in

Hanya Lulusan SMP : Muhadi Setiabudi Pengusaha Brebes Memiliki Banyak Perusahaan dan Karyawan, Mulai dari Sarjana Sampai Profesor

Muhadi Setiabudi Pengusaha Brebes

Muhadi Setiabudi adalah pengusaha besar asal Brebes. Diawal Kariernya Muhadi Setiabudi hanyalah penjual keliling, namun kini perusahaan Muhadi Setiabudi sudah ada dimana-mana.

Usahanya tersebut mencangkup berbagai bidang. Usaha terbaru Muhadi saat ini adalah sebuah Universitas yang ia dirikan, dan diberi nama dengan menggunakan namanya sendiri.

Universitas Muhadi Setiabudi Brebes, adalah salah satu universitas baru di Kabupaten tersebut. Meski terbilang baru Universitas Muhadi Setiabudi, memiliki gedung megah dan fasilitas lengkap.

Baru-baru ini banyak media yang memberitakan aksi mahasiswa Universitas Muhadi Setiabudi yang demo di kampusnya. Aksi mahasiswa tersebut dikarenakan mundurnya pelawak kawakan jebolan empat sekawan, Komar sebagai rektor.

Dr.H.Komar,MM,M.Pd, pelawak yang sekaligus mantan DPR RI tersebut, resmi dilantik sebagai Rektor di Universitas Muhadi Setiabudi Brebes sejak Kamis 9 Februari 2017, dengan Surat Keputusan No. 001/SK/YMS/H2017.

Meski baru tahun 2012 didirikan, namun salah satu kampus terbesar dan termegah di Kabupaten Brebes tersebut, sudah tiga kali mengalami pergantian rektor. Komar menggantikan posisi Prof.Dr.Tri Jaka Kartana,M.Si yang sebelumnya menggantikan Prof.Dr Ir.Taswin Rahman Tagana,SU.

Rektor pertama tersebut meningal dunia akibat kecelakaan karena tertabrak oleh bus Po.Haryanto, pada hari Selasa 8 Desember 2015 silam.

Apa arti nama Muhadi Setiabudi pada kampus tersebut ?




Sejujurnya penulis adalah salah satu mahasiswa UMUS Brebes, yang awal mula mengetahui keberadaan kampus tersebut di internet, saat itu penulis masih bekerja di Jakarta.

Penulis sempat berfikir bahwa kampus tersebut merupakan kampus milik organisasi Muhammadiyah, hal ini karena nama Muhadi yang melekat padanya.

Penulis menilai itu adalah kependekan dari Muhammadiyah. Bangunan megah yang dimiliki kampus tersebut, juga telah membuat penulis menyangka kampus tersebut sudah berdiri lama, namun faktanya penulis merupakan mahasiswa angkatan kedua, pada tahun 2013.

Tahukah sobat siapa pendiri dan pemilik kampus Universitas Muhadi Setiabudi? Sesuai namanya kampus ini ternyata didirikan oleh salah satu pengusaha besar asal Brebes, Muhadi Setiabudi.

Pria yang lahir di Brebes pada 1 Maret 1961 ini menamatkan pendidikannya hanya pada tingkat SMP loh, yaitu lulusan dari salah satu Madrasah Tsanawiyah di Cirebon.

Selain memiliki kampus Muhadi Setiabudi juga adalah pemilik PT. Dedy Jaya Lambang Perkasa, PO Dedy Jaya, mall Dedy Jaya yang dulu sempat Hits di Brebes Tegal, Hotel Dedy Jaya, Pabrik Cat, Rumah Sakit Dedy Jaya, Komplek Perumahan Dedy Jaya, SPBU dan berbagai usaha lainnya. Hebat bukan ?

Gb.tabloidnyata.com
Kesederhanaan Muhadi Setiabudi

Sebagai mahasiswanya tentu penulis sedikit mengenal beliau, selain karena beberapa kali beliau menjadi salah satu narasumbernya, juga karena penulis pernah berkunjung langsung ke kediamannya.

Jika sobat berkunjung ke rumahnya sobat takan menyangka jika pemiliki rumah tersebut adalah pemilik kerajaan Bisnis Dedy jaya di Brebes.

Rumah yang terletak di Cimohong tersebut sangat jauh dari kata mewah, apalagi sekelas orang kaya level tinggi seperti beliau, membangun rumah super megah lebih dari dua lantai tentu bukan hal yang sulit, namun nyatanya rumahnya justru hanya satu lantai.

