in

16 Modus Penipuan yang Perlu Traveler Waspadai Supaya Aman Selama Traveling

Modus Penipuan yang Perlu Traveler Waspadai

Ada banyak modus penipuan saat traveling yang perlu diwaspadai oleh traveler, karena yang banyak menjadi target dari modus penipuan ini adalah para traveler, terutama traveler solo

Supaya tetap aman selama traveling, sebaiknya anda tahu 16 modus penipuan yang perlu diwaspadai:

1. Pencopet di terminal dan stasiun

Di Indonesia, modus kejahatan seperti ini sering terjadi di musim mudik dan liburan. Saat terminal dan stasiun padat dipenuhi oleh orang-orang yang akan kembali ke kampung halaman mereka.

Tapi, bukan berarti hal seperti ini tidak terjadi di hari-hari biasa.

Pencopet biasanya akan mencari orang yang lengah, yang terlihat lemah, yang sendirian, atau yang bawa barang banyak untuk menjadi calon korban pencopetan.

Ada yang mencopet di terminal dan stasiun, ada juga yang berpura-pura jadi penumpang untuk mencopet penumpang di dalam bis atau kereta.

BacaTips Bertahan dalam Bus Malam atau Kereta Malam saat Traveling

2. Tanda peringatan copet

Ini adalah modus pencopetan yang lain. Kelompok pencopet akan berpura-pura menjadi warga lokal atau pedagang di tempat keramaian, lalu memberi peringatan pada anda tentang bahaya pencopetan.

Mereka akan bersikap ramah, ngajak ngobrol, hingga mengarang berita soal kejadian pencopetan yang baru saja terjadi.

Anda yang mendengar berita seperti itu biasanya akan khawatir dan akan langsung memeriksa barang berharga milik anda, seperti memeriksa dompet atau handphone yang ada di saku baju atau tas  anda.

Di saat itulah, pencopet akan tahu di mana anda menyimpan barang berharga anda. Kemudian pencopet akan memberikan informasi ini pada kelompoknya. Di tempat yang agak jauh, teman-temannya akan datang untuk mencopet anda.

3. Obat bius di makanan atau minuman gratis

Anda yang suka update berita TV atau koran pasti sudah tahu modus penipuan seperti ini. Sampai sekarang, modus penipuan dengan memberikan makanan dan minuman gratis ini masih terjadi dan beritanya masih sering muncul di TV atau koran.

Penipu akan mendekati traveler yang terlihat sendirian dan bingung. Penipu akan mengajak ngobrol, kemudian menawarkan makanan atau minuman pada korbannya, yang ternyata makanan atau minuman itu sudah dicampur obat bius.

Saat korban mulai kehilangan kesadarannya, penipu akan mengambil barang-barang berharga milik korban.

4. Trik sulap dan hipnotis

Modus Penipuan

Modus penipuan ini biasanya terjadi di terminal dan di dalam bis. Satu atau beberapa orang akan datang menunjukkan trik sulap.

Kalau mereka meminta uang setelah menunjukkan trik sulap, sebenarnya ini adalah hal biasa asal tidak ada kekerasaan saat meminta uang. Seperti pengamen yang minta uang setelah nyanyi satu atau dua lagu.

Yang perlu diwaspadai adalah temannya yang pura-pura jadi penonton kemudian mencopet barang berharga dari penonton.

Saat perhatian anda fokus ke trik sulap yang sedang ditonton, maka kemungkinan anda tidak akan sadar kalau tas anda sedang dicopet.

Modus yang lebih bahaya dari itu adalah: hipnotis. Orang yang menunjukkan trik sulap, ternyata melakukan hipnotis pada penonton.

Saat anda dihipnotis, anda akan kehilangan kesadaran dan mau melakukan apa saja yang diperintahkan oleh si penghipnotis, termasuk memberikan semua barang berharga milik anda.

5. Dompet yang terjatuh

Sebuah dompet yang terlihat penuh atau mungkin terlihat kosong akan diletakkan di jalan, dan dibuat seolah-olah dompet itu terjatuh atau terlihat seperti milik korban pencurian yang dibuang.

