Kawasan wisata Cibodas terkenal hingga ke mancanegara karena keindahan pemandangan alam dan udaranya yang sejuk. Tapi banyak yang belum tahu bahwa ada 7 objek wisata di Cibodas yang perlu dinikmati, bukan hanya Kebun Raya Cibodas.
Banyak yang mengira bahwa Kebun Raya Cibodas berada di naungan yang sama dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, tempat kemah, dan semua air terjun yang ada di sekitarnya. Itu tidak benar.
Kebun Raya Cibodas, beda naungan dan beda manajemen dengan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, juga beda naungan dengan tempat kemah di sekitarnya. Ingat, beda manajemen berarti beda tiket masuk.
Sebagai tambahan untuk yang belum tahu, kawasan wisata Cibodas berada di kaki Gunung Gede Pangrango, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
Terletak diatas ketinggian 1.275 meter dpl (di atas permukaan laut), membuat suhu udara di kawasan wisata Cibodas ini sangat sejuk dan segar.
Kawasan wisata Cibodas menjadi tempat liburan favorit keluarga, komunitas pelajar dan umum dari luar kota bahkan dari luar negeri.
Berikut 7 objek wisata di kawasan wisata Cibodas yang perlu dinikmati
1. Kebun Raya Cibodas
Objek wisata paling terkenal di kawasan wisata Cibodas adalah Kebun Raya Cibodas. Taman ini disebut sebagai “Kebun Raya” karena luasnya mencapai 80 hektar, dengan hamparan rumput hijau dengan lanskap taman yang berbukit-bukit dipenuhi berbagai macam tanaman.
Kebun Raya Cibodas yang terletak tepat di kaki Gunung Gede Pangrango ini terkenal hingga ke mancanegara, bahkan pernah disebut sebagai salah satu surga dunia.
Di mancanegara, Kebun Raya Cibodas terkenal dengan nama Cibodas Botanical Garden, hal ini karena Kebun Raya Cibodas merupakan rumah bagi berbagai jenis tanaman dataran tinggi basah tropika.
Taman bunga dan tanaman langka
Terhitung ada sekitar 5.831 contoh tanaman dari 1.206 jenis tanaman yang bisa ditemukan di Kebun Raya Cibodas.
Terdapat juga rumah kaca (green house) yang menaungi 4.000 contoh tanaman dengan 350 tanaman kaktus dan 360 tanaman anggrek. Banyak di antaranya merupakan jenis tanaman langka.
Salah satu tanaman langka yang paling terkenal adalah Bunga Bangkai Raksasa (Amorphophallus Titanium) yang saat mekar tingginya bisa mencapai 3,75 meter.
Bunga langka yang baunya seperti bangkai ini tumbuh di sebelah utara green house. Di dalam Kebun Raya Cibodas juga terdapat Nepenthes House yaitu rumah bagi tanaman karnivora.
Objek wisata lain yang bisa dinikmati di dalam Kebun raya Cibodas adalah: taman bunga sakura yang mekar hingga 2 kali dalam setahun, taman Liana, taman Rhododendron, taman obat, taman lumut, taman air mancur, air terjun Ciismun, serta sungai dan danau dengan air yang jernih.
Pengunjung bisa membawa kendaraan masuk ke dalam Kebun Raya Cibodas, sehingga tidak harus capek mengelilingi 80 hektar taman dengan jalan kaki.
Sebagai alternatif bagi pengunjung yang datang berkelompok, bisa menyewa kendaraan Wara Wiri yang merupakan mini bus khusus untuk berkeliling.
Atau bisa menyewa kuda kalau ingin mendapatkan pengalaman yang berbeda saat menjelajahi kawasan Kebun Raya Cibodas.
Dan untuk tamu yang ingin menginap di dalam Kebun Raya Cibodas, bisa menyewa kamar di Guest House Sakura, Medinilla, atau Eucalyptus.
Dengan semua fasilitas itu, wajarlah jika Kebun Raya Cibodas disebut sebagai salah satu surga dunia
Awal berdiri Kebun Raya Cibodas
Sebagai informasi tambahan, Kebun Raya Cibodas didirikan oleh Johannes Ellias Teijsmann, dan awalnya diberi nama Bergtuin te Tjibodas.
