Perusahaan start up atau perusahaan rintisan sedang marak berkembang di Indonesia. Perusahaan start up banyak menjadi bisnis kreatif dan mengandalkan teknologi sebagai dasar operasinya. Bisnis seperti ini memang sangat potensial untuk dijalankan saat ini.
Alasannya bukan tanpa dasar sama sekali, dengan semakin banyaknya masyarakat yang menggunakan internet pola bisnis dan konsumsi masyarakat pun mulai mengalami peralihan yang signifikan.
Sebagai contohnya saja pola belanja masyarakat yang sekarang berubah menjadi lebih ringkas dengan adanya e-commerce, pemesanan taksi dan ojek yang bisa dilakukan secara online via gadget, bahkan saat ini masyarakat bisa memesan makanan dari katering secara online.
Pola hidup yang kian berubah inilah yang menjadikan banyak orang berlomba-lomba mendirikan perusahaan start up baru. Dengan alasan agar mereka dapat memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat.
Bahkan bukan tidak mungkin jika mereka nantinya mampu menjadi perusahaan start up Indonesia yang sukses seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka.
Belum lagi dengan adanya dukungan dari pemerintah sudah sangat baik. Dimana Presiden kita saat ini telah melakukan kerja sama dengan para petinggi perusahaan teknologi di dunia seperti Google dan Facebook untuk mendukung berkembangnya iklim industri berbasis teknologi di Indonesia.
Meskipun demikian mendirikan sebuah perusahaan start up bukanlah perkara yang mudah. Resiko kerugian akibat bisnis yang tidak direncanakan dengan baik pasti ada mengikuti. Namun kali ini kami tidak akan membahas jenis perusahaan yang memiliki potensi gagal. Sebaliknya, kali ini pembahasan akan masuk pada beberapa perusahaan start up yang memiliki potensi sukses di masa depan.
Berikut penjelasannyah lebih lanjut untuk kalian simak.
aCommerce
Perusahaan start up pertama yang memiliki potensi untuk menjadi perusahaan yang sukses dimasa depan dan menggaet banyak investor adalah aCommerce. aCommerce bergerak pada bidang logistik e-commerce dan pengadaan barang. Mereka pun terbukti mampu menjadi yang perusahaan yang kredibel di bidang tersebut. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya klien besar yang telah bekerja sama dengan mereka, salah satu contohnya adalah MatahariMall, Lippo Group, dan Sinar Mas.
Tidak sampai disana saja, aCommerce pun pernah membuat rekor sebagai perusahaan yang menerima pendanaan seri A terbesar di Indonesia dengan investasi sebesar USD 10.7 Juta atau sekitar Rp 144.4 Milyar.
aCommerce merupakan sebuah perusahaan start up dari Thailand dan menjadikan Indonesia sebagai wilayah operasi terbesar mereka.
HappyFresh
Perusahaan start up selanjutnya yang memiliki potensi luar biasa dimasa depan adalah Happy Fresh. Happy Fresh merupakan perusahaan start up yang bergerak pada bidang pengantaran bahan makanan kepada para pelanggan.
Happy Fresh bermula di Indonesia dan Kuala Lumpur dan mereka pun telah melakukan ekspansi ke Bangkok dan berencana untuk mengembangkan bisnis ke Taipei.
Layanan yang mereka usung menjadikan perusahaan ini memiliki sistem aset rendah. Artinya Happy Fresh tidak memiliki gudang dan juga tempat pengerjaan. Layanan Happy Fresh mirip dengan Instacart yang ada di kawasan Asia Tenggara.
Jadi dalam layanan Happy Fresh mempekerjakan pengantar dan orang yang akan melakukan perbelanjaan di berbagai macam supermarket. Para karyawan inilah yang nantinya akan mengantarkan pesanan hingga akhirnya sampai ditangan para pelangan.
Happy Fresh sendiri mampu mendapatkan pendanaan yang luar biasa besar dari Vertex Ventures dan Sinar Mas Digital Ventures. Dimana pada tahun 2015 yang lalu mereka mendapatkan pendanaan seri A dengan total USD 12 Juta atau sekitar Rp 161.9 Milyar.