Menurut penulis wajar jika beliau menjunjung tinggi kesederhanaan, karena sejak kecil memang terlahir bukan dari anak orang kaya. Pekerjaan ayahnya sama seperti kebanyakan orangtua pada umumnya di wilayah kabupaten Brebes, yaitu sebagai petani. Bahkan ayahnya tersebut tak bisa baca tulis.

Wah motivasi besar tentunya bagi kita yang bukan terlahir dari anak orang kaya, dan berpendidikan tinggi. Penulis bangga pernah ditawari beliau untuk jadi pengusaha, sejarah beliau adalah motivasi besar bagi penulis, dan bagi siapa saja yang mengetahuinya.

Atas dasar itulah akhirnya penulis berinisiatif untuk menulis ini, dengan harapan akan banyak Muhadi-Muhadi baru bermunculan, sehingga Indonesia bisa cepat maju kerenanya.

Sejarah Kesuksesan Muhadi Setiabudi




Seperti anak petani pada umumnya, Muhadi juga suka membantu ayahnya di kebun. Bahkan sejak lulusnya beliau dari MTS, ia semakin fokus membantu ayahnya dalam menggarap sawah.

Kalau igin hidup bergengsi, ya jangan gengsian, sepertinya kata itu sangat cocok untuk menggambarkan karakter Muhadi Setiabudi. Muhadi bukanlah orang yang gengsian, hal ini dibuktikan dengan dia berjualan es keliling di kampung-kampung.

Bahkan setelah itu juga berjualan minyak keliling pula, berpindah dari kampung yang satu ke kampung yang lain adalah hal yang biasa bagi dirinya.

Dalam setiap pertemuan baik seminar di kampusnya atau kampus lain, atau bahkan dalam acara-acara tertentu, Muhadi selalu dengan bangga mengatakan kepada hadirin bahwa dia adalah lulusan UGM (Universitas Gerandulan Mobil). Hal tersebut diungkapkannya karena dirinya pernah menjadi kondektur bus.

Dipandang sebelah mata

Bertahun-tahun Muhadi Setiabudi bekerja dengan pekerjaan yang tak jarang orang memandanganya dengan sebelah mata. Namun Muhadi menjalani semua pekerjaannya dengan senang dan sepenuh hati.

Kesederhanaan selalu tertancap kuat dalam dirinya, sehingga tak ayal dia selalu menyisihkan sedikit demi sedikit dari hasil pekerjaannya untuk ditabung.

““Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu¨ . Muhadi adalah salah satu orang yang telah membuktikan langsung kebenaran Hadits Rasaulullah SAW yang diriwayatkan oleh Hakim dan Abu Dawud tersebut .

Hal ini dikarenakan sejak memutuskan menikah pada tahun 1981 dengan dara bernama Atik Sri Subekti kehidupan Muhadi semakin membaik. Ini disebabkan setelah menikah ia baru mendapat petunjuk, dengan menemukan jalan untuk berwirausaha yang lebih menguntungkan.

Awal usahanya yang dilakukan setelah menikah adalah berjualan bambu, bambu tersebut dibeli dengan uang tabungan yang dikumpulkannya. Berjualan bambu sepertinya adalah jalan yang tepat bagi pria yang menikah diusia 19 tahun tersebut, dagangannya sangat laris hingga memperbanyak modal usaha dalam waktu singkat.

Keuntungan Muhadi begitu besar yaitu bisa mencapai 700% dari modal awal, hal ini karena seringnya Muhadi mendapat pesanan dari pemborong bangunan, yang tentu dalam jumlah besar.

Selain mendapat keuntungan Finansial dari berjualan bambu, Muhadi juga mendapatkan banyak kenalan pemborong dari usahanya tersebut, ahasil dia bisa beajar banyak hal pada banyak pemborong, terutama belajar tentang usaha bangunan.

Membuka toko bangunan




Berkat ilmu dan relasi yang mulai banyak tersebutlah akhirnya Muhadi memutuskan membuka toko bangunan. Keyakinan akan kebutuhan pemborong akan bahan bangunan tersebutlah, salah satu alasan Muhadi berani membuka toko bahan bangunan, yang selain bermodalkan keuntungannya dari jualan bambu, modal lainnya dengan meminjam dana dari Bank.

Apa yang dipikirkan Muhadi ternyata benar, hampir semua relasinya membeli bahan bangunan ke tempatnya. Bahkan masyarakat biasa, seperti ayah penulis misalnya, ketika penulis kecil membeli genting dan tegelnya rumahnya, dari toko bangunan milik Muhadi Setiabudi di Cimohong.

