Penggemar minuman karbonasi atau minuman bersoda Pepsi pasti akan merasa bersedih. Pasalnya, Pepsi dikabarkan hengkang dari Indonesia. Produsen minuman ringan berkarbonasi yang berkantor pusat di Amerika Serikat ini secara resmi menyatakan tidak akan menjual produknya di Indonesia.
Mundurnya Pepsi ini disebabkan karena pihak perusahan tak lagi memperpanjang kerja sama dengan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM), yang berlaku efektif pada 10 Oktober 2019.
Sumber informasi juga menyebutkan bahwa hampir dalam tiga bulan terakhir ini minuman soda merek Pepsi yang biasa dijual dalam bentuk kalengan dan botol plastik besar ukuran 1,5 liter sudah tidak ditemukan lagi di pasaran.
Alasan Pepsi keluar dari Indonesia dikarenakan kontrak PepsiCo Inc dan PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) telah habis. Kedua perusahaan ini memang sudah bersepakat untuk tidak melanjutkan kontrak, sehingga Pepsi tidak dapat ditemui di pasaran.
Sebagai informasi, perusahaan waralaba cepat saji seperti Pizza Hut dan KFC akan menggantikan Pepsi dengan Coca-Cola, yang merupakan pesaing berat Pepsi, khususnya untuk minuman berkarbonasi.
Pepsi dan Coca-cola merupakan rival minuman bersoda yang sama-sama mendunia. Meskipun keduanya bersaing dengan ketat dalam hal promosi dan penjualan, tetapi masing-masing memiliki konsumen favorit tersendiri.
Sejarah Pepsi
Pepsi (sebelumnya bernama Pepsi-Cola) merupakan merek minuman ringan yang diproduksi oleh PepsiCo , Carolina, US dan dijual di seluruh dunia melalui toko, restoran, dan mesin penjual.
Minuman ini adalah pesaing berat dari merk dagang minuman bersoda Coca-Cola yang sama-sama mendunia. Pepsi dibuat pertama kali pada 28 Agustus 1898 oleh ahli farmasi Caleb Bradham. Merek ini menjadi merek dagang pada 16 Juni 1903.
Sejak tahun 1898, logo branding Pepsi tercatat beberapa kali mengalami perubahan.
PepsiCo memiliki beberapa merek dunia yang paling populer, termasuk Pepsi-Cola, Mountain Dew, Diet Pepsi, Lay, Doritos, Tropicana, Gatorade, dan Quaker.
Di Indonesia sendiri, Pepsi diproduksi oleh PT. Pepsi-Cola Indobeverages yang memiliki pabrik yang beroperasi di Purwakarta, Jawa Barat dan didistribusikan oleh PT. Indofood Asahi Sukses Beverage.
Perusahaan ini merupakan joint-venture antara PepsiCo Amerika Serikat dengan Indofood CBP Sukses Makmur Indonesia.
Saat ini PT. Pepsi-Cola Indobeverages juga memproduksi minuman Pepsi, 7 Up, Mirinda, Gatorade, Tropicana Twister, Tehkita dan Fruitamin.
Di Indonesia, Pepsi kalah saing dengan produk Coca-Cola?
Coca-Cola pertama kali hadir di Indonesia sekitar tahun 1927, ketika Netherland Indische Mineral Water Fabrieck (Pabrik Air Mineral Hindia Belanda) membotolkan untuk pertama kalinya di Batavia (Jakarta).
Pabrik Coca-Cola beroperasi di bawah nama The Indonesia Bottles Ltd Nv (IBL) dengan status perusahaan nasional. Selain Coca-Cola, Sprite dan Fanta adalah produk paling familiar di tanah air.
Sejak tahun 1992, Coca-Cola Amatil yang berpusat di Australia mengakuisisi semua perusahaan bottler Coca-Cola di Indonesia. Sampai saat ini tercatat ada 11 pabrik Coca-Cola yang beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia.
Secara resmi Coca-Cola Amatil Indonesia terbagi menjadi 2 entitas legal, yaitu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) dan PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI).
Persaingan dagang dan segala bentuk promosi sudah dilakukan oleh perusahaan minuman bersoda yang paling mendunia ini, Meskipun kedua produk minuman ringan ini sama-sama dari Amerika serikat.
Antara Pepsi dan Coca-Cola sudah saling memaksimalkan promosi dan iklan, utamanya untuk merebut hati konsumen di tanah air. Namun, pada akhirnya, semua tergantung pada pilihan atau penggemar minuman bersoda ini.
Meskipun keduanya berinovasi dengan berbagai macam produk, semua tergatung dari konsumen yang memilihnya.
Padal pepsi lebih enak, kalo menutut ku.