YesBoss
Bagi kalian yang termasuk kedalam jenis orang yang malas pergi keluar rumah untuk melakukan banyak hal, maka YesBoss merupakan aplikasi yang dapat membantu kalian. YesBoss merupakan sebuah layanan yang mirip asisten pribadi dengan basis sms. Jadi mereka dapat membanti kalian melakukan berbagai hal saat kalian merasa malas untuk bergerak.
Perusahaan start up ini telah mendapatkan pendanaan dari 500 startup, IMJ Investment Partners, dan Convergence Ventures.Selain itu YesBoss telah memperoleh pendanaan sebesar USD 12 Juta atau sekitar Rp 161.9 Miliyar dari Sequoia Capital.
YesBoss masih memerlukan banyak perbaikan agar mampu berkembang menjadi salah satu start up yang mampu sukses dimasa depan. Mereka harus terlebih dahulu fokus atas permasalahan skalabilitas yang artinya layanan ini masih sangat terbatas pada wilayah tertentu saja.
Jika mereka mampu mengatasi permasalahan ini, maka bukan tidak mungkin YesBoss akan mampu menjada salah satu start up yang diperhitungkan dimasa depan.
eFishery
eFishery merupakan perusahaan start up yang bergerak pada bidang penyediaan teknologi pengelolaan kolam ikan komersil. eFishery menawarkan sebuah produk pemberi makan ikan otomatis yang dapat dipasang oleh pemiliki kolam di tempat usaha mereka. eFisher juga mampu mendeteksi nafsu makan yang dimiliki ikan dan apabila diperlukan dapat mengeluarkan pakan secara otomatis.
Dengan solusi yang diberikan oleh eFishery mereka mengklaim dapat mengurangi biaya pakan yang selama ini banyak dikeluarkan oleh para pebisnis ikan di kolam. Hal ini dikarenakan pemberikan pakan ikan merupakan biaya yang paling besar dari bisnis ternak ikan, dimana dapat mengambil porsi biaya mencapai 80 % dari total biaya bisnis.
Salah satu alasan yang menjadikan eFishery akan mampu menjadi perusahaan start up yang sukses dimasa depan adalah tingkat kompetisi yang masih sangat rendah di kawasan Asia Tenggara. Ditambah dengan solusi yang akan mempermudah peternak ikan khususnya di kawasan Indonesia.
Pendanaan yang didapatkan dari eFishery didapatkan melalui pendanaan pra seri A dari AquaSpark yang merupakan sebuah investor akuakultur dari Belanda serta pendanaan dari perusahaan lokal IdeoSource.
Dengan menawarkan konsep bisnis yang bisa dibilang masih sangat baru. eFishery perlu membuktikan diri bahwa konsep yang mereka bawa mampu mendulang sukses dimasa depan.
Jualo
Jualo merupakan perusahaan start up yang memiliki konsep yang sama dengan OLX yang telah lebih dulu ada di Indonesia. Layanan yang mereka berikan adalah kemudahan banyak masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli online. Dimana Jualo menjadi perantara yang mempertemukan pihak pembeli dengan pihak penjual yang akan bertransaksi yang mencapai USD 100 Juta atau sekitar Rp 1.35 Triliun
Pendanaan yang didapatkan dari Jualo berasal dari Mountain Kejora dan Alpha JWC Ventures.
Hadirnya Jualo dilatarbelakangi oleh pendirinya yang bernama Chaim Fetter yang sejak kecil telah terbiasa membuat berbagai produk e-commerce saat tinggal di Belanda. Bukan itu saja, Chaim Fetter nyatanya memiliki tingkat kepedulian sosial yang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan Peduli Anak Foundation yang merupakan sebuah organisasi non-profit yang telah ia dirikan di Mataram. Organisasi ini menyediakan berbagai fasilitas kesehatan, pendidikan, serta tempat tinggal untuk anak-anak yang tidak mampu.
Fabelio
Industri furnitur memang masih sangat bergairah untuk dijalankan saat ini. Hal ini jugalah yang melatarbelakangi berdirinya Fabelio sebagai perusahaan start up yang bergerak pada bidang e-commerce khusus komoditas furnitur.
