Upaya Twitter untuk membersihkan platformnya dari akun yang lama tidak aktif harus mengalami penundaan setelah mendapatkan umpan balik negatif dari para penggunanya. Kebanyakan para pengguna Twitter mengeluh akan kebijakan baru tersebut.
Hasilnya, media sosial pimpinan Jack Dorsey itu harus menunda rencananya untuk bersih-bersih akun zombie. Melalui akun Twitter Support, pihak Twitter mengumumkan jika mereka akan menerapkan kebijakan penghapusan akun setelah menemukan cara bagaimana mengenang akun-akun yang ditinggal mati oleh pemiliknya.
We’ve heard you on the impact that this would have on the accounts of the deceased. This was a miss on our part. We will not be removing any inactive accounts until we create a new way for people to memorialize accounts.
— Twitter Support (@TwitterSupport) November 27, 2019
Baca juga: Lebih Galak, Twitter Akan Hapus Akun yang Lama Tidak Aktif
Direvisi, Aturan Baru Twitter Resmi Batal
Sebelumnya Twitter telah mengirimkan pesan peringatan kepada para pengguna yang belum masuk ke akun mereka selama lebih dari enam bulan. “Masuklah pada tanggal 11 Desember, atau akunmu akan menjadi sejarah dan username akan siap diperebutkan lagi.”
Namun tidak selang beberapa hari, mereka menyampaikan pembatalan kepada publik. Bahkan, gara-gara masalah kebijakan penghapusan akun yang membingungkan ini, Jack Dorsey selaku CEO Twitter juga langsung turun tangan untuk menjernihkan suasana.
https://twitter.com/jack/status/1199778992578011136
Jadi, untuk Anda yang pada tanggal 12 Desember nanti sudah bersiap-siap untuk mengubah username akun Twitter harus menundanya terlebih dahulu mengingat Twitter membatalkan kebijakannya tersebut demi kenyamanan para pengguna setelah mendapatan umpan balik negatif.
Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Mudah Menghapus Akun Twitter
Penghapusan Tetap Akan Berlaku di Eropa
Pembatalan penghapusan akun Twitter yang lama tidak aktif ternyata tidak berlaku untuk kawasan Eropa sebagaimana yang disampaikan oleh pihak Twitter melalui akun Twitter Support.
“Ini hanya berdampak pada Uni Eropa (UE) saja untuk saat ini. Kami selalu memiliki kebijakan akun yang tidak aktif, tetapi kami belum menegakkannya secara konsisten. Kami mulai dengan UE karena peraturan privasi lokal, General Data Protection Regulation (GDPR).”
Baca juga: Hindari Hal Buruk, Begini Cara Mengganti Password Akun Twitter
Meskipun penghapusan akun hanya berlaku untuk kawasan Eropa saja, namun pihak Twitter tetap berencana membawa atau menerapkan aturan penghapusannya secara menyeluruh untuk para pengguna global.
“Selain mematuhi GDPR, kami dapat memperluas kebijakan akun tidak aktif ini di masa depan untuk mematuhi regulasi lainnya di seluruh dunia dan untuk memastikan integritas dari layanan. Kami akan mengomunikasikan kepada Anda semua jika kami melakukannya,” ungkap Twitter.
Komentar
Loading…