Twitter resmi melarang penggunaan file gambar PNG animasi (APNG) dari platformnya setelah terjadi troll terhadap akun Twitter Yayasan Epilepsi dengan mengirimkan gambar animasi yang berpotensi menyebabkan kejang pada para pengguna yang mengidap epilepsi.
Seperti yang dikutip dari The Verge, pihak perusahaan telah menemukan sebuah bug yang memungkinkan para pengguna melewati pengaturan putar otomatisnya, dan mengizinkan beberapa gambar animasi dalam satu tweet menggunakan format file APNG.
We want everyone to have a safe experience on Twitter.
APNGs were fun, but they don’t respect autoplay settings, so we're removing the ability to add them to Tweets. This is for the safety of people with sensitivity to motion and flashing imagery, including those with epilepsy. https://t.co/Suogtrop1u
— A11y (@XA11y) December 23, 2019
Baca juga: Ketahuan, Twitter Sedang Uji Emoji Reaksi di Direct Messages
PNG Animasi di Twitter Tak Akan Lagi Bekerja
Melalui thread di Twitter Support, media sosial pimpinan Jack Dorsey itu menjelaskan bahwasanya file PNG animasi atau APNG tidak akan lagi bekerja ketika dimasukkan ke cuitan. Artinya, format file PNG animasi tidak akan bisa bergerak seperti biasanya.
Pihak Twitter menambahkan jika file APNG yang sudah diunggah tidak akan dihapus. Mereka akan berupaya untuk menemukan fitur serupa yang lebih baik yang memungkinkan para pengguna mendapatkan kenyamanan ketika mengakses Twitter.
“File APNG yang sudah diunggah ke Twitter tidak akan dihapus, dan tim kami akan berupaya membangun fitur serupa yang lebih baik untuk Anda.”
Dengan diberhentikannya akses APNG, maka sekarang para pengguna ketika ingin mengirimkan gambar animasi ke cuitannya, mereka harus menggunakan GIF. Namun, pihak Twitter sendiri tidak menyarankan para pengguna untuk menggunakan GIF karena mereka masih berupaya membangun fitur yang serupa.
Baca juga: Asyik, Twitter Sedang Uji Coba Fitur Penjadwalan Tweet
Kasus Sudah Ditangani Penegak Hukum
Munculnya troll yang menyasar akun Twitter Yayasan Epilepsi terjadi pada bulan November lalu. Pihak yayasan sendiri kemudian melaporkannya ke pihak yang berwajib agar akun-akun yang terlibat bisa segera ditindak oleh pihak berwenang.
Pihak Twitter sendiri seperti yang dikutip dari Yahoo menyampaikan bahwasanya file yang berformat APNG tidak digunakan untuk menargetkan Yayasan Epilepsi. Namun, bug yang mereka temukan baru-baru ini bisa menyasar para pengguna yang menderita epilepsi sehingga mereka lebih memilih menghentikan akses APNG di dalam cuitan.
Baca juga: Autentikasi Dua Faktor di Twitter Tak Butuh Nomor HP Lagi
Gambar animasi sendiri dianggap berbahaya atau menjadi senjata yang mematikan untuk para penderita epilepsi karena pada tahun 2016 silam juga sudah ada kejadian yang membuat seorang penderita epilepsi mengalami kejang hanya karena melihat gambar animasi.