in

Pesona Kintamani, Merasakan Sensasi Berpetualang Mendaki Gunung Batur

gunung batur

Kintamani, sebuah Kecamatan kecil yang terletak di Kabupaten Bangli – Bali, tempat yang indah dan asri, destinasi yang cocok untuk berwisata sembari melepas penat akibat hiruk-pikuk kehidupan ibu kota. di Kecamatan ini pula terdapat sebuah Gunung yang bernama Gunung Batur.  Gunung Batur sendiri merupakan Gunung berapi yang masih aktif dan memiliki ketinggian maksimal 1,717 Mdpl (Meter dari permukaan laut), meski merupakan Gunung berapi, wisatawan masih diijinkan untuk melakukan pendakian karena statusnya yang masih dikatakan normal.

Sekitar 2 tahun yang lalu, atau tepatnya pada tahun 2014, saat saya memutuskan untuk berwisata dan mencoba untuk merasakan sensasi jalur pendakian Gunung Batur, saya kesana bersama 3 orang teman lain, dengan menggunakan motor bebek, kami berangkat dari Kota Denpasar menuju Kintamani, perjalanan dari Kota Denpasar sendiri memakan waktu kurang lebih 2 jam, dengan perjalanan yang penuh lika-liku, dan naik turun. Setelah kami sampai di lokasi, kami di sambut dengan hangat oleh ramahnya para penduduk asli lereng Gunung , hal ini terbukti oleh seorang bapak yang bersedia rumahnya kami jadikan tempat untuk menitipkan motor sembari beristirahat.

gunung batur
Potret Pak Putu (warga yang bersedia rumahnya kami jadikan tempat beristirahat)

Setelah beristirahat dari dirasa tenaga telah pulih, kami  berempat berpamitan kepada Pak Putu dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki untuk memulai pendakian, setelah semua urusan administrasi beres, akhirnya dimulai juga petualangan mendaki Gunung Batur ini, di dalam perjalanan kami disuguhkan dengan pemandangan alam Kintamani yang luar biasa indahnya beserta dengan suasana khas pedesaan yang sejuk dan adem adem gimana gitu.

Potret Pendakian Gunung Batur
Potret Riski,satu dari 3 teman saya yang mengikuti pendakian, dengan keindahan alam Desa Kintamani sebagai latar belakangnya

Wah indah sekali tentunya, bisa melihat langsung suasana pedesaan dari atas Gunung, namun foto  tersebut merupakan foto saat kami baru memulai pendakian, alias masih berada di bawah, semakin penasaran dengan keindahan saat berada di atas, dan trek yang kami lalui tidak terlalu curam, karena gunung ini memang cukup bersahabat untuk para pendaki pemula.

Potret Pendakian Gunung Batur
Potret jalur pendakian Gunung Batur (sedikit buram)

Di atas merupakan foto dari jalur pendakian yang kami lalui saat mendaki Gunung Batur, maaf bila foto tersebut sedikit buram, tapi setidaknya dapat memberikan bayangan untuk pembaca sekalian, menurut kabar yang saya dengar, kala itu Gunung Batur baru saja dilanda kebakaran, yang menyebabkan beberapa pohon yang tumbuh hangus terbakar, namun sepertinya  sekarang pohon-pohon tersebut telah tumbuh lagi.

Potret Pendakian Gunung Batur
Pohon-pohon yang hangus akibat kebakaran, semoga saja kebakaran tersebut bukan ulah manusia

Seperti yang bisa dilihat pada gambar di atas, ada banyak sekali pohon yang hangus akibat kebakaran, namun kejadian tersebut terjadi pada tahun 2014 dan semoga saja pada tahun 2016 ini, pohon-pohon tersebut telah tumbuh kembali, agar para pendaki dapat melihat keindahan alam Gunung Batur secara maksimal, tentu dengan catatan untuk sama sekali tidak merusak keindahan alam tersebut dengan berbagai alasan. karena kode etik pendakian adalah ” Jangan mengambil apapun selain gambar, Jangan meninggalkan apapun selain jejak, dan Jangan membunuh apapun selain waktu!” dan sebenarnya kode etik itu berlaku juga untuk tempat tempat wisata alam yang lainnya, dan dimanapun kita berada.

