Twitter baru saja mengumumkan kepada publik bahwasanya mereka telah meluncurkan fitur baru yang bernama Fleets. Fleets sendiri diluncurkan oleh pihak Twitter secara terbatas di negara Brasil karena memang masih dalam tahap uji coba.
Fleets merupakan fitur Stories garapan Twitter. Perusahaan pimpinan Jack Dorsey itu meluncurkan fitur Fleets tepat setelah mereka mengakuisisi Chroma Labs pada bulan Februari lalu. Chroma Labs sendiri merupakan perusahaan yang memang bergerak di bidang pembuatan Stories.
Baca juga: Akhirnya Twitter Punya Fitur Stories, Namanya Fleets
Twitter Buat Stories, Netizen RI Justru Gaduh
Berdasarkan pantauan hari ini, Kamis (5/3/2020), tagar RIP Twitter masuk ke dalam trending topic Indonesia. Setelah ditelusuri lebih lanjut, alasan utama netizen Indonesia gaduh dengan uji coba fitur baru Twitter tersebut dikarenakan mereka memang tidak menginginkan keberadaan fitur Stories.
Mayoritas netizen Indonesia tidak ingin Twitter menyisipkan fitur Stories karena mereka tidak ingin media sosial pimpinan Jack Dorsey itu sama seperti Instagram maupun WhatsApp. Menurut netizen Indonesia, Stories hanya akan menjadi tempat pamer.
Berikut ini beberapa luapan kekesalan dari netizen Indonesia:
Facebook fitur strory gapapa
Instagram fitur story gapapa
WhatsApp fitur story gapapaTwitter plis jangan fitur story:((#RIPTwitter pic.twitter.com/X87r0GgWMM
— bcdfghjklmoqvwxz (@anne4638) March 5, 2020
Pasti banyak yg pamer, pamerrrrrrrrrrr ga jelas mlz da #RIPTwitter pic.twitter.com/LorynQMYYA
— matchaa (@cacamaricha03) March 5, 2020
Stories Besar Kemungkinan Akan Hadir
Fitur Stories yang dinamai Fleets ini masih dalam tahapan uji coba. Artinya, ketika fitur tersebut mendapatkan umpan balik negatif, besar kemungkinan fitur tersebut akan gagal diluncurkan. Namun, peluang Fleets gagal untuk diluncurkan juga sangat kecil sekali.
Alasannya, pihak Twitter telah mengakusisi Chroma Labs. Dan seperti yang sudah diketahui, Chroma Labs adalah perusahaan yang bergerak di sektor pembuatan Stories. Peluang Fleets kecil untuk tidak diluncurkan juga berdasarkan pernyataan dari Kayvon Beykpour selaku pemimpin produk Twitter.
Dalam pernyataannya, Kayvon Beykpour mengungkapkan jika pesan singkat atau pesan yang tidak bertahan lama adalah pesan yang dibutuhkan oleh para pengguna sehingga mereka berusaha untuk menghadirkan fitur tersebut kepada para penggunanya.
I know what you're thinking: “THIS SOUNDS A LOT LIKE STORIES!”. Yes, there are many similarities with the Stories format that will feel familiar to people. There are also a few intentional differences to make the experience more focused on sharing and seeing people’s thoughts. pic.twitter.com/OaGYZpChcN
— Kayvon Beykpour (@kayvz) March 4, 2020
Baca juga: Twitter Tak Punya Edit Cuitan, Jack Dorsey Pun Buka Suara
Apa yang disampaikan oleh netizen Indonesia ini memang ada benarnya. Ketimbang menghadirkan fitur Stories, tentu lebih baik pihak Twitter menghadirkan fitur edit cuitan karena fitur tersebut adalah fitur yang lebih dibutuhkan oleh para pengguna.
Namun sayang, untuk fitur edit cuitan ini tidak akan dihadirkan oleh pihak Twitter sebagaimana yang disampaikan oleh Jack Dorsey dalam video tanya jawab yang diunggah oleh WIRED pada 15 Januari 2020 lalu.
Komentar
Loading…