in

Beberapa Prestasi Indonesia dibidang Teknologi yang Mendunia (Bagian 1)

Prestasi Indonesia dibidang Teknologi – Indonesia merupakan negara dengan populasi cukup banyak dan sumber daya alam yang melimpah. Negara Indonesia terkenal dengan tingkat penduduk konsumtif tertinggi didunia, tepatnya diperingkat dua. Sangat disayangkan memang mengingat fakta bahwa “orang Indonesia memiliki pengeluaran lebih besar daripada penghasilannya”.

Kembali kemasalah konsumtif, Kenapa indonesia dibilang konsumtif? karena perbandingan antara produktifitas dan konsumtifitas Indonesia bagai bumi dan langit. Misalnya saja beras diambil dari Thailand, Smartphone rata-rata impor dan made in China. Sangat disayangkan bila generasi muda Indonesia terdidik sebagai generasi konsumtif.

Namun dibalik tingkat konsumtifnya Indonesia ada baiknya kita review  seberapa banyak prestasi Indonesia dalam konstribusi di bidang Teknologi, mari simak :

1. Penemu Teknologi 4G adalah orang Indonesia

Teknologi
Khoirul Anwar

Biografi singkat :

Teknologi 4G yang digunakan dibeberapa negara didunia merupakan hasil temuan WNI yang bernama Khoirul Anwar. Khoirul Anwar merupakan orang yang memiliki hak paten atas temuan 4G nya tersebut. Dulunya merupakan mahasiswa Teknik Elektro di Insitut Teknologi Bandung dan berhasil lulus pada tahun 2000 dengan predikat Cumlaude.

Setelah berhasil lulus dari ITB, Khoirul Anwar melanjutkan S2 di Nara Insitute of Science and Technology (NAIST) dan berhasil meraih gelar Master pada tahun 2005. Pendidikan seorang Khoirul Anwar tidak sampai disitu, beliau melanjutkan S3 di perguruan tinggi yang sama dan berhasil meraih gelar Doktor pada tahun 2008.

Prestasi :

  1. Penghargaan pertamanya yaitu IEE Student Paper Award of IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) di California, Amerika Serikat. Penghargaan itu dianugrahkan atas penemuan Khoirul Anwar karena penemuan 4G berbasis OFDM.
  2. Khoirul Anwar mendapat dua paten sekaligus yaitu penemuan teknologi 4G berbasis OFDM dan penghapusan Interval Guard (GI)
  3. Saat ini menjadi Asisten Profesor di JAIST ( Japan Advanced Insitute Science and Technology) dan terus melakukan penelitian mengenai sistem Wireless Boardbrand.

Namun sangat disayangkan teknologi 4G belum bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Di Indonesia sendiri penggunaan 4G hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang berkedudukan di kota-kota besar.

Baca juga : Teknologi 5G Mulai Ditemukan, Kecepatannya 1 TeraBytes Per Detik WOW

2. Penemuan Pesawat Terbang dengan Two-Man Cockpit (Garuda Airways)

Teknologi
Wiweko Soepono penemu “Two-Man Cockpit”

Mari kita berkaca sebelum tahun 1965, ternyata saat itu satu buah pesawat dijalankan oleh 3 orang pilot bahkan sampai 4 orang pilot sekaligus. Namun salah satu penemuan teknologi yang cukup penting dalam dunia penerbangan adalah Two-Man Cockpit. Dimana hanya ada dua orang pilot untuk mengemudikan pesawat.

Penemu dari Two-Man Cockpit adalah Wiweko Soepono, perlu di ingat bahwa Two-Man Cockpit diterapkan untuk pabrik Airbus Industri.  Pesawat Airbus pertama yang menggunakan Two-Man Cockpit adalah jenis Airbus A300-B4 FFCC.

Berdasarkan Wikipedia, Wiweko Soepono yang berkelahiran di Blitar (18 Januari 1923) merupakan seorang dirut (direktur utama) Garuda Indonesia untuk periode 1968-1984. Saat menjabat sebagai dirut Garuda Indonesia, Wiweko sering menerbangkan pesawatnya sendiri.

Pengalamannya adalah diterima di Airbus Industry yang bernama Beechcraft. Bersama staf, eksekutif perusahaan (Roger Beteille), dan pilot uji (Pierre Baud) membuat konsep penerbangan dengan dua pilot. Dengan mengeliminasi flight engineer dan mengubah setting layout cockpit pesawat maka diperoleh FFCC (Forward Facing Crew Cockpit) yang memungkinkan pesawat berukuran jumbo diterbangkan oleh dua orang pilot.

