in ,

Canon Camera : Pilih Kamera Mirrorles atau Tetap Gunakan DSLR, Apa Sih Bedanya?

Kamera mirrorless canon review

Kamera mirrorless Canon, merupakan salah satu jenis kamera yang sangat ramai diperbincangkan para pecinta photografer akhir-akhir ini. Maklum saja, Canon merupakan salah satu distributor kamera, yang kualitasnya tak perlu diragukan lagi.

Banyaknya para kustomer yang sangat tertarik dengan kamera Canon, membuat pabrikan ini terus berupaya untuk meningkatkan kualitas kamera buatannya.

Menjawab kebutuhan para aktivis photografer yang saat ini cendrung lebih memilih kamera mirroles, maka Canon pun tampaknya telah berupaya serius menciptakan produk-produk kamera mirroless yang akan semakin membuat para penggemarnya kepincut.

Canon telah mengeluarkan beberapa model baru yang ditujukan untuk pasar mirroless entry level. Diantara model baru tersebut, contohnya adalah EOS M100 dan EOS M50.

Kamera Mirrorless Canon Full Frame untuk kelas profesional, akan segera dibuat. Bahkan kabar tersebut menyebutkan, bahwa tahap pembuatan kamera mirrorless Canon tersebut, sudah sampai pada tahap pembuatan prototipe kamera mirrorless full-frame.

Berdasarkan keterangan beberapa sumber, prototife kamera mirrorless Canon tersebut akan dibuat dengan bagian pundaknya (top plate), yang akan dilengkapi dengan LCD kedua.

LCD tersebut sangat berguna untuk menampilkan berbagai macam parameter pemotretan.

Kabarnya kamera mirrorless Canon full-frame Canon akan memiiki kemampuan untuk menjepret objek dengan kecepatan 10 foto per detiknya (FPS).

Dijelaskan pula bahwa kamera mirrorless Canon jenis ini, tidak mungkin bisa menggunakan lensa seri EF Canon, yang memang ditunjukan untuk kamera DSLRnya. Hal ini dikarenakan, flange distance (jarak dari mounting lensa ke sensor) kamera tersebut sangat pendek.

Sebagai informasi, kamera Canon selama ini Mirrolessnya menggunakan sensor dengan ukuran APS-C, yaitu 22,2 x 14,8 mm.

Jika kita bandingkan, sensor full frame memiliki ukura yang lebih besar dari pada sensor APS-C, atau jika disamakan ukurannya akan setara dengan selembar frame film analog tipe 135 (36 x 24 mm).

Oleh karena itu,sensor ini sering digunakan para photografer profesional. Sebab kualitas gambar yang dihasilkannya akan jauh lebih tinggi.

Namun demikian, kejelasan waktu peluncuran kamera Canon mirrorless full-frame tersebut belum ada kepastian waktunya.

Lantas jika saat ini sobat hendak membeli kamera Canon, akan lebih memilih kamera Canon DSLR, atau menunggu peluncuran kamera Canon Mirloss full frame ?

Untuk dapat memutuskan dengan bijak, sebaiknya sobat pahami terlebih dahulu  berbagai hal tentang kamera Mirloss dan DLSR tersebut .

Pengertian Kamera Mirrorless

Kamera mirrorless Canon

Istilah ILC (Interchangeble Lens Camera), atau umumnya kita juga lebih mengenal dengan kamera yang lensanya bisa digonta-ganti.

Saat mendengar istilah tersebut, penulis yakin kebanyakan orang teringat dengan kamera Digital Single-Lens Reflex (DSLR), lengkap dengan berbagai lensanya yang berukuran besar, hingga panjang.

Namun, tidak semua ILC  dapat digolongkan sebagai DSLR. Hal ini dikarenakan beberapa tahun terakhir ini telah beredar beberapa ILC jenis baru dengan ukurannya yang lebih ringkas.