Tempat ini awalnya dimaksudkan sebagai tempat aklimatisasi jenis-jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama tanaman kina.
Tapi ternyata tanaman kina tidak cocok ditanam di lahan Kebun Raya Cibodas. Akhirnya Kebun Raya Cibodas menjadi rumah bagi tanaman dataran tinggi basah tropika.
Pohon kina yang didatangkan dari Belanda, tiba di Jakarta pada tanggal 11 April 1852. Dan tanggal tersebut kemudian ditetapkan sebagai tanggal kelahiran Kebun Raya Cibodas.
Hingga sekarang, Kebun Raya Cibodas selalu merayakan ulang tahunnya dengan membuka pintu bagi pengunjung secara gratis. Setiap tanggal 11 April semua orang bisa masuk ke Kebun Raya Cibodas tanpa harus membayar tiket masuk.
- Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, atau sering disingkat TNGGP, sebenarnya adalah hutan hujan tropis yang dilindungi dan kawasan konservasi seluas 21.975 hektar, yang memiliki dua puncak gunung yaitu Gunung Gede dan Gunung Pangrango.
Gunung Gede memiliki ketinggian 2.958 meter dpl, sementara Gunung Pangrango setinggi 3.019 meter dpl. Dua gunung ini dihubungkan oleh gigir gunung serupa sadel yang kemudian disebut sebagai Kandang Badak.
Gunung Pangrango memiliki puncak kerucut yang relatif mulus, hal ini menandakan bahwa Gunung Pangrango tidak pernah meletus.
Sedangkan Gunung Gede merupakan gunung aktif yang telah mengalami letusan volkanik berulang kali. Di atas Gunung Gede terdapat beberapa kawah aktif, antara lain Kawah Wadon, Kawah Ratu, Kawah Baru, dan Kawah Lanang.
Bunga edelweis langka
Puncak Gunung Gede dan kawah-kawah yang sekarang ada, terletak pada bekas kawah Gunung Gumuruh lama yang sudah punah. Di wilayah itu pula terdapat lembah bernama Alun-alun Suryakencana yang dipenuhi oleh rumpun bunga edelweis jawa (Anaphalis javanica).
Bunga edelweis yang menjadi maskot dari TNGGP ini sebenarnya adalah bunga langka yang dilindungi dan tidak boleh dipetik sembarangan. Tapi masih saja ada pendaki yang seenaknya memetik bunga edelweis untuk oleh-oleh.
Selain bunga edelweis, TNGGP juga ditumbuhi berbagai macam tanaman, seperti rasamala si pohon raksasa, kantong semar si pemakan serangga, beragam anggrek hutan, dan spesies jamur langka yang namanya belum diketahui.
Tanaman endemik jenis lain di antaranya adalah sejenis uwi Dioscorea madiunensis, sejenis jernang Daemonorops rubra, pinang hijau Pinanga javana, dan sejenis kapulaga Amomum pseudofoetens.
TNGGP juga merupakan habitat satwa liar seperti macan tutul, anjing hutan, kijang, pelanduk, sigung, kelelawar, bajing, kumbang, walet gunung. Ada juga habitat hewan langka yang terancam kepunahannya, yaitu owa, elang jawa, dan lutung. Secara keseluruhan, terdapat 100 jenis mamalia dan 250 jenis burung yang hidup di TNGGP.
TNGGP menjadi salah satu objek wisata favorit bagi para pendaki gunung, karena memiliki keindahan alam yang mempesona, berbagai jenis tanaman yang cantik, serta beragam habitat hewan yang menarik.
Banyak para pendaki juga sengaja mendaki Gunung Gede Pangrango agar bisa melihat keindahan sunrise dan sunset yang tak terlupakan.
Dari puncak gunung juga bisa terlihat hamparan kota Bogor-Cianjur-Sukabumi dengan jelas, karena wilayah kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango secara administratif tersebar ke 3 wilayah Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Sukabumi.
TNGGP bisa diakses dari ketiga wilayah tersebut dengan banyak jalur pendakian. Tapi hanya ada 3 jalur pendakian resmi yang sering digunakan pendaki, yaitu jalur Cibodas, Gunung Putri, dan Salabintana.