Fabelio didirikan oleh Christian Sutardi dan saat ini Fabelio telah mendapat dukungan dana dari 500 startup dan berbagai investor lain untuk menopang berjalannya usaha yang sedang dikembangkan.
Permasalahan yang dihadapi oleh Fabelio adalah adanya kompetitor yang bermain pada bisnis yang sama yaitu Livaza, dimana Livaza telah mendapatkan pendanaan dari East Ventures sebagai pemodal.
Fabelio memiliki potensi untuk dapat bekembang menjadi perusahaan start up sukses dimasa depan. Hal ini dikarenakan pasar furnitur yang masih terbuka luas di Indonesia. Tidak hanya itu saja, berkembangnya kelas menegah turut menjadi faktor semakin besarnya permintaan furnitur di dalam masyarakat Indonesia.
Bahkan sebuah perusahaan riset ritel yang bernama Conlumino meramalkan perkembangan pasar furniture di Indonesia dapat mencapai USD 5.5 atau sekitar Rp 67 Triliun pada tahun 2018. Para investor yang jeli melihat ini, pasti akan mempertimbangkan untuk berinvestasi pada Fabelio sebagai perusahaan yang potensial di masa depan.
HijUp
Kalian yang senang berbelanja busana muslim pasti akrab dengan HijUp. Hijup merupakan perusahaan start up yang bergerak pada bidang e-commerce dan khusus bergerak pada busana muslim. Sistem kerja Hijup adalah mereka bekerja sama dengan lebih dari 200 toko muslim untuk ditawarkan kepada banyak pelanggan yang ada di Indonesia.
Saat ini bisnis yang menjadi kompetitor Hijup dalam industri e-commerce busana muslim adalah Hijabenka dan Saqina. Hijup sendiri telah memperoleh pendanaan lebih dari USD 1 Juta atau sekitar Rp 13.5 Milyar.
Salah satu hal yang menjadikan Hijup mampu sukses menjadi salah satu perusahaan start up sukses adalah permintaan busana muslim yang terus meningkat. Hal ini diperkuat dengan data yang diperoleh dar Thompson Reuters dan Bidang Pedagangan dan Industri Dubai menyatakan bahwa busana muslim dapat mengambil 11% dari total belanja fashion secara global dalam beberapa tahun kedepan.
Kudo
Kudo merupakan jenis start up yang mempertemukan kegiatan online dan offline e-commerce di Indonesia. Pada awalnya Kudo menempatkan beberapa mesin di berbagai mall dan area keramaian. Selanjutnya dengan mesin tersebut orang-orang dapat memanfaatkannya untuk melakukan pembelian produk –produk e-commerce.
Namun saat ini, Kudo menggunakan pendekatan yang berbeda, dimana Kudo mulai mempekerjakan para agen yang akan bertugas memandu pengguna yang baru pertama kali bertransaksi secara online.
Secara garis besar, Kudo memmiliki tujuan untuk mengenalkan e-commerce kepada masyarakat yang belum sama sekali mencobanya. Sehingga mereka dapat merasakan pengalaman bertransaksi secara online.
Beberapa perusahaan Ventures Capital telah mulai melirik Kudo untuk dijadikan lahan investasi mereka. Bahkan salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia juga turut menjadi investor dari Kudo.
Zeemi.tv
Media sosial merupakan salah satu sarana yang sering kali digunakan masyarakat Indonesia untuk menghibur diri diwaktu senggang. Pola masyarakat inilah yang kemudian ditangkap Zeemi.tv untuk dikembangkan menjadi sebuah pasar yang potensial.
Start up ini memberikan sebuah layanan live streaming yang dapat dinikmati oleh keluarga dan memungkinkan semua orang tanpa batasan umur untuk menampilkan karya mereka secara langsung disini. Bukan itu saja, melalui Zeemi.tv para penggunanya dapat memperoleh berbagai hadiah atas setiap karya yang mereka berikan dan menukarkannya dalam bentuk uang tunai.
Zeemi.tv didirikan oleh Tom Damek yang merupakan seorang mantan CEO Lazada Indonesia. Sehingga ia pasti sangat mengenal situasi pasar lokal di Indonesia.