Antusiasnya minat masyarakat untuk membeli keperluan bahan bangunan ketempatnya, telah membuat keuntungan yang didapatkan Muhadi sangat berlipat. Hal inilah yang menyebabkan Muhadi cepat mendapatkan banyak uang dari usahanya tersebut.

Bahkan setelah tujuh tahun usaha tersebut berjalan, Muhadi sudah mampu membeli beberapa bus besar. Dengan semakin banyaknya sumber penghasilannya, maka bukan hal yang sulit baginya untuk memperbesar usahanya, bahkan membuka berbagai bisnis-bisnis baru.

Sejarah Nama PO Dedy Jaya milik Muhadi Setiabudi

Dedy Jaya adalah salah satu nama bus yang popular, terutama untuk masyarakat Brebes, Tegal dan sekitarnya. PO bus yang didirikan pada 11 Januari 1989 tersebut, melayani trayek Jakarta-Tegal, Jakarta-Pemalang dan Jakarta-Pekalongan. Nama PO Dedy Jaya ternyata diambil dari nama anak laki-lakinya Muhadi, yaitu Dedion Supriyono.

Selain digunakan sebagai nama PO Busnya, Dedy Jaya ternyata juga digunakan Muhadi untuk bisnisnya yang lain, seperti Toko emas, mall, Hotel, Rumah sakit, dan lainnya.

Kesuksesan Muhadi dalam mengelola dan mengembangkan bisnis, telah banyak mendatangkan penghargaan. Ketika penulis berkunjung ke tempatnya banyak sekali piala dan piagam penghargaan di lemarinya. Salah satu penghargaan yang sering diceritakannya pada hadirin saat pertemuan, adalah upakarti dari Presiden RI.

Bisnis Hotel Muhadi Setiabudi  Kian Berkembang

Salah Satu Hotel Milik Muhadi Setiabudi
Salah Satu Hotel Milik Muhadi Setiabudi

Salah satu bukti keberanian Muhadi Setiabudi dalam membangun berbagai macam bisnis adalah bisnis hotelnya. Meski dengan latar belakang pendidikan hanya tingkat SMP, hotel berbintang milik Muhadi kini semakin banyak.

Keinginannya untuk bisa memenuhi kebutuhan penginapan para turis baik domestik maupun mancanegara, tidak perlu diragukan lagi. Bahkan pada tahun 2015 Muhadi mampu mendirikan 3 hotel sekaligus. Tiga hotel yang dibangun tersebut adalah Grand Anggraeni Hotel Bumiayu, Grand Dian Hotel Brebes, dan Grand Dian Hotel Slawi.
Memberikan nama anak pada bisnisnya ternyata merupakan salah satu ciri khas Muhadi. Seperti nama Hotel Anggraeni misalnya, nama tersebut diketahui diambil dari anak perempuannya yang bernama Yanti Ria Anggraeni.

Kesuksesaan Tak Pernah Bisa Terlepas dari Kegagalan




Jika kita mendengar cerita orang gagal, pasti sejarah yang mereka ceritakan adalah hal-hal yang menyenangkan, mulai dari hidup hura-hura, sampai banyak menjalin hubungan cinta dengan banyak wanita.

Beda halnya cerita orang sukses, banyak ceritanya yang menyedihkan, menguras air mata, bahkan tak jarang yang sering mengalami kegagalan sebelum ia merasakan kesuksesan.

Begitupun dengan Muhadi Setiabudi, kesuksesan yang diraihnya juga tak bisa terlepas dari kata gagal. Namun bagi orang sukses kegagalan tentu merupakan ilmu yang berarti, sebagai bahan pelajaran bahkan batu loncatan untuk merasakan manisanya kesuksesan.

Muhadi Setiabudi pernah merasakan kegagalan yang hampir membuat semua bisnisnya gulung tikar. Salah satu bisnisnya yang bangkrut yaitu bioskop miliknya yang berada di Tegal Jawa Tengah.

VCD bajakan selain merugikan dunia perfilman ternyata dampak besarnya juga dirasakan oleh para pemilik bioskop, satu diantaranya adalah Muhadi. Hal ini dikarenakan VCD bajakan tersebut telah mengurangi peminatnya, hingga perlahan tapi pasti jumlah pengunjung bioskopnya semakin tidak ada.

Selain kegagalan pada usaha bioskop, Muhadi juga pernah merasakan kegagalan pada bisnis kapal ikan. Ketatnya persaingan, terlebih modal yang dibutuhkan sangat besar membuat usahanya yang baru berkembang tersebut dihentikan.

