in

Mendaki Gunung Penanggungan Melalui Tamiajeng

Mendaki Gunung Penanggungan

Bagi kamu anak pecinta alam (PA), kemungkinan besar pernah mendaki Gunung Penanggungan (Pawitra). Gunung yang hanya memiliki ketinggian 1653 meter diatas permukaan laut (Mdpl) ini merupakan tempat favorit bagi kamu yang ingin mendaki namun tak memiliki waktu libur yang panjang.

Ya, karena mendaki Gunung Penanggunan ini hanya membutuhkan waktu perjalanan yang cukup singkat, yakni sekitar 5 jam untuk sampai ke Puncak Bayangan (pos terakhir).

Kamu bisa berkemah di pos tersebut, lalu selanjutnya dari Puncak Bayangan membutuhkan waktu sekitar 1 hingga 2 jam tergantung pada kuatnya kamu berjalan untuk mencapai Puncak Pawitra.

Medan tempur untuk pendaki gunung penanggungan

Namun, kamu jangan meremehkan Gunung Penanggunan. Karena apabila kamu memulai pos pendakian melalui Desa Tamiajeng, Ngoro maka jalur yang akan kamu temui cukup ekstrim. Medan yang terjal, bebatuan hingga menanjak akan kamu temui ketika kamu mulai berjalan dari pos 2 hingga ke pos Puncak Bayangan. Jadi siapkan fisik sematang mungkin apabila kamu ingin mendaki Gunung Penanggungan melalui Tamiajeng.

Yang perlu kamu ketahui adalah, di Gunung Penanggungan ini tidak terdapat sumber air. Jadi untuk kamu yang ingin mendaki Gunung Penanggungan, sebaiknya membawa bekal air secukupnya agar kamu bisa memasak air dan juga memiliki persediaan air selama perjalanan. Agar tak mengalami dehidrasi selama melakukan perjalanan menuju Puncak Pawitra.

Mendaki Gunung Penanggungan

Selama di perjalanan menuju puncak, kamu akan disuguhkan oleh pemandangan pemandangan yang indah, antara lain di pos 4 menuju bayangan. Kamu akan dapat melihat gunung di depannya, yakni Gunung Arjuno dan Gunung Welirang yang tampak gagah berdiri di depan Gunung Penanggunan.

Beberapa cerita rakyat di gunung penanggungan

Ketika kamu akan mencapai puncak, ada sebuah batu yang berbentuk mirip goa. Konon menurut cerita ada seseorang yang moksa di dalam goa batu tersebut. Jadi tetap jaga etika dan sopan santun ketika mendaki gunung. Batu tersebut sangat bagus untuk menjadi spot foto dan juga selfie bersama teman, namun tetap berhati-hati ya, karena tempat batu tersebut menjorok dan juga sangat tinggi.

Selain itu, Gunung penanggungan juga sangat cocok bagi kamu para pemula atau bagi yang merasa pendaki pemula. Karena jalur pendakian melalui Tamiajeng ini merupakan tempat latihan untuk mendaki yang pas bagi pemula.

Menurut cerita, sebelum mendaki gunung tertinggi semisal Gunung Arjuno atau Gunung Semeru maka mendakilah Gunung Penanggunan terlebih dahulu sebagai tempat latihan untuk mendaki gunung.

Biaya retribusi dan parkir

Untuk biayanya sendiri juga cukup murah. Kamu cukup membayar retribusi masuk sekitar Rp. 10.000 dan biaya parkir sekitar Rp. 8.000 per malamnya. Sementara itu, menurut penulis, waktu yang pas untuk mendaki adalah ketika malam hari. Karena cuaca pada malam hari tak terlalu panas maka akan menghemat persediaan air para pendaki.

Foto Puncak Pawitra pada waktu golden sunrise pukul 05.30 Wib dan Foto ketika di Watu Gede Penanggungan

Gunung Penanggungan

Tetap gunakan alat alat outdoor pilihan kamu dan juga berdoalah sebelum berangkat. Untuk kamu yang sudah tidak kuat menuju puncak maka beristirahatlah. Karena puncak adalah kesenangan semata dan pulang dengan selamat adalah tujuan utama.

Author ninoartikel

Nino Artikel adalah seorang pria yang memiliki hobi membaca dan menulis. Minat serta tekat menjadi blogger profesional sudah dilalui dari tahun 2011. Selain seorang freelancer, sesuai dengan namanya, juga adalah seorang penulis artikel.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0