Lanjut dalam hal pendanaan, Zeemi.tv saat ini telah mendapatkan pendanaan dari DeNa, Jepang sebesar USD 1 Juta atau sekitar Rp 13.5 Milyar.
Alasan utama mengapa zeemi.tv dapat menjadi salah satu perusahaan start up yang berpotensi dimasa depan adalah layanan mereka yang menyasar banyak segmen pengguna. Sehingga potensi pertumbuhan mereka dimasa depan dapat lebih luas dan tidak terbatas pada kalangan tertentu saja.
Salah satu kompetitor Zeemi.tv adalah CliponYu yang lebih menyasar para pengguna muda di Indonesia. Kelemahan dari CliponYu adalah target pasar mereka yang relatif sempit. Kemudian hanya menyasar para pemuda yang rela duduk berjam-jam melihat wanita yang cantik. Sedangkan Zeemi.tv memiliki pasar keluarga yang lebih luas dan perlahan tapi pasti dapat bekembang dimasa depan.
Bridestory
Perusahaan start up terakhir dalam daftar ini adalah Bridestory yang merupakan sebuah perusahaan yang menyasar pada bidang pernikahan.
Pendiri dari Bridestory sadar bahwa pernikahan merupakan ladang bisnis yang memiliki potensi untuk terus berkembang dimasa depan. Sebab banyak orang pasti akan menikah, meskipun dengan cara yang sederhana disaat kondisi perekonomian sedang mengalami kelesuan.
Hal ini jugalah yang menjadikan Rocket Internet bersedia memberikan pendanaan kepada Bridestory dalam ronde seri A sebesar 7 digit angka. Hal ini tentu tidak biasa sebab, biasanya Rocket Internet lebih memilih untuk membuat start up sendiri dibandingkan memberikan pendanaan kepada start up yang telah ada.
Pendanaan tersebut menjadikan Bridestory terus mengalami pertumbuhan. Mereka juga bekerja sama dengan MediaCorp untuk melakukan ekspansi usaha di kawasan Asia Tenggara.
Saat ini pengguna dari Bridestory telah mencapai 410.000 orang dan telah memiliki lebih dari 10.000 vendor yang bekerja sama.
Perusahaan Start Up yang Berpotensi Dimasa Depan
Secara Garis Besar ada beberapa kriteria penilaian untuk menentukan potensi berkembangnya suatu perusahaan start up dimasa depan.
Kriteria yang pertama adalah kemampuan mereka memberikan solusi kepada masyarakat umum. Kriterian ini sangatlah penting untuk menilai perkembangan perusahaan start up dimasa depan. Sebab tujuan berdirinya suatu perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut didapatkan dari masyarakat yang menggunakan layanan mereka.
Jadi disaat sebuah perusahaan menawarkan layanan yang sebenarnya tidak dibutuhkan masyarakat, tentu potensi pertumbuhannya akan diragukan dimasa depan. Sebab bagaimana mereka akan tumbuh jika yang menggunakanny saja tidak ada.
Kriteria kedua adalah potensi perkembangan usaha dimasa depan. Kriteria ini mencakup data yang banyak dikeluarkan banyak lembaga dan berkaitan dengan perilaku konsumsi masyarakat di dunia.
Sebagai contohnya saja data tentang konsumsi masyarakat Indonesia terhadap fashion yang terus meningkat. Maka dengan adanya data ini para perusahaan yang bergerak dalam industri ini memiliki potensi untuk berkembang dimasa depan. Hanya saja jika para pendirinya mampu menerapkan strategi yang tepat.
Meskipun kriteria diatas menjadi patokan dasar dalam menentukan berkembangnya suatu start up. Hal ini bukanlah patokan mutlak dan masih banyak kriteria lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Sebagai contohnya saja sebuah perusahaan start up yang belum perah digarap sama sekali. Sehingga meragukan banyak pihak apakah bisnis ini dapat berkembang dengan baik dimasa depan.
Namun, inilah tantangan yang harus dijawab oleh para pendirinya. Serta kesempatan untuk membuktikan bahwa start up yang mereka dirikan dapat berkembang dimasa depan.
Sekarang perusahaan startup banyak sekali ya