Saat seorang anda melihat dompet itu, kemungkinan besar anda akan memeriksa dompet milik anda untuk memeriksa bahwa dompet milik anda aman. Anda tidak sadar bahwa sebenarnya anda sedang diawasi.

Ada penipu yang sengaja ingin melihat tempat anda menyimpan dompet. Sehingga setelah itu, penipu bisa mencuri dompet milik anda dengan mudah. Karena penipu sudah tahu dengan jelas di mana anda (calon korban) menyimpan dompet milik anda.

6. Membuat noda di jaket

Ini bisa terjadi di terminal, pasar, atau tempat keramaian lain. Penipu akan pura-pura tidak sengaja bertabrakan dengan anda, lalu “tidak sengaja” menumpahkan makanan, minuman, atau saus di jaket anda.

Penipu kemudian akan meminta maaf dan menawarkan diri untuk membersihkan jaket milik anda. Dibersihkan dengan lap atau apapun.

Saat penipu bisa memegang jaket milik anda, penipu akan menggunakan kesempatan itu untuk mengambil barang berharga apa pun yang ada di dalam jaket milik anda.

7. Pengemis palsu

Sudah banyak orang yang tahu bahwa kebanyakan pengemis sebenarnya adalah “penipu”. Saya tidak bilang semua pengemis seperti itu, tapi kebanyakan memang “penipu”. Hal seperti ini banyak terjadi di kota-kota besar.

Ada yang sengaja mengemis untuk mendapatkan sumber penghasilan setiap hari. Bagi mereka, mengemis adalah “pekerjaan” yang mudah. Asal mau menyingkirkan ego, harga diri dan rasa malu.

Mereka akan pura-pura menyedihkan supaya orang mau memberi. Padahal sebenarnya kehidupan mereka cukup mapan. Penghasilan mereka dari mengemis setiap hari bisa lebih besar dari upah buruh pabrik.

Lalu ada pengemis yang merupakan anak buah dari kelompok preman. Selain bisa menghasilkan uang dari mengemis, mereka juga sebenarnya digunakan preman untuk mengawasi barang berharga milik orang-orang.

Saat anda mengeluarkan dompet atau merogoh tas untuk memberikan uang pada pengemis, maka penipu akan tahu posisi dompet atau uang yang disimpan oleh anda. Sehingga nantinya penipu bisa mencopet barang berharga milik anda dengan mudah.

8. Modus penipuan oleh sopir taksi

Modus Penipuan

Hal ini bisa juga terjadi pada semua transportasi umum yang tidak mencantumkan atau mengumumkan ongkos secara pasti, seperti ojek atau angkot.

Dan yang menjadi korban biasanya adalah traveler yang baru datang, belum tahu rute jalan, serta tidak tahu ongkos kendaraan umum.

Kalau anda sebagai traveler coba nego ongkos dengan sopir ojek atau angkot, biasanya sopir akan bilang: “Ongkos normalnya memang segini. Kalau mau, naik. Kalau nggak, cari saja ojek lain.” Padahal ongkosnya jauh lebih mahal dari ongkos normal.

Modus lainnya adalah dengan cara membawa penumpang melewati rute yang lebih jauh supaya ongkosnya lebih mahal. Atau, sopir taksi yang memodifikasi argometer taksi supaya tarifnya naik lebih cepat.

Modus penipuan yang lebih buruk dari masalah ongkos adalah: pencurian.

Begitu tiba di penginapan atau hotel, biasanya sopir taksi akan bantu menurunkan barang-barang dari bagasi. Awalnya terlihat normal, tapi kemudian sopir taksi akan buru-buru menurunkan barang-barang, dan buru-buru masuk kembali ke dalam taksi, lalu pergi secepatnya.

Yang sebenarnya terjadi adalah: sopir taksi ternyata menyisakan satu tas di dalam bagasi. Tasnya mungkin berukuran kecil dan mudah dilupakan oleh anda.

Karena itu, waktu sopir taksi buru-buru pergi, anda tidak menyadari bahwa satu tas milik anda dibawa lari. Anda baru menyadari bahwa tas milik anda dibawa lari setelah sopir taksi itu pergi jauh.