3. Penemuan Konstruksi Pondasi Cakar Ayam

Teknologi
Ir Prof Sedijatmo penemu Pondasi Cakar Ayam

“The Power Of Kepepet”  merupakan awal dari kisah penemuan seorang Prof Dr Ir Sedijatmo ditahun 1961. Pada tahun 1962 Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games . Selaku pejabat PLN, beliau ditugaskan untuk menyalurkan listrik dari pusat tenaga listrik di Tanjung Priok ke Area Olahraga Senayan.

Maka dari itu beliau membangun 7 menara listrik, dua diantaranya berhasil dibangun dengan sistem konvensional. Waktu terus berjalan, namun ada kesulitan yang ditemui. Yaitu pembangunan 5 menara yang belum jadi dilakukan diatas area rawa-rawa. Sehingga lahirlah ide Ir Sedijatmo untuk membuat pondasi dengan pipa dan plat yang melekat secara bersatu, dan bisa mencengkram tanah lembek.

Karena bentuknya seperti cakar ayam, maka ide dari Ir Sedijatmo dinamai Pondasi Cakar Ayam. Hingga saat ini pondasi tersebut masih berdiri kokoh di kawasan Ancol yag menjadi kawasan Industri.

4. Teori Crack Progression oleh BJ. Habibie

Teknologi
BJ Habibie penemu Teori “Crack Progression”

Teori ini dikemukakan oleh salah satu mantan presiden Indonesia . Seperti kata pepatah “Jangan nilai buku dari covernya”, teori ini juga memiliki makna yang sama. Namun penggunaan teori ini berkaitan dengan industi pesawat terbang. Teori ini mengatakan bahwa “kulit luar suatu material logam dalam konstruksi pesawat bisa saja terlihat halus, mulus, tanpa cacat. Namun bisa saja bagian dalam struktur material tersebut kropos atau tidak kuat”

Sebelum teori itu dikemukakan  (sebelum tahun 1960-an) masih banyak musibah pesawat kecelakaan yang terjadi. Biasanya titik rawan yang terjadi pada bagian sayap dan badan pesawat. Elemen utama ini (sayap dan badan) akan mengalami guncangan keras dan tekanan udara terus menerus baik dalam posisi take of maupun landing.

Akibatnya awal mula kerusakan ditemukan dengan retakan yang memiliki titik rambat sebesar 0,005 mm atau sebesar 5mikron. Bila retakan itu dibiarkan maka akan semakin memanjang dan bercabang, meskipun tidak terlihat langsung dengan mata telanjang tetapi bisa dilihat dengan sensor laser didukung teknologi komputer.

Baca juga : Hebat Sekarang Pohon Bayam Bisa Deteksi Bom loh!

Teori Crack Progression

Pada saat kasus terjadi sudah banyak mesin-mesin pesawat yang berasal dari jenis propeller  beralih ke mesin jet, alhasil potensi kerusakan pesawat (patahnya sayap pesawat, dll) semakin besar. Pada saat itu seorang BJ. Habibie yang dikenal sebagi seorang jenius mencoba memberikan solusi.

Caranya dengan menemukan perhitungan yang rinci, Habibie menemukan bagaimana rambatan titik crack itu bekerja. Hitungan BJ. Habibie memiliki kedetailan yang luar biasa, bahkan hingga struktur terkecil yaitu sistem Atom. Dengan ditemukannya teori ini maka perhitungan mengenai perawatan terhadap logam dan prediksi patahnya logam material pesawat bisa diperhitungkan.

Habibie menamai teori ini sebagai Crack Progression. Dan para ilmuan barat menjulukinya sebagai Mr.Crack. Dari sinilah perkembangan mengenai keamanan untuk menghindari risiko pesawat jatuh dimulai.

Dari penggalan temuan diatas, artinya Indonesia sudah pernah unjuk gigi dalam konstribusi mengenai perkembangan teknologi di Indonesia. Selaku penerus generasi bangsa, mari gali potensi kekuatan dalam berfikir. Ilmu pengetahuan telah merubah segalanya menjadi dunia yang penuh keajaiban.  Lain waktu saya akan posting mengenai penemuan teknologi yang “Asli 100% dari orangIndonesia”.

Author Sali

Seorang pelajar selama masih ada.
Learner till die

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0