Penyebab lain adalah karena Bank tidak ada yang mampu meminjaminya dana yang besar, hal ini dikarenakan bisnisnya tersebut dilakukann saat krisis moneter 1998.

Agar kegagalan bisnis tersebut tidak berdampak pada kegagalan bisnisnya yang lain, akhirnya dia lebih memilih menghentikan bisnis kapal ikannya tersebut.

Hanya dengan kerja keras dan do’alah akhirnya Muhadi bisa benar-benar bangkit dari berbagai kegagalannya, hingga akhirnya ia bisa sukses seperti sekarang.

Motto Muhadi Setia Budi Salah Satu Faktor Kesuksesannya

Muhadi Setiabudi memiliki moto “Masalah nasib urusan belakangan, yang penting kerja keras dulu,” motto tersebut adalah dasar kuat akan banyaknya bisnis baru yang selalu ia coba.

Hingga tak ayal kini kita tahu bisnis yang ia miliki dari berbagai bidang, bahkan yang jauh dari keterampilannya sekalipun, seperti Rumah sakit dan Universitas contohnya.

Selain kerja keras, sebagai alumi pondok pesantren, kekuatan yang religius serta kekuatan keyakinannya kepada Tuhan tentu ikut berperan besar didalamnya.

Oleh karena itu penting bagi kita yang ingin sukses untuk memiliki keyakinan penuh kepada Allah, seperti apapun keadaan kita saat ini jika Allah sudah berkehendak maka kita bisa sukses, melebihi kesuksesan orang lain yang saat ini sangat sukses, dan Muhadi Setiabudi telah mampu membuktikan itu.

Hal yang Harus Kita Tiru dari Muhadi Setiabudi

Seminar di Kampus milik Muhadi Setiabudi
Seminar di Kampus milik Muhadi Setiabudi
1. Keyakinan kuatnya kepada Tuhan

Sebagai alumi dari sebuah pondok pesantren, pemahaman Muhadi Setiabudi akan agama begitu kuat. Bahkan dalam berbagai kesempatan ia selalu menyisipkan dalil dalamn setiap pembicaraannya.

Istri saya misalnya, dirinya tak menyangka Muhadi begitu pandai berbicara menggunakan dalil-dalil Al-Qur’an hadits. Dia baru mengetahui hal tersebut saat Muhadi Setiabudi menjadi salah satu narasumber dalam acara seminar kewirausahaan, di kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Kekuatan Spiritual adalah pondasi dasar dalam kita berbisnis, ia adalah kekuatan utama saat kita diterpa cobaan bahkan kegagalan dalam berbisnis. Selain sebagai dasar untuk kita bisa bangkit dalam keterpurukan, ia juga merupakan dasar-dasar paling kuat dalam kita mempraktekan bisnis yang kita jalankan.

2. Pandai Melihat Peluang

Munculnya berbagai usaha-usaha baru Muhadi Setiabudi, setelah usaha-usaha sebelelumnya, adalah dikarenakan Muhadi sangat pandai melihat peluang. Hal ini dibuktikan dengan beberapa usaha yang didirikan Muhadi selalu sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada zamannya.

3. Tidak Takut Resiko namun Penuh Perhitungan




Salah satu hal yang umunya dilakukan orang untuk mengembangkan usaha adalah meminjam dana dari Bank. Begitupun dengan Muhadi Setiabudi, Bank sangat berperan besar dalam mengembangkan usahanya.

Namun dia tidak serta merta meminjam dana begitu saja, setelah melihat titik terang dalam usahanya barulah ia berani melakukannya.

Selain karena berani dalam meminjam sejumlah dana untuk pengembangan usaha, keberanian Muhadi dalam berwirausaha sangat tinggi. Meski tak memiliki keahlian dalam bidang bisnis baru yang didirikannya, namun terbukti iapun selalu mampu menemukan banyak orang yang tepat untuk mengurus bisnis barunya tersebut.

Pada Bisnis Kampusnya misalanya, Universitas yang didiirikannya selalu mampu menghadirkan orang-orang berkualitas untuk mengurus atau sekedar memperkenalkannya ke publik.

Selama menjadi mahasiswa UMUS setidaknya penulis pernah mengikuti seminar Setia Furqon Kholid, dimana motivator muda tersebut merupakan motivator yang banyak digemari para remaja.

Alhasil peserta seminar tersebut sebagian besar adalah anak-anak remaja setingkat SMA, sebuah strategi yang sangat jitu untuk menarik banyak mahasiswa baru tentunya.