Nah kategori kamera jenis inilah yang umumnya lebih kita kenal dengan istilah mirrorless, atau pengertian lengkapnya adalah Mirrorless ILC (MILC).

Lantas apa itu kamera Mirrorless ?

Jika kita lihat dari terjemahan katanya, mirroless terdiri dari dua kata bahasa inggris. Yaitu mirror yang berarti cermin, dan less yang artinya tanpa, atau hilang.

Maka dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa kamera Mirrorless berarti merupakan kamera tanpa cermin.

Kamera Mirrorless, pada dasarnya adalah kamera DLSR yang dihilangkan mirorboxnya, atau yang umumnya kita kenal dengan bagian pemantul cahaya.

Sehingga dengan tanpa memiliki mirorbox tersebut, maka ukuran kameranya dapat dibuat lebih kecil dibanding kamera DSLR pada umumnya.

Meskipun kamera ini tanpa menggunakan mirorbox, yang berfungsi sebagai pembelok cahaya dari lensa menuju jendela bidik optimis, kamera ini tetap mempertahankan kualitas hasil jepretan gambarnya.

Selain itu, untuk lensanya pun tetap bisa digonta-ganti.

Perbedaan Kamera Mirrorless dan DSLR

via Kompas.com

Seperti kita bahas sebelumnya, bahwa kamera ini dinamakan kamera mirrorles, karena tak memiliki mirorbox. Maka antara kamera mirrorless dan DSLR, memiliki beberapa perbedaan yang mendasar, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bentuknya Relatif Lebih Kecil

Kamera Mirorless yang tak memiliki mirors, tentu bentuknya akan jauh lebih kecil dibandingkan kamera DSLR.

Sebab kamera miror dalam unitnya tidak memiliki komponen mekanik untuk mirorbox. Sehingga selain lebih kecil, konstruksi kamer miorless pun jauh lebih sederhana.

2. Kamera Mirorless Tidak Memiliki  Jendela Bidik Optik

Seperti kita tahu, bahwa pada kamera DSLR proses pembidikan gambarnya dilakukan melalui jendela bidik optik (OVF, optical viewfinder). Namun, bagi kamera Mirorless tidak memiliki jendela bidik optik tersebut.

Sebagai gantinya, kamera ini dalam proses pembidikan gambarnya melalui LCD. LCD tersebut, dikenal juga dengan nama jendela bidik elektronik (EVF, electronic viewfinder).

Pada dasarnya cara kerja EVF tersebut, hampir sma persis dengan layar LCD. Yaitu menyalurkan gambarnya melalui sensor, yang aktif secara terus menerus.

Perbedaannya hanya terletak pada letak dan ukurannya saja. Yaitu dibuat mirip jendela bidik optik, agar bisa dikeker hanya dengan sebelah mata.

Pengguna, sebenarnya diuntungkan banyak hal dengan EVF ini. Hal ini dikarenakan, EVF memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan OVF.

Diantaranya, saat pengguna menyesuaikan parameter semisal aperture, white balance, atau pun ISO,  maka hasil exposurenya tersebut dapat langsung dilihat saat itu juga.

Selain itu, dapat juga diberikan tambahan overlay berbagai informasi bermanfaat, semisal histogram atau level indikator yang berfungsi sebagai pemandu eksposure.

Namun selain kelebihan, kamera dengan EVF juga memiliki beberapa kekurangan. Seperti, lebih boros akan daya. Hal ini tentu saja, kareena kamera jenis ini harus selalu mengaktifkan sensor, serta jendela bidik supaya pengguna bisa melihat gambar.

Sebab jika itu tidak dilakukan, maka pengguna akan melihat kegelapan saat melihat dalam keadaan kamera tidak menyala. Pengguna hanya akan melihat objek di depannya melalui kamera, jika kamera beserta sensornya telah aktif.

Hal ini tentu berbeda jauh dengan kamera DSLR. Meski kameranya tidak dinyalakan, pengguna tetap bisa melihat objek yang ada di depan lensa melalui OVF.