9. Ban kempes waktu sewa mobil atau motor

Bisa jadi ban kendaraan yang disewa memang sudah dirusak sejak awal. Tapi dibuat supaya penyewa baru mengetahuinya setelah beberapa lama berkendara. Akibatnya, pemilik kendaraan akan meminta ganti rugi yang besar untuk ban yang kempes.

Atau modus penipuan lainnya adalah: pemilik kendaraan menawarkan bantuan untuk memperbaiki ban yang kempes.

Saat perhatian penyewa teralihkan, teman penipu akan merogoh tas yang ada di dalam mobil untuk mengambil barang berharga yang ada.

Yang menjadi target dari modus penipuan seperti ini biasanya adalah traveler yang suka menyewa mobil atau motor per hari untuk keliling kota.

Lebih aman kalau sewa kendaraan dari tempat rental resmi, tapi masalahnya banyak traveler yang suka “asal” sewa kendaraan karena tidak mau repot.

10. Bantu motret padahal nyopet

Modus Penipuan yang Perlu Traveler Waspadai
journal.thriveglobal.com

Waktu penipu melihat anda sedang foto selfie sendiri atau dengan orang lain, penipu akan melihat ini sebagai kesempatan.

Penipu awalnya akan menawarkan diri untuk bantu memotret supaya anda bisa dapat foto yang lebih baik atau supaya bisa berfoto dengan teman.

Tapi yang terjadi kemudian, penipu itu minta upah karena sudah bantu memotret. Atau yang lebih buruk: penipu membawa lari kamera atau handphone milik anda.

11. Modus kamera rusak

Kronologi dari modus penipuan seperti ini adalah: penipu akan meminta anda untuk bantu memotret dia dan teman-temannya. Tapi kameranya tidak bisa digunakan, karena sejak awal kameranya memang rusak.

Waktu anda akan mengembalikan kamera itu ke pemiliknya, secara “tidak sengaja” penipu itu akan menjatuhkan kameranya. Membuat seolah-olah anda yang sudah menjatuhkan kameranya hingga rusak lebih parah.

Setelah itu, penipu akan minta ganti rugi pada anda karena sudah membuat kameranya rusak. Kalau tidak mau bayar, dia dan teman-temannya mengancam akan memukul anda sampai anda bayar ganti rugi.

Modus yang lain adalah: teman penipu akan mencopet anda waktu perhatian anda teralihkan oleh masalah kamera rusak.

12. Tukang semir palsu

Seseorang akan “tidak sengaja” menjatuhkan sikat semir, lap sepatu, atau alat semir lainnya di depan anda. Waktu anda bantu mengambil barang yang jatuh tadi, tukang semir palsu tadi akan menawarkan untuk membersihkan sepatu anda secara gratis sebagai ungkapan terima kasih.

Tapi setelah sepatu anda selesai disemir, tukang semir tadi akan meminta bayaran untuk jasanya telah menyemir sepatu anda. Kalau anda menolak membayar, tukang semir itu mungkin akan memanggil teman-temannya untuk mengancam anda.

13. Tiket kereta palsu

Anda mungkin sering dengar berita tentang calo yang jual tiket mahal. Kalau anda sedang terdesak perlu ke luar kota secepatnya, atau tidak ingin antri lama untuk beli tiket. Mungkin anda akan memakai jasa calo dan membeli tiket dengan harga jauh lebih mahal.

Tapi kejadiannya bisa jadi lebih buruk dari itu.

Penipu akan mendatangi anda dan menawarkan tiket kereta dengan harga yang lebih mahal. Anda mungkin terpaksa membeli tiket itu karena terdesak.

Tapi kemudian anda tahu bahwa ternyata tiketnya palsu. Akhirnya, anda membayar mahal untuk tiket palsu yang tidak membawa anda ke mana pun.

14. Penipuan oleh kasir di toko

Ada dua modus penipuan yang sering dilakukan oleh kasir penipu di toko:

Satu, kasir akan pura-pura menerima telepon saat melayani anda. Padahal sebenarnya, dia akan menggunakan kesempatan itu untuk memotret kartu kredit anda, supaya nanti informasi kartu kredit anda bisa dijiplak dan disalahgunakan.

Dua, kasir akan sengaja menghitung uang kembalian sangat pelan sekali. Dia sengaja melakukannya untuk membuat anda jengkel dan kehilangan kesabaran.

