Sebelumnya tersiar kabar, bahwa Google Maps bisa melacak lokasi pengguna atau keberadaan seseorang secara real time, bahkan ketika GPS yang ada di perangkat di nonaktifkan.
Namun pihak Google memberikan klarifikasi terkait hal tersebut, bahwa itu hanya penjelasan tentang cara melacak pengguna pada aplikasi tertentu.
Baca : Indonesia Sudah Bisa Menggunakan Google Maps Offline Mode Tanpa koneksi Internet
Klarifikasi Google tentang melacak lokasi pengguna di halaman bantuan
Dilangsir dari Cnet.com, 20/08/2018. Google sudah memperbarui halaman bantuan untuk alat pelacak lokasi, setelah praktik pengumpulan data perusahaan mendapat kecaman dari beberapa pihak dan disebut menyesatkan.
Sebelumnya diberitakan, pada laman bantuan menyebutkan bahwa pengguna bisa menonaktifkan riwayat lokasi kapan saja.
Google menyebut bahwa tempat-tempat yang dikunjungi pengguna tidak akan tersimpan. Namun, sekarang, Google memberi pernyataan berbeda terkait hal tersebut.
Menurut Google, pengaturan riwayat lokasi tidak berpengaruh pada layanan lokasi lain di perangkat pengguna, seperti Google Location Services dan Find My Device.
Beberapa data lokasi dapat disimpan sebagai bagian dari aktivitas pengguna pada layanan lain, seperti Google Search dan Google Maps.
Saat ini, Google sudah klarifikasi perubahan di halaman bantuan tentang melacak lokasi pengguna. Pihak Google telah memperbarui bahasa penjelasan tentang riwayat lokasi.
Hal ini agar membuat lebih konsisten dan jelas di seluruh platform dan pusat bantuan kami,” kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan yang di kutip dari Cnet.com.
Sebelumnya, Google juga menghadapi kontroversi tentang penggunaan data dengan aplikasi lain. Seperti yang dilaporkan bulan lalu, karyawan pihak ketiga dikabarkan juga bisa membaca kotak masuk pengguna.
Namun Google menyangkal hal tersebut, bahwa praktik ini hanya mencakup pada persyaratan layanan perusahaan saja.
Komentar
Loading…