in

Grab Ngaku Bukan Transportasi Online Lagi, Lalu Apa?

grab bukan
SME FINANCE

Ketika mendengar nama Grab, maka yang akan muncul dibenak adalah transportasi online. Grab memang dikenal sebagai transportasi online karena perusahaan rintisan asal Singapura itu mengawali kiprahnya melalui bisnis ride-hailing motor dan mobil.

Namun, tahukah Anda jika bulan Januari lalu, pihak Grab telah menyatakan bahwasanya mereka bukan lagi transportasi online. Perusahaan rintisan yang meraih status decacorn pertama Asia itu, saat ini mengaku telah menjadi “Everyday Everything Super App.”

Baca juga: Grab Rambah Dunia Kesehatan, Kali Ini Luncurkan GrabHealth

Alasan Grab Ngaku Bukan Transportasi Online Lagi

Dilansir dari CNBC Indonesia, Kamis (06/02/20), Ridzki Kramadibrata selaku Presiden Grab Indonesia menyampaikan bahwa Grab sudah lima tahun di Indonesia dan memulai dengan bisnis ride-hailing mobil dan motor.

Mengingat dari tahun ke tahun sudah mengalami pertumbuhan, Grab pun akhirnya merambah layanan-layanan lain yang jangkauannya lebih luas, baik itu dari segi bisnis dan juga manfaat. Karena sudah merambah berbagai macam layanan mereka pun kini mengklaim telah menjadi “Everyday Everything Super App.”

Meski sudah menjadi super app, Ridzki mengatakan jika ride-hailing akan tetap menjadi bagian bisnis dari Grab karena ride-hailing merupakan salah satu layanan yang memberikan profit bagi Grab, sekaligus pendukung dari bisnis-bisnis Grab lainnya.

Contoh paling nyata adalah ride-hailing bisa membantu perkembangan bisnis GrabFood karena untuk melakukan pengiriman makanan, maka para mitra membutuhkan yang namanya pengantaran, dan pengantaran hanya bisa dilakukan melalui ride-hailing.

Baca juga: Semua Dirambah, Grab Juga Ingin Jadi Bank Digital?

Fokus Grab di Tahun 2020

Dengan menjadi “Everyday Everything Super App,” maka perjuangan Grab untuk memperlebar sayap bisnisnya akan semakin besar dan beragam. Ridzki sendiri kemudian membeberkan fokus perusahaan yang ia pimpin di tahun 2020.

Berikut ini fokus bisnis Grab di Indonesia pada tahun 2020:

  • XD mapping.
  • Kendaraan listrik.
  • E-Healthcare.

Ketiga fokus bisnis Grab yang sudah disebutkan merupakan sektor yang paling penting untuk pertumbuhan bisnis Grab. Bahkan Ridzki Kramadibrata mengungkapkan jika ketiga sektor di atas bisa menjadi pondasi bisnis Grab untuk ke depannya.

“Tentunya ini adalah pondasi untuk ke depannya, untuk kita tumbuh lagi, memberikan yang banyak lagi untuk masyarakat Indonesia dan negara Indonesia,” ucap Ridzki Kramadibarata.

Baca juga: Menjanjikan, Makanan Bakal Jadi Penopang Bisnis Grab dan Gojek?

Untuk ke depannya, tentu linis bisnis dari Grab akan semakin bertambah dan tidak hanya akan bertumpu pada satu lini bisnis saja. Menurut Ridzki, saat ini salah satu lini bisnis Grab yang tumbuh luar biasa adalah GrabFood.

Menurutnya, GrabFood bisa berkembang begitu luar biasa, bahkan tumbuh tiga kali lipat dikarenakan respon masyarakat yang bagus akan bisnis ini. Sebenarnya, bukan hanya Grab saja yang meraih untung dari GrabFood, karena pesaing mereka, yaitu Gojek juga sudah mendapat untung dari GoFood.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0