in ,

8 Pekerjaan Terbaik untuk Jurusan Studi Lingkungan / Ilmu Lingkungan

Pekerjaan Jurusan Studi Lingkungan
Pic: ipb.ac.id

Mahasiswa di jurusan Studi Lingkungan atau Ilmu Lingkungan mempelajari berbagai topik, memiliki pemahaman yang cukup tentang biologi, kimia, geologi, dan fisika, serta memiliki keahlian menulis ilmiah. Karena itulah, ada beberapa jenis pilihan pekerjaan jurusan studi lingkungan mulai dari insinyur, konsultan, hingga humas.

Dalam dua dekade terakhir, orang-orang di dunia semakin sadar lingkungan. Hingga dibentuklah organisasi-organisasi yang khusus bekerja di bidang pelestarian lingkungan. Kemudian perusahaan dan pabrik-pabrik besar juga mulai menerapkan sistem usaha yang ramah lingkungan.

Organisasi dan perusahaan semacam itu membutuhkan jasa orang-orang yang ahli di bidang lingkungan. Dan di situlah peluang kerja muncul bagi para lulusan jurusan Studi Lingkungan atau Ilmu Lingkungan.

Khususnya di Indonesia, pemerintah dan masyarakat kini mulai menyadari bahwa lingkungan yang lestari bisa memberi banyak manfaat, udara sehat, aman dari banjir, panen ikan melimpah bagi nelayan, hingga sektor pariwisata meningkat.

Selain baik bagi kehidupan masyarakat, ini juga membuka peluang kerja yang luas bagi para lulusan Studi Lingkungan di Indonesia.

Baca juga3 Jurusan Kuliah Favorit Paling Dicari Di Dunia

Berikut 8 Pilihan Pekerjaan Jurusan Studi Lingkungan

Jurusan Studi Lingkungan
Source : brandeis.edu

1. Insinyur Lingkungan (Environmental Engineer)

Tugas inti seorang insinyur lingkungan adalah menyelesaikan masalah polusi atau pencemaran lingkungan. Kemudian mereka memanfaatkan pengetahuan ilmu lingkungan untuk merancang teknologi lingkungan untuk mengatasi masalah lingkungan tersebut.

Di jurusan studi lingkungan, mereka mempelajari keterampilan kuantitatif untuk menghitung dimensi fisik sistem, dan menerapkan solusi teknis untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan.

Insinyur lingkungan juga harus mampu menulis proposal proyek dan memberikan rekomendasi kepada klien yang menunjukkan hasil penelitian serta hasil kolaborasi dengan profesional lain.

Insinyur lingkungan harus mampu menyusun solusi kemudian mempresentasikannya dengan cara yang jelas dan singkat.

2. Pengacara Lingkungan (Environmental Attorney)

Jika anda memilih untuk melanjutkan kuliah di sekolah hukum setelah mendapatkan gelar dari jurusan studi lingkungan, maka pengetahuan ilmiah anda akan menjadi aset ketika bekerja dengan klien pada kasus-kasus yang berkaitan dengan lingkungan.

Pengacara lingkungan sering kali harus mewawancarai saksi ahli seperti insinyur lingkungan, ahli biologi, ahli kimia, dan ilmuwan lingkungan lainnya saat mempersiapkan perkara kasus mereka.

Pengacara harus memahami bahan ilmiah tersebut. Kalau tidak paham, bagaimana bisa membantu kasus mereka?

Mahasiswa jurusan Studi Lingkungan terlatih untuk menulis karya ilmiah. Hal ini sangat membantu pengacara saat harus menyusun brief hukum dan dokuman lainnya yang berhubungan dengan lingkungan.

3. Pendidik Lingkungan (Environmental Educator)

Tugas utama pendidik lingkungan adalah mendidik siswa atau masyarakat agar sadar lingkungan dan lebih perduli pada pelestarian lingkungan.

Mahasiswa jurusan Studi Lingkungan cocok untuk pekerjaan ini karena mereka memperoleh pengetahuan yang luas tentang masalah lingkungan.

Seorang pendidik lingkungan juga perlu belajar tentang lingkungan di sekitar wilayah geografisnya, perlu mengandalkan pelatihan untuk mengumpulkan informasi, serta melakukan kerja lapangan jika diperlukan.

Seorang pendidik harus memiliki karakter yang ramah terutama saat berinteraksi dengan pengunjung atau siswa, harus terampil berbicara di depan umum sehingga mampu memberikan presentasi yang dinamis kepada siswa.

4. Konsultan Lingkungan (Environmental Consultant)

Semua jenis perusahaan dan organisasi perlu menyiapkan studi tentang dampak lingkungan ketika mereka berencana untuk menggunakan lahan untuk pengembangan usaha atau tujuan lain.

Bukan hanya perusahaan tambang, perkebunan, atau pabrik saja yang membutuhkan studi dampak lingkungan, tapi semua jenis perusahaan membutuhkannya. Karena sekecil apapun, bisnis pasti memiliki dampak terhadap lingkungan.