Saat anda jengkel, anda mungkin akan menerima uang kembalian lalu keluar dari toko secepatnya. Sehingga anda tidak menyadari bahwa uang kembalian yang anda terima ternyata lebih sedikit dari jumlah yang seharusnya.

15. Penipuan di hotel

Modus Penipuan yang Perlu Traveler Waspadai

Ada empat modus penipuan yang sering terjadi di hotel:

Satu: Telepon palsu dari front office atau resepsionis.

Penipu yang mengaku dari bagian front office atau resepsionis akan menelepon anda, bilang ada masalah dengan informasi kartu kredit yang anda berikan. Anda diminta turun untuk melakukan konfirmasi.

Sebenarnya, telepon yang anda terima bukan dari pegawai hotel tapi dari penipu yang ingin tahu informasi kartu kredit milik anda.

Biasanya penipu akan menelepon anda tengah malam sehingga anda malas keluar kamar. Saat anda jengkel, anda mungkin akan memberikan informasi kartu kredit begitu saja tanpa berpikir panjang.

Dua: Pegawai hotel palsu akan masuk ke kamar anda.

Dua orang penipu memakai seragam pegawai hotel mengetuk pintu kamar untuk melakukan inspeksi rutin atau menawarkan bantuan apapun. Saat anda sibuk mengobrol dengan satu orang, yang lain akan diam-diam mencuri barang-barang berharga milik anda.

Tiga: Sopir taksi yang bilang bahwa hotel yang anda tuju sedang tutup untuk perbaikan atau karena masalah lainnya. Setelah itu, sopir taksi akan menawarkan anda untuk tinggal di hotel lain, tapi tarifnya lebih mahal.

Empat: Hotel palsu yang menggunakan nama hotel terkenal untuk menipu traveler. Sopir taksi akan membawa anda ke hotel palsu dan membuat anda berpikir bahwa anda datang ke tempat yang tepat.

Saat anda bilang bahwa hotel yang anda datangi tidak sama dengan foto di internet, sopir taksi atau pegawai hotel bisa saja bilang bahwa foto yang dipajang salah. Mereka akan memberikan penjelasan panjang lebar supaya anda percaya.

Kalau anda tiba tengah malam, lelah, dan tidak punya teman yang bisa membantu, mungkin anda tidak akan menolak. Yang penting bisa istirahat secepatnya.

16. Ditipu karena masalah bahasa

Kalau anda sering terlihat bingung karena tidak mengerti bahasa lokal, anda bisa jadi sasaran empuk penipuan. Beli barang dengan harga tinggi karena tidak bisa menawar mungkin dianggap biasa.

Tapi ada modus penipuan lain yang lebih berbahaya. Contohnya seperti saat anda butuh bantuan ambil uang tunai di atm. Anda bisa saja dibantu oleh orang ramah yang sebenarnya adalah penipu.

Jika itu terjadi, kemungkinan pertama adalah penipu itu akan membawa lari uang tunai yang baru saja anda keluarkan dari mesin atm.

Kemungkinan kedua, penipu akan mengintip dan menghafal nomor PIN yang anda tekan. Sehingga nanti saat dia berhasil mencopet anda, dia bisa membobol atm milik anda.

Kesimpulan:

Kalau dunia ini memang mengerikan, maka tidak akan ada lagi yang mau traveling. Tapi kenyataannya, semakin banyak orang yang suka traveling dan makin banyak yang menjalani hidup nomadik dari satu negara ke negara lain selama bertahun-tahun.

Itu membuktikan bahwa dunia ini adalah tempat yang aman untuk dijelajahi. Jangan takut traveling, yang penting berhati-hati dan belajar supaya tidak jadi sasaran empuk penipu.

Baca :

Siapkan kondisi fisik supaya tetap prima, kumpulkan semua informasi untuk traveling, dan ketahui modus penipuan yang dilakukan oleh penipu. Akan lebih baik kalau anda bisa bela diri untuk jaga-jaga saat darurat.

Selamat traveling.

Author Reha Wijaya

Hobi fotografi, tapi sehari-hari menghabiskan waktu di depan komputer.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0