in

Mantan Menkominfo: RI Berpeluang Punya 3 Unicorn di Tahun 2020

unicorn 2020

Bulan ini, Indonesia menggelar acara Next Indonesia Unicorn (NextICorn), sebuah acara yang mempertemukan para investor dengan perusahaan-perusahaan rintisan asal Indonesia. NextICorn kali ini sudah memasuki usia yang ketiga yang penyelenggaraannya digelar di Jimbaran, Bali, pada 14-15 November 2019.

Dalam acara tersebut, Rudiantara yang merupakan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika juga turut hadir yang kemudian mengatakan jika acara seperti NextICorn bisa memicu Indonesia untuk melahirkan unicorn baru. Bahkan, ia berharap Indonesia bisa melahirkan lebih dari 1 unicorn pada tahun depan.

Baca juga: Startup Digital Indonesia Butuh Banyak Investor dan Dukungan Pemerintah

RI Berpotensi Punya 3 Unicorn Tahun Depan

Di sela-sela acara NextICorn, Rudiantara mengatakan jika pertemuan seperti NextICorn dapat memicu terciptanya tiga unicorn baru tahun depan. “Harapannya pertemuan ini dapat memicu terciptanya tiga unicorn baru tahun depan,” ucap Rudiantara seperti yang dikutip dari Katadata.

Rudiantara menambahkan, bahwasanya startup yang berpeluang naik kelas ke level unicorn berasal dari sektor pendidikan dan kesehatan. Menurutnya, dua startup dari pendidikan dan kesehatan berpeluang naik level karena nilai valuasinya sudah ada yang mendekati 1 miliar dolar AS berkat pendanaan seri D dan E.

Apa yang disampaikan Rudiantara ini kemudian didukung oleh Donald Wihardja selaku pendiri NextICorn. Menurut Donald, ada banyak startup Indonesia yang berpeluang besar untuk menjadi unicorn. Saat ini sendiri, jumlah unicorn Indonesia ada empat, yaitu Tokopedia, OVO, Bukalapak, dan Traveloka. Adapun Gojek, statusnya sudah naik ke level decacorn.

Baca juga: Hobi Startup Itu Cuma Bakar Duit Saja, Benarkah?

Menristek: Dua Unicorn Akan Muncul di Awal Tahun 2020

Jika Rudiantara memprediksi RI akan memiliki tiga unicorn baru di tahun 2020, maka Menteri Riset, Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan RI berpeluang melahirkan dua unicorn baru di awal tahun 2020.

“Saat ini officially unicorn-nya 5, berpotensi nambah 2 lagi. Akhir tahun ini. Jadi mudah-mudahan memasuki tahun baru 2020 nanti, unicorn kita bisa 7,” ujar Bambang seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.

Meski prediksi Rudiantara dan Bambang Brodjonegoro berbeda dalam hal jumlah. Setidaknya keduanya memiliki persamaan, yaitu RI berpeluang menambah jumlah unicorn-nya, sekaligus menasbihkan diri menjadi negara peternak unicorn terbanyak di Asia Tenggara.

Baca juga: Ini Negara dengan Jumlah Startup Terbanyak di Tahun 2019

Startup Manakah yang Berpeluang Menjadi Unicorn?

Dalam laporan startup 2018, DailySocial menempatkan sembilan startup yang berpotensi menjadi unicorn. Berikut ini kesembilan startup yang dimaksud:

  • OVO
  • Akulaku
  • Blibli
  • Warung Pintar
  • Modalku
  • IDN Times
  • Ruangguru
  • Kredivo
  • Halodoc

OVO yang saat itu berada di urutan teratas sebagai calon peraih gelar unicorn akhirnya resmi mendapatkan gelar tersebut di bulan Oktober 2019 lalu. Kini, tersisa delapan nama. Berdasarkan data dari DailySocial, Akulaku menjadi calon unicorn terkuat karena memiliki nilai valuasi paling tinggi dibandingkan ketujuh startup lainnya.

Namun, data yang dirilis Dailysocial itu adalah data tahun 2018. Jadi, nilai valuasi dari Akulaku bisa saja berubah, yaitu bisa jauh lebih besar atau justru lebih kecil. Selain itu, nilai valuasi dari ketujuh startup lainnya juga belum diketahui secara pasti.

Baca juga: Daftar Negara Paling Ramah Startup di Tahun 2019

Jika berpatokan dengan ucapan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang mengatakan calon unicorn Indonesia berasal dari sektor pendidikan dan kesehatan, maka dua startup yang berpotensi untuk menjadi unicorn selanjutnya adalah Ruangguru dan Halodoc.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0