Leo Setiawan
Mental Pengusaha – Menjadi seorang pengusaha adalah idaman setiap orang yang ada di bumi ini, dimana lewat usaha hidup seseorang bisa lepas dari tekanan orang lain dan menjalani kehidupan sehari-hari sesuai agenda yang mereka miliki.
Namun, meski banyak yang mengidam-idamkan posisi tersebut, nyatanya kebanyakan dari kita masih takut untuk terjun ke dunia usaha. Ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang takut untuk berwirausaha, diantaranya adalah faktor mental.
Oleh karena itu, pada artikel yang singkat ini kita akan membahas bagaimana caranya menanamkan mental pengusaha kepada diri kita.
Gagal dan Mencoba Lagi
Kebanyakan para pengusaha sukses yang membangun karirnya pasti pernah mengalami kegagalan. Kegagalan setiap pengusaha tentu berbeda-beda tergantung usaha apa yang mereka jalani, dan bagaimana sikap mereka menghadapai kegagalan tersebut.
Kita ambil contoh, William Tanuwijaya (CEO Tokopedia) selalu ditolak ketika mengajukan pendanaan untuk membangun Tokopedia, karena ide usahanya tersebut dianggap aneh dan kemungkinan besar sulit untuk berkembang di Indonesia.
Namun, kegagalan demi kegagalan yang dialami William tak menyurutkan ambisinya untuk membangun Tokopedia, karena ia yakin usaha yang ada didalam benaknya ini akan sukses di tanah air. Lewat perjuangan ekstra, akhirnya Tokopedia dapat berdiri dan hingga saat ini menjadi e-commerce terbesar bersama Bukalapak di negara Indonesia.
Kegagalan adalah sesuatu yang biasa dan memang harus dialami agar kita dapat mengambil pelajaran, hanya saja kegagalan tersebut dapat menjadi boomerang apabila kita gagal dan tak mau mencoba lagi.
Fokus Pada Solusi
Perbedaan seseorang yang memiliki mental pengusaha dengan yang tidak adalah ketika menghadapi masalah. Seseorang yang memiliki mental pengusaha ketika masalah datang pasti akan dibuat pusing, namun mereka akan secepat kilat memikirkan solusinya.
Akan tetapi bila seseorang yang tidak memiliki mental pengusaha akan dibuat menyerah dengan masalah-masalah yang dihadapi tanpa memikirkan solusinya.
Saya teringat dengan masalah yang dihadapi J.K. Rowling dalam merintis karir kepenulisannya. Saat itu Rowling tidak memiliki komputer dan uang untuk memfoto kopi naskah Harry Porter, namun wanita yang saat ini berusia 51 tahun tersebut mendapatkan solusi dengan menggunakan mesin ketik tua.
Dan sekarang kita bisa lihat, bagaimana usaha tidak mengkhianati hasil. Naskah Harry Porter yang dahulu dibuat dengan mesin ketik, dan sempat ditolak 12 penerbit mampu merajai penjualan buku terbanyak dalam sejarah.
Intinya, setiap masalah pasti ada solusi dan setiap solusi pasti diawali dari sebuah masalah. Jadi, jangan takut apabila masalah menghampiri.
Terus Belajar
Saat sukses menjadi pengusaha bukan berarti kita duduk santai tanpa berfikir untuk masa depan usaha kita. Seorang pengusaha harus selalu mau belajar, karena di luaran sana akan selalu ada plagiat dan para kompetitor yang siap muncul tiba-tiba.
Oleh karena itu, sangat tak elok apabila kita sudah sukses tidak menambah ilmu pengetahuan. Jika yang sukses harus menambah ilmunya, maka kita yang ingin menjadi pengusaha tentu harus giat lagi belajar agar kemampuan diri dapat selalu berkembang.
Yang Harus Dimiliki
Selain ketiga faktor diatas masih ada faktor-faktor lainnya, diantaranya adalah :
- Berkomunikasi yang baik, dari berbicara, mendengarkan dan memperhatikan.
- Sukses adalah sebuah proses, bukan merupakan hasil akhir.
- Membantu orang lain (Merangkul orang lain untuk meraih kesuksesan bersama).
Kesusahan yang menempa diawal perjalanan akan menjadi cerita manis ketika kita meraih kesuksesan, dan terkadang ketika kita berhasil mencapai titik kesuksesan, kegagalan-kegagalan yang menimpa dan dirasakan akan hilang dari ingatan.
Seorang pengusaha pasti memiliki mental juara, karena seorang juara akan terus menempa dirinya demi menggapai hasil manis yang menjadi targetnya.
Masih banyak lagi beberapa mental yang harus dimiliki oleh para pengusaha, namun karena terbatasnya ilmu hanya itu yang bisa disampaikan. Semoga artikel ringkas ini bermanfaat bagi penulis dan teman-teman pembaca sekalian.
ok