Potret Pendakian Gunung Batur
Puncak Gunung yang mulai diselimuti kabut, dan juga menjadi pertanda akan segera turun hujan

Untuk itu selalu ingat untuk membawa tenda pada saat melakukan pendakian, terlebih lagi bila anda melakukan pendakian pada musim hujan, dan jangan seperti kami yang saat itu lupa membawa tenda, hehe, jadi begini nanti.

Potret Pendakian Gunung Batur
Uwihh, serasa menikmati musim dingin di jepang

 

Potret Pendakian Gunung Batur
Hujan air mass, siapa suruh nggak bawa tenda hehee

Ingat untuk selalu mengutamakan keselamatan, dan jangan meniru kami yang lupa membawa tenda, tapi anehnya ingat untuk membawa jas hujan. untungnya di Puncak Gunung terdapat cukup banyak warung yang dapat kita jadikan tempat berteduh.

“Warung ????”

“Iya bener warung, warungnya asli kok”

Potret Pendakian Gunung Batur
Warungnya aslikan, lengkap dengan meja makan khas warung pinggir jalan

Untuk teman-teman yang bertanya tanya kenapa bisa ada warung di Puncak Gunung, hal ini karena beberapa penduduk sekitar sini memang membuka warung di Puncak Gunung sebagai mata pencarian mereka, hebatnya lagi kebanyakan pemilik warung memilih untuk tidak menginap, yang berarti mereka harus naik turun Gunung tiap harinya, tentu mereka merupakan penduduk asli yang memang sudah terbiasa naik turun Gunung, jadi jangan coba-coba membuka warung di Puncak Gunung bila anda bukanlah penduduk asli lereng gunung.

Potret Pendakian Gunung Batur
Sang surya telah nampak, dan mengusir dinginnya malam

Menikmati sun rise di Puncak Gunung itu sensasinya beda dan tidak pernah terlupakan deh, sedangkan Gunung yang ada pada gambar di atas bernama Gunung Abang yang memang dapat dilihat dengan jelas dari Puncak Gunung Batur, sehingga mata anda akan semakin dimanjakan dengan pemandangan alam yang elok saat berada di Puncak Gunung Batur.  tapi  pendaki juga perlu untuk berwaspada bila mengunjungi Gunung ini, karena pada siang hari sang bojog alias monyet akan senantiasa mengintai dan mencuri barang atau perbekalan anda bila anda sampai lengah dan teledor.

Potret pendakian Gunung Batur
Ini dia sang bojog yang kalem-kalem menghanyutkan

Bojog alias monyet yang ada di Gunung ini saya rasa cukup agresif, dan saya juga telah menjadi korban pencurian makanan oleh monyet monyet ini, untung ada warung di sini, jadi bisa beli lagi. tapi pengunjung atau pendaki dapat sedikit merasa lega, karena ada penangkal monyet monyet ini, yaitu sang anjing pendaki legendaris (semoga anjing ini masih hidup agar bisa menjadi penangkal si monyet)

Potret Pendakian Gunung Batur
Sang anjing pendaki legendaris penangkal monyet

Sayang sekali saya tidak memiliki foto yang lebih jelas, tapi anjing ini sangat berjasa bagi para pendaki, karena bila ada monyet yang agresif kepada pendaki, biasanya anjing ini akan mengusir monyet-monyet tersebut agar menjauh, hanya saya bingung saja bagaimana ceritanya anjing ini bisa mendaki sampai di puncak.

Di bawah ini meruakan beberapa pesona keindahan dari Puncak Gunung Batur, Kintamani, yang berhasil saya abadikan dengan kamera saya.

Potret Pendakian Gunung Batur

 

Potret Pendakian Gunung Batur

Potret Pendakian Gunung Batur

Nah semoga dengan tulisan saya ini, teman- teman jadi lebih “tergugah” untuk berkeliling dan berwisata menikmati keindahan alam Indonesia, karena jangan sia-siakan negara kita yang kaya akan kebudayaan dan keindahan alam ini, atau mungkin saja ada teman-teman yang setelah membaca tulisan saya ini jadi ingin merasakan juga sensasi mendaki di Gunung Batur, kalau begitu jangan lupa mengabari saya agar kita bisa mendaki bersama dan menikmati pesona dari alam Kintamani yang indah.

Author Vilandus

Saya suka menulis jika ditemani segelas kopi.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Loading…

0