Untuk meyakinkan orangtua calon mahasiswa, UMUS juga pernah mengadakan seminar kampus bertemakan bawang merah. Seolah ingin menunjukan kepada masyarakat bahwa kampus yang didirikannya adalah untuk kemajuan Brebes dan masyarakatnya.

Lebih dari itu berbagai pejabatpun pernah berkunjung ke UMUS, satu diantaranya adalah Dahlan Iskan. Sebuah strategi ampuh untuk menunjukan bahwa kampus yang dimilikinya adalah kampus yang berkelas.

4. Muhadi Setiabudi Tak Pernah Melupakan Masa Lalu

Masa lalunya sebagai orang biasa-biasa saja, tidak menyebabkan Muhadi menjadi orang yang sombong terhadap sesamanya. Sikap dan tutur katanya begitu lembut dan bersahaja, sehingga membuat nyaman siapa saja yang dekat bersamanya.

Muhadi bukanlah orang yang senang menunjukan kekayaan yang dimilikinya, atau membedakan manusia berdasarkan kekayaannya, ia tetaplah rendah hati seperti sebelum ia sukses dahulu.

Selain sikapnya yang tak berubah terhadap sesama, setelah meraih kesuksesan diapun tak melupakan usaha awal sebelum ia sukses. Dia masih suka menjual bamboo dan mengelola usaha bangunannya seperti dulu.

Tidak seperti orang kaya raya pada umumnya, Muhadi tetaplah orang sederhana seperti dulu. Selain penampilannya yang biasa-biasa saja, rumah yang dihuninyapun begitu sederhana.

Bahkan kantor pusat yang digunakan untuk mengontrol bisnisnya yang sangat banyakpun, ia hanya menempelkan ruangan seukuran 24 m2 pada rumahnya yang beralamat di Cimohong, Bulakamba Brebes.

5. Muhadi Setiabudi Berkarya dengan Tujuan Luas

Muhadi adalah salah satu wirausaha yang memiliki ambisi untuk memberikan kemanfaatan sebanyak-banyaknya. Dalam setiap kesempatan ia sering mengatakan bahwa ia ingin ikut andil dalam membangun kota kelahirannya, Brebes Jawa Tengah. Sehingga tak ayal hampir semua usaha yang dimiliknya berlokasi di kota kelahirannya tersebut.

Selain untuk membangun kotanya, niat mulia lain Muhadi dalam membangun bisnisnya karena ingin berguna untuk orang banyak, terutama memberikan kemanfaata sebanyak-banyaknya pada orang-orang disekitarnya. Tentu hal ini bukan hanya isapan jempol belaka.

Banyaknya bisnis Muhadi setiabudi selain mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mampu memberikan banyak sumber penghidupan pada manusia, juga telah mampu memberikan kemanfaatan pada para konsumennya.

Hampir bisa dipastikan rumah sakit Dedy Jaya miliknya selalu ramai dikunjungi masyarakat yang ingin berobat, pun demikian pada usaha-usahanya yang lain seperti waterboom, pom bensin, dan lainnya yang senantiasa menjawab kebutuhan masyarakat, sesuai bidang usahanya.

Semoga cerita sukses Muhadi Setiabudi yang berawal dari pekerja serabutan hingga jadi raja Bisnis di Brebes ini bisa memotivasi kita semua untuk semangat dalam berwirausaha, tidak minder, dan senantiasa optimis.

Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita semua.

Salam Kepedulian

Detatang – Kamal

Author Dede tatang

DedeTatang Adi Saputra
Blog : Detatang.com, Duniaelektronik.net
YouTube: Detatang, S. Channel, Guru Berkarya, Membangun Inspirasi, Tama Family
Menerima Job Review Produk.
WhatsApp +6282327277319

Komentar

Tulis Komentar
  1. Sangat inspiratif artikel yang ditulis Mas Tatang., saya juga berasal dari daerah yang ingin memulai berwiraswasta di kota kelahirannya yaitu Purbalingga. Dari kisahnya Bapak Muhadi Setiabudi semakin menguatkan diri saya untuk wirausaha dengan membuka Jasa Pembuatan Website dan Toko Online seperti ini http://divatekno.com Minta doa nya semoga sukses yaaa…

  2. Kisah inspiratif. semoga kita bisa mengambil pelajaran berharga dari kisah ini.. pantang menyerah….

  3. Dari sekolah di SMK sampai sekarang saya sangat suka mendengar kisah sukses dari orang orang. . .selain menginspirasi tentu juga bisa menambah motivasi untuk menjadi seoarang entrepreuner. . .

  4. tak disangka, dulu jika naik dedy jaya selalu terdengar musik dangdut yang kenceng. sekarang temu boss nya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0