Baca juga : Wisata Menjelajahi Kawasan Tangkuban Perahu di Jawa Barat
3. Air Terjun Cibeureum
Ada 7 air terjun di kawasan wisata Cibodas, tapi yang paling terkenal adalah air terjun Cibeureum. Nama Cibeureum sebenarnya terdiri dari dua kata dalam bahasa Sunda, yaitu ”cai + beureum”, yang berarti “air merah”.
Tapi bukan berarti air terjun Cibeureum berwarna merah. Air terjun ini diberi nama Cibeureum karena dinding tebing tempat air terjun dipenuhi oleh lumut merah yang memberi kesan warna merah pada air terjun.
Lokasi air terjun Cibeureum terletak di dalam kawasan TNGGP. Sekitar 2,7 kilo meter dari pos tiket masuk TNGGP via Cibodas, dan bisa ditempuh selama 45 menit hingga 1 jam perjalanan.
Di lokasi air terjun Cibeureum terdapat 2 air terjun lain, yaitu air terjun Cidendeng yang sedikit lebih tinggi, dan air terjun Cikundul yang tersembunyi di ujung barat lokasi.
Meski jaraknya lumayan jauh dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki, tapi pengunjung bisa melihat pemandangan yang mempesona di sepanjang jalan menuju air terjun Cibeureum.
Begitu tiba di lokasi, pengunjung akan disuguhi oleh keindahan air terjun Cibeureum yang memiliki ketinggian sekitar 50 meter, dengan background alam hijau yang memukau.
Pengunjung bisa bebas berenang atau bermain di air gunung yang jernih dan sejuk ini. Tapi kalau soal mandi, emm.. air terjun Cibeureum ini adalah tempat yang terbuka untuk umum, jadi pikir-pikir lagi deh kalau mau mandi di sini.
Terdapat cerita rakyat yang beredar mengenai air terjun Cibeureum ini, yaitu: ada sebuah batu memanjang dengan posisi berdiri di bawah air terjun.
Batu ini dipercaya sebagai petapa dari zaman dulu, yang datang bertapa untuk mendapatkan pengampunan atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya.
Saking lamanya bertapa, dia kemudian mengeras hingga menjadi batu. Konon, menjelang kiamat nanti petapa itu akan bangun dan kembali menjadi manusia.
Itulah cerita rakyat yang beredar mengenai air terjun Cibeureum. Entah dari mana sumbernya, dan tidak ada yang tahu kebenaran ceritanya.
4. Canopy Trail Ciwalen
Canopy Trail Ciwalen adalah jembatan gantung yang membentang sepanjang 130 meter, dengan ketinggian canopy trail dari permukaan tanah sekitar 45 meter.
Canopy Trail Ciwalen disangga oleh 4 pohon Rasamala (Altingia excelsa) yang masing-masing berdiameter rata-rata 1,2 meter. Canopy Trail Ciwalen merupakan wahana baru yang terletak di dalam kawasan TNGGP.
Dari atas canopy trail ini, pengunjung bisa merasakan sensasi “terbang” di atas hutan hujan tropis yang lebat, sambil menikmati suara burung yang terbang bebas di alam Cibodas. Di ujung canopy trail terdapat air terjun Ciwalen yang dingin dan konon memiliki khasiat awet muda.
Pengunjung biasanya datang ke canopy trail ini untuk selfie, apalagi karena ini adalah wahana baru yang belum banyak diketahui orang.
Sayangnya, Canopy Trail Ciwalen hanya dibuka pada hari Sabtu dan Minggu dengan 4 sistem pelayanan. Di mana pengunjung hanya bisa berkunjung pada jam 09.00, 11.00, 13.00 dan jam 15.00 WIB.
Jangan khawatir soal keamanan, karena pengunjung akan didampingi oleh petugas TNGGP yang siap menjaga keamanan dan memberikan informasi seputar wisata TNGGP.
5. Cibodas Golf Camping Ground
Cibodas Golf Camping Ground dikenal juga dengan nama Bumi Perkemahan Bukit Golf Cibodas. Tempat ini unik karena memadukan golf dengan kemping.
Awalnya bumi perkemahan ini merupakan lapang golf, dan bukan untuk tempat kemah. Baru pada tahun 2013 lokasi ini pertama kali digunakan untuk camping & event touring SUZUKI yang melibatkan 1.800 peserta. Sejak itu, lapang golf ini dialihfungsikan menjadi tempat kemping.
