Algoritma Google Brain – Sebagai mesin pencari nomor wahid saat ini, Google selalu berinovasi untuk mengembangkan layanannya menjadi lebih baik dari hari ke hari. Hampir semua layanannya mengalami update dan perubahan secara berkala, termasuk untuk algoritma mesin pencarinya.
Sejak kemunculannya hingga sekarang, algoritma Google Search terus mengalami update untuk meningkatkan pengalaman dan kepuasan pengguna.
Kita mungkin sudah tahu beberapa update algoritma seperti Google Pinguin, Google Panda, Google Hummingbird, Google Hawk, Google Fred dan masih banyak lagi.
Dan di 4 tahun kebelakang ini, Google juga melakukan beberapa update algoritma secara besar-besaran seperti algoritma Google Brain ini.
Dengan update ‘brutal’ ini, para pemain SEO yang menggunakan teknik blackhat mungkin rangking websitenya akan turun di pencarian.
Kalau kita ingin menjadi pemain SEO, kita tentu harus mengikuti perkembangan ini untuk beradaptasi. Karena kalau tidak, kita bisa ditenggelamkan oleh kompetitor maupun oleh Google itu sendiri.
Namun sebelumnya….
Apa sih Algoritma Google Brain itu? Apa Dampaknya?
Algoritma terbaru ini merupakan algoritma yang cukup canggih dari Google untuk menargetkan kata kunci supaya lebih akurat.
Dengan begitu, pengguna benar-benar dimanjakan untuk menemukan judul keyword yang sejenis / relevan di hasil pencarian.
Banyak juga praktisi SEO yang mengatakan bahwa Google Brain merupakan penyempurnaan dari Google Hammingbirds karena sama-sama memfokuskan pada kata kunci atau konten yang relevan.
Algortima Google RankBrain ini juga mengadopsi sistem AI (Artificial Intelligence) yang bisa mempelajari berbagai pola pencarian lalu menyesuaikan diri guna memberikan hasil pencarian yang terbaik.
Meski kabarnya update algoritma ini sudah ada sejak tahun 2015 yang lalu, namun di tahun 2018 inilah algoritma ini menjadi tenar.
Banyak situs yang merengsek ke posisi bawah, banyak pula situs yang meningkat rangkingnya di pencarian. Ini semua tergantung dari kualitas dan relevasi konten yang dibuat oleh situs tersebut.
Menurut beberapa sumber, update ini juga dilaksanakan guna menangani 15% dari permintaan pencarian asing ke sistem index Google.
Ke depannya, mesin pencari Google tentu bisa tumbuh dengan sumber informasi yang begitu kompleks.
Dengan adanya pembaruan ini, Google mungkin berharap bahwa sistem kerja mereka bisa lebih cepat dalam memproses kueri panjang dan menterjemahkannya menjadi lebih baik kepada pengguna.
Selain mencari kata kunci terbaik dan relevan, algoritma ini juga akan memaksimalkan konten terbaik dengan informasi berbobot di dalamnya.
Berbobot bukan berarti menggunakan sesuatu yang formal, bisa jadi konten yang benar-benar menjawab permasalahanlah yang akan diprioritaskan Google.
Jadi jangan salah artikan semisal ada postingan dengan jumlah kata banyak itu berbobot, belum tentu!
Bisa jadi postingan yang hanya 500 – 700 kata saja bisa bertengger di posisi teratas. Berkat Google Brain, kasus semacam ini bisa dengan mudah terjadi.
Perubahan Hasil Pencarian
Semisal kita mengetikkan kata kunci “khasiat madu”, maka yang akan muncul juga kata kunci yang sangat relevan seperti “manfaat madu”.
Contoh lainnya bisa kita lihat dengan mengetikkan keyword “cara mengobati obat sakit perut” maka akan muncul juga keyword penawaran “obat sakit perut” dan “ramuan sakit perut”.
Dengan adanya update algoritma ini, para pembuat konten jadi tidak terlalu pusing untuk memikirkan keyword dan judul.
Memikirkan judul yang menarik memang boleh, namun kita tidak perlu memikirkannya secara berbelit-belit atau membuat judul ‘mubazir’ seperti “Panduan dan cara mengobati”.
Mengapa?
Karena jelas, algoritma ini akan menawarkan hasil yang akurat.
Di sini, Google benar-benar semakin cerdas!
Kiat-kiat Mengikuti Update Algoritma Google Brain
1. Jangan Pikirkan SEO
Seriously? Yah!
Maksud saya, jangan terlalu fokus pada SEO jadul. Fokuslah untuk teknik SEO yang relevan dengan update algoritma saat ini.
Kurangi aktivitas spamming backlink, mengulangi banyak keyword dalam artikel atau membuat judul mubazir untuk menargetkan kata kunci tertentu (seperti yang sudah dijelaskan).
Dalam hal ini, Google Brain mengandalkan banyak hal seperti bounce rate dan CTR (Click Through Rate).