Konsultan lingkungan bekerja menganalisa dampak proyek-proyek pembangunan terhadap air, tanah, udara atau satwa liar di daerah tersebut. Ketika dampak yang bermasalah teridentifikasi, konsultan akan menyarankan cara untuk mengatasi masalah yang ada.

Konsultan lingkungan harus terampil menulis dan presentasi untuk menyusun laporan teknis dan memberikan rekomendasi kepada klien.

5. Spesialis Keberlanjutan (Sustainability Specialist)

Semakin banyak organisasi dan perusahaan yang perduli terhadap lingkungan dan gaya hidup ramah lingkungan. Mereka selalu mencari cara untuk menjalankan bisnis yang ramah lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.

Dalam hal ini, organisasi perlu berkonsultasi dengan Spesialis Keberlanjutan yang paham tentang studi lingkungan.

Spesialis Keberlanjutan akan menilai praktif lingkungan yang dilakukan organisasi, menilai dampaknya, kemudian merekomendasikan strategi untuk melestarikan sumber daya dan membatasi kerusakan lingkungan.

Mahasiswa jurusan Studi Lingkungan memiliki keterampilan menulis, presentasi, dan interpersonal untuk menulis proposal serta untuk membuat kolega bersedia menerapkan strategi pelestarian lingkungan yang direkomendasikan.

6. Analis Kebijakan (Policy Analyst)

Jurusan Studi Lingkungan terlatih untuk cakap mempelajari informasi ilmiah baru serta memiliki landasan yang kuat dalam biologi, kimia, dan fisika. Sehingga mampu membuat proposal realistis untuk kebijakan lingkungan yang membutuhkan pengetahuan mendalam tentang konsep-konsep ilmiah.

Mahasiswa jurusan Studi Lingkungan juga biasanya memiliki keahlian riset dan keterampilan analitik/statistik yang penting untuk menganalisa informasi terkait rekomendasi kebijakan publik khususnya yang berkaitan dengan masalah lingkungan.

Sedangkan keterampilan menulis teknis yang dikembangkan oleh mahasiswa jurusan Studi Lingkungan akan diperlukan untuk menyusun dokumen kebijakan yang berorientasi ilmiah. Intinya, lulusan jurusan Studi Lingkungan memiliki keahlian yang mumpuni untuk menjadi seorang analis kebijakan lingkungan.

7. Spesialis Hubungan Masyarakat (Public Relations Specialist)

Organisasi lingkungan perlu membentuk opini publik yang positif untuk membuat masyarakat dan pemerintah sadar lingkungan, juga untuk mendapatkan dukungan politik dan keuangan.

Di situlah jasa spesialis humas dibutuhkan, khususnya yang memiliki gelar sarjana di bidang studi lingkungan.

Spesialis humas atau anggota staf komunikasi akan membuat siaran pers tentang program dan kegiatan di organisasi pengusaha atau klien.

Humas harus mengembangkan konten untuk website entitas lingkungan, juga harus mampu membantu menulis teks untuk brosur atau surat penggalangan dana.

Pekerjaan spesialis humas tersebut membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni di bidang studi lingkungan.

8. Penggalang Dana (Fundraiser)

Proyek pelestarian lingkungan dan penyelamatan lingkungan dari kerusakan membutuhkan dana besar, apalagi jika kerusakan ekosistemnya sudah sangat parah. Dan tidak semua organisasi memiliki dana besar untuk dapat melaksanakan proyek tersebut.

Karena itulah organisasi membutuhkan tim penggalang dana profesional khususnya yang memiliki latar belakang pendidikan Studi Lingkungan. Karena mereka memiliki pengetahuan yang mumpuni mengenai lingkungan, serta mampu menyampaikan manfaat dari proyek lingkungan yang akan dilaksanakan.

Meski secara umum pekerjaan spesialis humas dan penggalang dana mirip, bedanya adalah: humas bekerja untuk menyampaikan informasi dan memperoleh dukungan, sedangkan penggalang dana khusus membujuk calon kontributor untuk menyumbang dana. Spesialis humas dan penggalang dana memiliki peran yang sama penting.

Penggalang dana harus memiliki keterampilan komunikasi yang solid untuk menulis surat dan menyampaikan pendapat kepada calon kontributor.

Penggalang dana juga harus terorganisir dengan baik untuk mengatur acara penggalangan dana dan merencanakan kampanye.

Kesimpulan:

Percaya deh, kalau semua jurusan kuliah itu memang penting dan pasti dapat kerja. Apalagi pekerjaan jurusan Studi Lingkungan yang diakui sebagai jurusan kuliah dengan prospek kerja terbaik.

Tetapi soal bisa dapat kerja atau tidak, itu tergantung kemauan dan keterampilan kita dalam mencari pekerjaan.

Author Reha Wijaya

Hobi fotografi, tapi sehari-hari menghabiskan waktu di depan komputer.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0