, dan bahkan ada pula bioskop IMAX.

National Museum of Natural History buka setiap hari dari Senin sampai Minggu pukul 10.00- 17.30. Untuk libur tertentu, museum terkadang bisa buka hingga pukul 18.30. Tetapi pada hari besar keagamaan, museum artefak terbesar di dunia ini tutup. Pengunjung dapat masuk ke dalam lokasi museum tanpa dipungut biaya apapun, alias gratis.

Untuk sampai di museum artefak ini, kita dapat menumpang metro dan turun di pemberhentian metro terdekat dari museum, yaitu di Smithsonian Station (pintu keluar Mall) di garis biru dan oranye. Museum terletak di 1000 Constitution Ave, NW di Washington DC.

Referensi lain : Situs Gunung Padang, Kompleks Punden Berundak Terbesar di Asia Tenggara

Tetapi adaa yang menyenangkan bagi yang tidak mau merogoh kocek terlalu dalam, ternyata untuk melihat isi dari National Museum of Natural History ini pengunjung tidak harus datang ke Washington D.C. Penjelajah internet juga bisa menjelajah di museum in dengan fasilitas virtual 3D yang disediakan oleh museum. Virtual 3D tersebut dapat diakses dengan klik link http://www.mnh.si.edu/vtp/1-desktop/.

Ya, meskipun tidak sepuas jika langsung menjelajah di museum aslinya, tetapi setidaknya dengan melihat virtual 3D ini akan memberikan sedikit pengetahuan dan mengetahui letak ruangannya sebelum benar-benar berwisata ke museum ini.

Author ArifaNida

"Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah." -Pramoedya Ananta Toer-
Email: [email protected]
IG: @arifa_nida

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0