Hal ini dikarenakan mekanisme mirrorbox, meneruskan cahaya dari lensa ke pentaprisma, kemudian ke viewfinder. Dimana hal itu dilakukannya, tanpa harus mengenai sensor.

Namun demikian, saat kedua kamera ini digunakan untuk membidik melalui LCD, maka cara kerjanya sama. Yaitu menampilkan gambar di layar dari hasil tangkapan sensornya.

3. Antara Kamera Mirrorless dan DSLR Memiliki Perbedaan sensor

Perbedaan ketiga adalah terletak pada perbedaan sensornya. Jika mirrorlessp penguncian fokus dan pengukuran cahanya, dilakukan pada sensor gambar.

Tetapi untuk kamera DSLR, sensor-sensornya dibuat terpisah dari sensor gambar utamanya. Sensor penguncian fokus (auto focus), dan pengukuran cahaya (sensor metering), juga dibuat terpisah. Dimana masing-masing sensor tersebut, berada di atas dan di bawah mekanisme mirrorbox.

4. Kamera Mirrorless Lebih tipis, lebih fleksibel

Perbedaan keempatnya terletak pada lensa. Dengan dihilangkannya mirororbox, maka jarak dari dudukan lensa pun menjadi ikut terpangkas.

Dengan hal tersebut, maka body kamera mirrorlesspun akhirnya bisa dibuat lebih tisps dan simple. Selain itu, kamera mirorrless juga dapat lebih fleksibel terkait lensanya.

Sebab kamera ini dapat dipasang lensa-lensa dari sitem kamere berbeda, dengan bantuan adapter.  Dengan fakta ini, tentu saja bagi sobat yang tertarik dengan berbagai lensa DSLR, tetap bisa memasang lensa tersebut.

Hal ini dikarenakan adafter memiliki fungsi untuk menambah jarak, antara dudukan lensa dengan sensor gambar. Sehingga  meski flange focal distancenya terpangkas, dengannya hal tersebut dapat mengkompensansi.

Kendati demikian, menggunakan lini lensa native yang dibuat khusus untuk mirroless, sangat disarankan. Selain karena lebih cocok dan praktis, tak jarang lensa DLSR yang besar dan berat, terasa kurang cocok jika dipasang pada kamera mungil mirrorless.

5. Kamera Mirrorless Sekarang Semakin Banyak Pilihan

Saat ini, kamera mirrorless semakin banyak beredar dipasaran. Bahkan saking meningkatnya jumlah peminatnya, maka pabrikan yang awalnya sangat fokus terhadap kamera DSLR pun, kini perlahan tapi pasti hampir semuanya ikut memproduksi kamera jenis ini.

Referensi LainFujifilm X-A5 : Kamera X Series Pertama dengan Lensa Zoom Elektronik, Membuat Kepincut Penyuka Vlog dan Selfie

Kekurangan lain yang saat ini masih sangat terasa dari kamera mirrorless, adalah ketersediaan lensanya yang masih sangat jauh tertinggal dengan DSLR, terutama untuk seri lensa profesional,  super tele atau specialized lens seperti tilt-shift.

Namun dengan semakin banyaknya pabrikan yang memproduksi kamera jenis mirrorless, ditambah penggunanya yang semakin bertambah setiap waktunya, cepat atau lambat ketersediaan lensa kamera mirorrless pun akan bisa sebanyak lensa DSLR.

Bagaimana sobat, mau beli kamera DSLR atau jenis mirrorless ? Semua pilihan ada ditangan sobat semua. Sesuai dengan selera, kepribadian hingga keuangan masing-masing.

Author Dede tatang

DedeTatang Adi Saputra
Blog : Detatang.com, Duniaelektronik.net
YouTube: Detatang, S. Channel, Guru Berkarya, Membangun Inspirasi, Tama Family
Menerima Job Review Produk.
WhatsApp +6282327277319

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0