Pohon bayam atau dikenal dengan bahasa ilmiah sebagai Amaranthus spp merupakan jenis tanaman yang tumbuh subur di Indonesia. Sering dikenal karena kandungan Zat Besi (Fe) yang tinggi dan menyehatkan bagi penderita penyakit anemia (kekurangan darah).
Seiring bertambahnya waktu, ternyata bayam memiliki fungsi lebih. Bukan hanya digunakan sebagai bahan sayur didapur kalian. Di salah satu perguruan tinggi di Amerika, tepatnya Massachutes Insitute of Technology berhasil mengembangkan pohon bayam menjadi sebuah sensor pendeteksi bom. Kok bisa?
Dikutip dari Journal Materials, kemampuan tanaman dalam mendeteksi zat kimia sudah tidak bisa diragukan lagi. Hal ini dikarenakan tanaman lebih sensitif dalam mendeteksi air, udara, cahaya, dan suhu.
Namun tidak semua tanaman peka terhadap air, udara, cahaya dan suhu. Kenapa dipilih bayam? Karena pohon bayam memiliki sistem penyerapan baik air dan udaya yang bagus.
Bagaimana caranya ?
1. Bayam disuntik zat Carbon
Para ilmuan menyuntikan silinder kecil zat karbon (nanotube Carbon) kedalam daun bayam. Kenapa zat karbon bukan besi atau aluminium ? Ternyata zat karbon yang paling peka terhadap zat nitroaromatyc. Nitroaromatyc yaitu suatu zat yang sering digunakan dalam pembuatan TNT, dinamit, bom dan peledak lainnya.
2. Reaksi karbon terhadap nitroaromatyc
Bila zat nitroaromatic masuk kedalam tubuh pohon bayam yang telah disuntik tadi, baru dalam waktu sekitar 10 menit akan berekasi. Pohon bayam tersebut akan menghasilkan sinar inframerah. Kemudian sinar inframerah tersebut akan terpantau oleh kamera inframerah.
3. Cara memberi peringatan kepada manusia
Kamera infra merah yang berhasil menangkap bayam mengeluarkan respon karena bertemu nitroaromatik, maka langsung mengirimkan sinyal dan langsung terkirim dalam bentuk email.
Dibawah ini merupakan pernyataan dari Michael Starno, pemimpin studi yang melakukan penelitian dari MIT :
“Ini demonstrasi baru, bagaimana kita telah mengatasi kendala komunikasi manusia dan tanaman. Anda bisa menerapkan teknik ini pada tiap tanaman, mengubah mereka menjadi sejenis sensor”.
Jadi sebenarnya kendala yang ada yaitu tanaman seperti pohon bayam tidak bisa bicara dengan manusia secara langsung. Jadi manusia perlu mengembangkannya lagi,danlagi untuk mengembangkan penemuan terbaru tersebut.
Baca juga : Humanoid Robot : Nao, Robot Pintar Berperilaku Manusia
Komentar
Loading…