in

Musim Startup, Bagaimana Perkembangan Startup di Indonesia?

Perkembangan Startup indonesia

Perkembangan startup di Indonesia, kian hari kian gencar yang kemudian memunculkan aktor-aktor baru yang dapat menginspirasi generasi penerus bangsa.

Sebagai salah satu negara terbesar di dunia berdasarkan luas wilayah, Indonesia memang sudah seharusnya memiliki banyak startup.

Dengan jumlah penduduk kurang lebih 261 juta jiwa, Indonesia tak akan pernah kehabisan talenta-talenta hebat yang dapat bersaing dengan negara lain.

Perkembangan Startup di Indonesia Menjanjikan?

Tahun 2016 kemarin, Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama dengan KIBAR, secara resmi meluncurkan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital di Jakarta.

Dalam acara tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika menyampaikan, peluncuran program tersebut adalah bentuk pergerakan baru di industri digital.

Hari ini kita merayakan sebuah pergerakan baru di industri yang luar biasa. Indonesia bisa menjadi world’s biggest digital power, bukan cuma di South East Asia.

Sekarang, gerakan tersebut sudah berjalan 2 tahun. Dan gerakan yang diusung Kemkominfo bersama KIBAR itu, nampaknya berjalan mulus, mengingat startup-startup baru sudah mulai bermunculan.

Jika dulu, kita hanya mengenal nama Nadiem Makarim, Ferry Unardi, dan William Tanuwijaya. Maka kali ini, kita bisa mengenal Christian Sutardi (Fabelio), Diajeng Lestari (HijUp), dan nama-nama lain.

Jadi, apakah perkembangan startup di Indonesia menjanjikan?

Jawabannya cukup menjanjikan. Namun, para pendiri startup harus tetap berinovasi dan terus belajar agar suntikan dana bisa mereka dapatkan, sehingga startup yang didirikan tidak mati di tengah jalan dan bisa menjadi perusahaan besar.

Startup yang Masih Berkembang

Berikut ini beberapa nama startup baru yang masih berkembang dan juga memiliki keunikan, sekaligus manfaat besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

1. Marlin Booking
Gambar: The NextDev

Marlin Booking adalah aplikasi yang memungkinkan Anda untuk membeli tiket kapal laut atau ferry secara cepat, tanpa perlu mengantri di loket pelabuhan.

Marlin Booking didirikan oleh Ali Sadikin. Dan startup yang didirikan Ali Sadikin ini, berhasil memenangkan kompetisi The NextDev 2018.

Dengan memenangi kompetisi The NextDev 2018, kesempatan Marlin Booking untuk terus berkembang sangatlah besar, mengingat mereka akan mendapatkan privilege berupa Market Access, Marketing, Mentoring, Management Trip, Money, Monetizing, dan Match Expert.

2. Cetaku
Gambar: Popbela

Cetaku adalah platform percetakan online pertama di Indonesia yang bertujuan meringankan biaya cetak mahasiswa-mahasiswi Indonesia.

Nama Cetaku, sebelumnya tidak pernah terdengar dan sangat asing di telinga masyarakat Indonesia. Namun kini, setelah mendapatkan suntikan dana dari IDN Media, nama Cetaku mulai naik ke permukaan.

Dengan suntikan dana dari IDN Media yang tidak disebutkan nominalnya, Antonius Chandra (Founder dan CEO Cetaku) tentu bisa lebih mudah dalam mengembangkan startup yang ia rintis.

3. Cek Mata
Gambar: YouTube

Cek Mata sama seperti Marlin Booking, di mana keduanya menjadi yang terbaik di ajang The NextDev 2018. Cek Mata didirikan oleh 3 orang, yaitu Sylvester Albert Samadhi, Caesar Lagaliggo Givani, dan Ivan Sinarso.

Cek Mata adalah aplikasi pendeteksi katarak. Jika Anda ingin melakukan pengecekan mata, silakan mem-foto mata Anda. Kemudian, upload foto tersebut di situs Cekmata.com.

Setelah foto mata diupload, teknologi Artificial Intelligence dan Machine Learning akan mendeteksi pigmen mata. Dan dalam waktu singkat, katarak atau tidaknya mata pengguna sudah bisa dideteksi dengan cepat.

Ketiga startup di atas hanyalah sebagian kecil dari banyaknya startup-startup baru yang masih berkembang dan memiliki keunikan, sekaligus manfaat yang besar bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

Jadi, kita doakan saja startup-startup baru ini semakin berkembang dan besar agar bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada di sekitar masyarakat, sekaligus membuka kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia.

Tertarik Membuat Startup?

Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 143,26 juta jiwa dari total 262 juta jiwa penduduk Indonesia.

Jumlah ini tentu akan naik, mengingat dari tahun ke tahun pengguna internet di Indonesia semakin bertambah, khususnya dari kalangan milenial.

perkembangan startup di indonesia

Berdasarkan hasil survei APJII di atas, peluang Anda untuk menggaet pengguna masih terbuka lebar, mengingat usia produktif lebih suka berlama-lama dengan internet.

Selain banyaknya usia produktif yang lebih suka berlama-lama dengan internet, faktor smartphone juga menjadi kunci untuk menggaet pengguna.

APJII menyebutkan, 50,08% penduduk Indonesia lebih suka membuka internet via smartphone, dibandingkan melalui PC atau laptop yang hanya mencapai 25,72%.

Jadi, itulah beberapa hasil survei yang bisa dijadikan patokan, apabila Anda ingin membuat startup baru di dunia industri digital Indonesia.

Kesimpulan

Keberadaan startup tidak bisa dipandang sebelah mata, karena keberadaan startup sudah terbukti mampu membawa perubahan bagi suatu negara, tak terkecuali Indonesia.

Bahkan, melalui startup ini, Menteri Rudiantara mengatakan, perkembangan industri digital (startup) saat ini akan sangat berpengaruh terhadap GDP Indonesia.

Dengan perkembangan startup di Indonesia yang cukup menjanjikan, tentu kita berdoa dan berharap, semoga suatu saat nanti Indonesia bisa semaju Amerika Serikat dan China dalam bidang teknologi.

Komentar

Tulis Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0