Dalam kasus CTR, ada beberapa kasus dimana suatu situs tiba-tiba naik meskipun tidak banyak menggunakan backlink.
Mereka mengandalkan hal yang lebih ‘krusial’ sehingga menarik perhatian pengguna.
Tips untuk Menaikkan CTR
- Buat judul yang menarik dan beda dari yang lain. Gunakan teknik copywriting yang pas dan bisa juga menggunakan simbol tertentu untuk memicu klik pengguna (contoh : 11+ Cara Mengatasi Jerawat untuk Pria).
- Kalau situs Anda itu berhubungan dengan jualan dan review produk, sebisa mungkin gunakan rich snippets atau rating bintang. Dengan cara ini, konten kita jadi jauh lebih menonjol dibanding kompetitor.
- Selanjutnya, tulis artikel yang sesuai dengan kriteria featured snippets.
Bagaimana dengan bounce rate?
Seperti yang kita tahu, bounce rate itu bisa dikarenakan banyak faktor. Dalam hal ini, artikel kita mungkin tidak enak dibaca atau bertele-tele sehingga membuat pembaca kabur.
Banyaknya pengulangan keyboard juga membuat risih pembaca dan meningkatkan bounce rate website.
Tips untuk menjaga bounce rate tetap stabil
- Buat dan perbaiki kualitas artikel. Jangan bertele-tele dan jangan mengulang keyword yang sama terus menerus.
- Ciptakan internal link yang baik dan relevan supaya pengunjung betah berlama-lama di website kita.
- Gunakan tampilan website yang minimalis, enak dipandang dan mudah dijelajahi.
- Percepat loading website agar pengunjung tidak malas membuka website kita.
Dengan memerhatikan CTR dan Bounce Rate, website kita mungkin akan lebih disenangi Google untuk algoritma Google Brain ini.
Baca : 12 Cara Menurunkan Bounce Rate pada Blog Anda, Mudah dan Cepat!
2. Sederhanakan Masalah Teknis
Kalau dilihat dengan kasap mata, dunia SEO memang terlihat ribet dan berbelit-belit. Kendati demikian, kita masih bisa menyederhanakan hal-hal teknis yang membutuhkan tenaga ekstra.
Di era Google RankBrain, menanam 1000 backlink untuk meningkatkan ranking merupakan sebuah kekeliruan.
Dari banyaknya backlink yang ditebar, mungkin hanya 10% saja yang powerfull mendongkrak pencarian. Contohnya adalah sumber backlink berkualitas.
Selain melelahkan, cara ini juga tidak bisa kita analisa dengan baik karena agak susah dikontrol.
Sementara di sisi onpage, kita tidak perlu membuat dua huruf majemuk untuk menargetkan kata kunci. Hilangkan huruf majemuk (penggunaan sinonim) yang malah akan mengganggu kenyamanan pengunjung.
Jangan gunakan judul “Khasiat dan Manfaat Kentang”, cukup gunakan “Khasiat Kentang” atau “Manfaat Kentang” saja karena Google akan menerjemahkan 2 kata itu sama.
Hal ini tentu lebih efektif dan enak dibaca bukan?
Pada beberapa kasus, keyword seperti “cara mengatasi bau mulut” juga memunculkan keyword seperti “obat pencegah bau mulut”.
Sedang hangat :
- Daftar Situs Belajar SEO Terbaik di Indonesia Maupun Luar Negeri
- Dasar-dasar SEO yang Wajib Diketahui Pemula!
- Belajar Menulis Artikel SEO yang disukai Pengunjung!
Kesimpulannya….
Algoritma Google Brain saat ini sangat memudahkan pengguna untuk memilih konten mana yang dibutuhkan.
Semakin bagus, berbobot dan relevan dengan kata kunci, maka konten tersebut memiliki peluang lebih besar untuk mendominasi posisi teratas.
Sebagai pemilik konten, ini beberapa hal yang harus diperhatikan :
- Buat konten informatif dan menarik.
- Fokus pada solusi untuk mengatasi permasalahan pengguna.
- Jangan pikirkan teknik SEO berlebih untuk manipulasi ranking, tetap fokus pada pengguna!
Mungkin itu saja pembahasan kali ini mengenai algoritma Google Brain, selamat mencoba!
Terima kasi banyak atas artikelnya, karena beberapa blog saya yang tadinya biasa muncul di halaman 1 kini jauh terlempar mulai pertengahan 2018 dan belum tau penyebabnya apa.
Penjelasan detail banget ,jadi intinya mau nulis nulis saja tak perlu mikiri keword berlebihan ,benar begitu kan master?
Saya juga merasakan dampaknya. Target 10 ribu visitor per hari gagal pada tahun ini. Yah jadi semakin berat. Tapi itu tantangan untuk berbisnis secara online
blog saya juga kena dampaknya, dalam kasus ini backlink yang mempengaruhi web.