Cibodas Golf Camping Ground memiliki luas sekitar 40 hektar dengan lanskap datar yang dipenuhi rumput hijau. Tempatnya yang luas mampu menampung hingga 10.000 peserta kemah.
Di beberapa titik terdapat rumpunan pohon yang bisa memberi keteduhan, kolam, sungai kecil yang berair jernih, dan air terjun di sebelah barat perkemahan.
Dengan Gunung Gede Pangrango sebagai latar belakangnya, bumi perkemahan ini semakin bagus untuk spot foto.
6. Mandalawangi Cibodas Camping Ground
Mandalawangi Cibodas Camping Ground atau Bumi Perkemahan Mandalawangi Cibodas berada dalam komplek Balai Besar TNGGP, berdampingan dengan Kebun Raya Cibodas dan Cibodas Golf Camping Ground.
Begitu memasuki areal bumi perkemahan ini, pengunjung akan disambut oleh patung komodo dengan mulut terbuka yang juga berfungsi sebagai terowongan. Karena itu bumi perkemahan ini sering disebut sebagai Taman Komodo.
Mandalawangi Cibodas Camping Ground memiliki kondisi geografis yang ideal untuk kemping. Tanahnya rata dan sedikit miring dengan dipenuhi rumput dan terdapat pohon pelindung, memiliki sumber air melimpah, pemandangan yang indah, dan tentu saja udara yang sejuk.
Areal perkemahannya juga luas, sehingga pengunjung bisa memilih sendiri tempat ideal yang mereka inginkan untuk berkemah.
Di dalam kawasan Mandalawangi Cibodas Camping Ground terdapat beberapa objek menarik yang bisa dinikmati, seperti danau Mandalawangi, air terjun Rawa Gede, dan hulu sungai Cikundul.
Kegiatan outbound yang sering dilakukan di sini, selain berkemah, adalah jungle track, flying fox, spider net, war game, paintball, dan kegiatan air seperti perahu dayung.
Semua fasilitas yang ditawarkan oleh Mandalawangi Cibodas Camping Ground menjadikannya ideal sebagai tempat kemping, outbound, dan gathering.
7. Mandala Kitri Scout Camp
Mandala Kitri Scout Camp awalnya bernama Bumi Perkemahan Mandala Kitri Cibodas dan dibuka secara resmi pada tahun 1981. Bumi perkemahan ini berlokasi di samping gerbang selamat datang kawasan wisata Cibodas, dan berdampingan dengan Kebun Raya Cibodas.
Areal Mandala Kitri Scout Camp yang luas terbagi menjadi dua areal perkemahan dibatasi oleh sebuah danau. Daya tampung bumi perkemahan ini adalah sekitar 3.000 orang.
Memiliki kondisi medan yang berbukit dan dipenuhi rumbut. Di dalamnya terdapat danau, sungai, pohon-pohon dan semak belukar sehingga cocok untuk kegiatan kemping dan outbound. Tersedia juga aula dan wisma untuk tamu yang tidak ingin bermalam di dalam tenda.
Mandala Kitri Scout Camp dikelola oleh Pramuka Kwartir Cabang Cianjur dan sering digunakan untuk kegiatan Jambore Pramuka.
Karena itu, Mandala Kitri Scout Camp sering disebut sebagai tempat kemping pramuka. Padahal bumi perkemahan ini terbuka juga untuk umum, bahkan sering digunakan sebagai tempat gathering dan outbound oleh kalangan corporate.
Fasilitas outbound yang ditawarkan oleh Mandala Kitri Scout Camp di antaranya adalah flying fox, wall climbing, rafting, high rope, water ball, halang rintang.
Mandala Kitri Scout Camp juga menawarkan paket outing lengkap dengan fasilitas, peralatan, dan catering untuk pengunjung yang tidak ingin dibuat repot oleh urusan akomodasi.
Kesimpulan:
Kawasan wisata Cibodas adalah tempat ideal untuk jalan-jalan, gathering, kemping, lokasi outbound, dan pendakian gunung. Semua berada di dalam satu kawasan wisata Cibodas.
Jadi lain kali kalau datang ke Cibodas, jangan hanya jalan-jalan di Kebun Raya Cibodas, nikmati juga objek wisata lainnya.
Selamat berwisata.
Komentar
Loading…